23.Beginning

21 4 0
                                    


"Awal adalah kata yang tepat untuk memulai perjuangan"

-----------------------------------------------------------

***

Hari ini,hari terakhir Naura berlibur di rumahnya,dan sore ini Ia akan berangkat ke bandara.

"Ra,semuanya sudah siap? " tanya Mamanya saat berada di kamar Naura,sambil membantu Naura memasukkan perlengkapannya ke dalam koper.

"Sudah Ma" jawab Naura,sambil menutup kopernya.

"Kamu jangan lupa makan di sana ya,jangan ngerepotin Tante kamu" jelas Mamanya.

"Iya Ma,gak usah di bilang,Aku juga udah tau kok,heheh".

"Yaudah siap-sipa sana,bentar lagi kita pergi" ucap Mamanya,sambil mengacak pelan rambut Naura,lalu keluar.

Tak butuh waktu lama,akhirnya Naura sudah siap,dan langsung ke luar kamar.

Saat Ia sampai di ruang tamu,Ia kaget,karena Revan sudah duduk di sana.

"Kok ada Dia sih".Gerutu Naura dalam hati,lalu menghampiri Revan,yang sedang asik main game.

"Udah lama Van?" tanya Naura,sambil duduk di depan Revan.

"Belum kok,baru aja,o iya,Aku anterin Kamu ke bandara ya" ucapnya sambil tersenyum.

"Eee,ta---" belum sempat Ia melanjutkannya,karena sudah di potong oleh Mamanya.

"Iya Ra,tadi Papa telepon,katanya gak bisa anter Kamu,solanya ada urusan mendadak,Kamu perginya sama Revan gpp ya?" tanya Mamanya,yang sudah duduk di samping Naura.

"Oo,yaudah deh Ma,gpp,tapi gak ngerepotin Kamu Van?" tanya Naura pada Revan.

"Gak kok Ra,santai aja" jawab Revan.

"Yaudah mendingan kalian pergi,soalnya sebentar lagi mau jam 15.30 nih" jelas Mamanya sambil mengambil koper Naura.

"Oke Ma".

Setelah Revan memasukkan koper Naura ke dalam bagasi,Ia langsung menyuruh Naura masuk ke dalam mobilnya.

"Ma Aku pergi ya,Mama hati-hati,sekali-kali nanti Mama yang dateng ke rumah Tante,heheh" ucap Naura,saat pamit ke Mamanya.

"Iya-iya,nanti Mama ke sana,yaudah kalian hati-hati ya,jangan ngebut ya Van" jelas Mamanya,saat Revan pamit ke Mama Naura.

"Sipp Tante,kalau gitu Kami pergi ya".

Tak lama,mobil Revan melaju dengan kecepatan sedang.

"Ra,sebenernya,setiap kali Kamu pergi Aku rasanya kengen banget sama Kamu,kangen Kamu ngomel,nangis,banyak lagi deh" ucap Revan memecahkan keheningan di antara mereka,tetapi pandangannya tetap lurus ke depan,tanpa menoleh ke Naura.

Deg
Deg

Itulah yang di rasakan Naura sekarang,entah apa yang ada di pikiran Revan,sampai-sampai Ia berbicara ngelantur.

Karena suasana awkward,terpaksa Revan harus memulai percakapan lagi.

"Emmm Ra,Kamu di sana hati-hati ya,jangan lupa sama Aku" ucap Revan,yang sesekali melirik Naura.

"Iya Van,Kamu juga,belajar yang rajin".

"Udah kayak Mama Aku aja" jawab Revan,dan di iringi tawa mereka berdua.

"Hahaaha,bisa aja Kamu" ucap Naura.

Akhirnya Revan dan Naura sampai di bandara.

"Ra kalau pergi-pergi jangan sendirian ya,minta temenin temen atau siapa gitu,takutnya ada orang jahat" jelas Revan,entah kenapa setelah bertemu dengan Velicia waktu itu,rasanya Revan ingin sekali untuk terus bersama dengan Naura.

ProspectsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang