wolu

40 12 34
                                    

     Julio memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dan menunggu ekskul mulai di sekolah saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     Julio memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dan menunggu ekskul mulai di sekolah saja. Toh dia juga membawa gitar klasiknya dari rumah.

Setelah bosan sendirian di ruang musik, Julio memutuskan untuk turun dan bermain gitar di tangga. Setidaknya suasananya lebih ribut daripada di ruang tertutup.

Julio menyanyikan lagu Two Ghosts milik Harry Styles. Entah ada angin apa tiba-tiba Julio langsung belajar kuncinya setelah mendengar Avi bernyanyi kemarin.

Julio memetik gitarnya lalu memainkan intro lagu itu dengan baik.

"Same lips red, same eyes blue
Same white shirt, couple more tattoos
But it's not you and it's not me
Tastes so sweet, looks so real
Sounds like something that I used to feel
But I can't touch what I see

We're not who we used to be
We're not who we used to be"

Julio berhenti bermain, menyadari kesalahannya.

"Aduh salah kunci. Kenapa jadi F kres minor, harusnya kan A." Julio menepuk jidatnya lalu lanjut bermain.

"We're not who we used to be
We're not who we used to be

We're just two ghosts standing in the place of you and me
Trying to remember how it feels to have a heartbeat

The fridge light washes this room white
Moon dances over your good side
This was all we used to need
Tongue-tied like we've never known
Telling those stories we already told
'Cause we don't say what we really mean

We're not who we used to be
We're not who we used to be
We're just two ghosts standing in the place of you and me

We're not who we used to be
We're not who we used to be
We're just two ghosts swimming in a glass half empty
Trying to remember how it feels to have a heartbeat

We're not who we used to be
We're not who we used to be
We're just two ghosts standing in the place of you and me

We're not who we used to be
We don't see what we used to see
We're just two ghosts swimming in a glass half empty
Trying to remember how it feels to have a heartbeat

Trying to remember how it feels to have a heartbeat
I'm just trying to remember how it feels to have a heartbeat"

"Wah keren."

Julio terperanjat kaget, ternyata Kacey menguping permainan gitarnya. Perasaan, Ia sudah memastikan bahwa tidak ada orang tapi Kacey malah muncul dari atas.

"He lu datang dari mana?" tanya Julio masih kaget.

"Gue habis ke kelas Kenneth, Kenneth kerja kelompok di kelas makanya lama pulang. Gue turun eh nemu orang lagi main Two Ghosts sambil nyanyi." jelas Kacey panjang lebar. Gadis itu terlihat bersemangat karena Julio memainkan lagu idolanya.

"Lu denger pas gue salah kunci tadi?" tanya Julio.

"Gue denger dari awal sampai akhir."

"Yailah."

"Lah kenapa? Bagus kok. Latihan aja banyak-banyak." kata Kacey menyemangati.

"Ngeliat orang-orang jago main gue jadi insinyur."

"Insecure, kak. Insinyur mah bagus."

"Eh iya ya hehehe." Julio menggaruk kepalanya, malu karena salah ngomong. Nilai bahasa Inggris Julio mrmang anjlok jadi wajar saja Ia sering salah ngomong seperti ini.

"Ngeliat siapa sih? Kenneth ya?" Kacey menyebut nama kakaknya itu karena memang Kendra adalah seorang gitaris.

Julio menggeleng.

"Ipin?" Kacey menyebut Griffin, salah satu teman angkatannya yang pernah tampil sebagai gitaris saat pentas seni dulu.

"Bukaaan."

"Jadi siapa dong elah?" tanya Kacey jadi penasaran.

"Kavithala tuh." Kacey mengerutkan dahi.

"Kapten voli? Temannya Kenneth?"

"Hooh, dia nembak cewek pake lagu Little Things nya One Direction. Suaranya bagus pula." Julio jadi minder.

"JAJAJAJAJAJAJA." tertawa dalam bahasa Spanyol.

"Aduh, yang begitu mah gausah dipikirin, kalau dia pake lagu romantis, kakak harus tampil beda dong." Kacey menyemangati Julio yang terlihat lesu, duduk bersila dengan gitar di pangkuannya.

"Lah gue ga mau nembak cewe astaga." Julio kaget sendiri.

"Oh gitu ya..."

"Gini aja, lagu yang waktu itu apaan lagi?" Julio berusaha mengingat.

"Yang mana? Kiwi?"

"Nah itu."

"Kenapa Kiwi?" Kacey bertanya heran.

"Mau belajar lagu itu deh."

"Nah bagus, semangat kak!" Kapan lagi seorang Julio disemangati oleh cewek?

Avi mah sudah sama Kavi atau Griffin jadi jarang mendengar Julio bermain gitar lagi. Julio merasa tertantang belajar gitar juga karena Griffin.

Kacey sekarang terfokus pada ponselnya yang baru Ia keluarkan. Terdapat gantungan kiwi kecil di casenya menambah kesan imut karena senada dengan warna hijau mudanya.

"Loh ganti casing?" Julio bertanya menunjuk ponsel Kacey.

"Loh kok tau?"

"Kemarin kan casingnya ada Harry. Sekarang ilang."

"Casing gue ada banyak, kali." jawab Kacey percaya diri.

"Lu tergila-gila ya sama kiwi?" tanya Julio penasaran.

"Ya gitu deh." jawab Kacey.

"He adek gue lu apain?" tanya Kendra dengan wajah garang.

Julio dan Kacey kompak menoleh ke atas mendapati Kendra yang sudah berkacak pinggang memelototi mereka berdua berduaan di tangga.

"Eh, mano." Kacey menoleh ke arah kakaknya itu. (Kak)

"GAK NGAPA-NGAPAIN WOI TENANG." Yang harusnya tenang itu anda, bapak Julio.

"Dih, yaudah kita balik dulu. Bye alien Merkurius." Kendra melambaikan tangannya diikuti Kacey yang juga melambaikan tangan sambil tersenyum.

Hari itu Julio tersenyum sepanjang ekskul.

Mungkin ini adalah Hari Senin paling membahagiakan dalam hidupnya.

KIWI [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang