2.Afraid

49 8 0
                                    


"Tak ada kata menyerah,sebelum kita berusaha"

-------------------------------------------------------------

***

"hai," sapa Naura,saat masuk kelas.

"hai juga Ra" jawab Cindy,yang sedang main hp.

"Ra udah lihat Instagramnya Revan belum??" tanya Cindy,yang masih melihat layar hpnya.

"belum,emangnya ada apa Cin??" jawab Naura yang penuh kebingungan.

"coba lihat aja sekarang," jawab Cindy.

Saat Naura sudah mengetik nama Revan di layar Instagramnya,ia sedikit terkejut karena ada foto Velicia yang di upload oleh Revan.

"hah?!!" gumam Naura yang masih fokus dengan layar hpnya.

Segitu besarnya perjuangan kamu,Van,apa selamanya kamu gak akan tahu kalau aku juga berusaha mendapatkanmu.Gumam Naura dengan tatapan sendu ke layar hpnya.

"SoSweet banget ya,mereka Cin," seru Naura dengan senyum yang di buat-buatnya.

"iya sih Ra,tapi kan mereka gak ada hubungan,kenapa Revan upload foto siVelicia," tanya Cindy,dengan penuh kebingungan.

Itulah hebatnya cinta,ia tak segan-segan untuk memperjuangkan orang yang ia cintai.Sampai-sampai ia tak tahu kalau ada orang yang ia sakiti secara tidak langsung,Batin Naura.

"ya,mungkin memang segitu besar cinta Revan untuk Velicia,Cin." jawab Naura dengan senyum yang terpaksa.

"iya Ra." jawab Cindy.

Mereka tak sadar kalau di balik tembok ada Novi yang mendengar percakapan mereka.

"kasihan Rara," gumam Novi yang sangat kecil.

***

"hmm,La??" tanya Revan kepada Lala yang sedang membaca buku.

"ya," jawab Lala,dengan wajah yang masih menatap buku di depannya.

"menurut kamu,aku sama Velicia,cocok gak??" tanya Revan dengan wajah menatap Lala.

"lumayan sih,dia baik,perfectlah," jawab Lala sambil menatap wajah Revan.

"oo,oke,makasih ya pendapatnya," seru Revan sambil tersenyum.

"ya sama-sama,ngomong-ngomong,kok tumben nanya gitu?" balik tanya Lala kepada Revan dengan wajah bingung.

"ya gapapa,cuman mau nanya pendapat aja," jawab Revan dengan senyum yang tak hilang dari wajahnya.

"oke,kalau gitu aku ke kantin dulu ya laper," jawab Lala yang sudah berdiri sambil menutup bukunya.

"oke," jawab Revan.

"Van,kita boleh suka sama orang yang kita cintai,tapi jangan sampai orang terdekat yang mencintai kita,juga tersakiti," seru Lala langsung berlalu dari hadapan Revan,sambil berlari kecil.

Maksudnya apa,tau ah,gak penting juga.Gumam Revan yang acuh,langsung meninggalkan kelas.

Mungkin orang yang selama ini dianggap jarang berbicara dengan Naura,sekarang sudah membantu Naura,walaupun hanya satu dua kali.

Itu penting Van,sangat penting,tapi kamu tidak mengetahuinya,di sini ada cewek yang masih setia menunggu kamu.Gumam Naura yang tak sengaja melihat Revan sedang berbicara dengan Lala.Tak tahan dengan air mata yang sudah membasahi pipinya,ia langsung berlalu,dan memilih tempat yang tepat,dan itu perpustakaan.

***

Disinilah Naura sekarang,di ujung perpustakaan,di dekat jendela,tempat yang sering ia datangi.Ia menulis semua yang ia rasakan di diary hariannya.

Banyak orang yang bicara kalau jatuh cinta itu indah,mungkin memang benar.
Tapi semua itu tidaklah sama dengan yang ku rasakan sekarang,dimana,orang yang aku cintai,sedang berjuang penuh untuk mendapatkan orang yang ia cintai,dengan segala usahanya.
Jika memang mencintai itu sangat menyakitkan,kenapa sekarang aku merasakannnya...
Aku tidak ingin mencintai seseorang,yang selama ini sudah menjadi sahabat dekatku.
Aku tak sanggup untuk kehilangannya,aku takut,jika nanti ia pergi dariku,saat ia sudah tahu,kalau sahabatnya sendiri mencintainya.
Mungkin aku akan dianggap sahabat munafik,karena sudah mengkhianati status kami sebagai sahabat.
Tapi disaat aku mencoba melupakannya,pasti ada saja hal-hal yang akan membuat ku gagal melupakan dia.
Aku tak tau lagi harus bagaimana,tapi aku akan terus kuat dengan semua kenyataan ini.
Aku gak akan jadi sosok yang egois,merebut kebahagiaan sahabtnya,dari orang yang ia cintai.
Walaupun aku akan merasakan sakit setiap hari.

Setelah itu Naura menutup diarynya,ia membiarkan air matanya,yang kini sudah membasahi wajahnya,entah mengapa,di saat seperti ini,ia selalu saja menangis.
Kemudian ia menatap jendela yang sudah basah karena hujan yang lebat di luar sana.Entah kenapa Naura sangat senang,jika hujan turun di waktu yang tepat,seperti ini.

---------------------------------------------------------

***

Makasih udah mau baca,nanti lanjut lagi ya🙏
Komen and vote jangan lupa ya😊
Kasih masukan kalau ada kata-kata yang perlu di perbaiki.
Sorry typo y..

ProspectsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang