0%

4.4K 445 116
                                    

Semua ini berawal saat Bae Jinyoung nekat untuk kabur ke Seoul karena merasa tertekan oleh segala perintah kedua orang tuanya. Dengan berbekal pakaian yang secukupnya serta uang tabungannya, ia menaiki kereta menuju Seoul pada sore hari.

Masa bodoh, Bae Jinyoung benar-benar tidak perduli ini. Inilah pilihan yang ia ambil.

Awalnya ia juga merasa tak yakin dengan ide yang mendadak terbesit di kepala mungilnya, Jinyoung itu orangnya pemalu apa lagi dengan orang asing, dia lebih suka menundukan kepalanya saat seseorang yang tak ia kenal mengajaknya berbicara.

Juga sebenarnya ia tipikal anak yang manja. Maklum anak satu-satunya jadi kedua orang tuanya sangat memanjakan Jinyoung, mereka membelikan segala yang Jinyoung minta. Namun ya, Jinyoung juga harus memberikan imbalannya, seperti melaksanakan titah mereka berdua.

Bae Jinyoung juga tidak meninggalkan satu pesanpun. Dan dapat ia tebak jika esok pagi saat mamanya membuka pintu kamar dan melihat tidak ada tanda-tanda keberadaannya di situ, beliau langsung kalang kabut.

Tanpa sadar Jinyoung menghela nafasnya ketika pemikiran tersebut melintas, ada sedikit perasaan menyesal dan bersalah menyusup. Namun ia sudah sejauh ini, masa harus kembali lagi?

"Au ah bodo." Gumam Jinyoung, berlagak seolah gak perduli.

Ia melanjutkan perjalanan menyusuri trotoar, kendaran berlalu-lalang tanpa henti. Ini sudah nyaris larut malam namun mereka masih saja beraktivitas. Jinyoung bertanya tidakkah mereka memiliki rasa lelah?

Untungnya ia tak membawa koper, bisa-bisa kerepotan sendiri nanti. Cuma ransel yang isinya pakaian-pakaian yang Jinyoung ambil secara asal.

Jujur, ini juga pertama kalinya dia menginjakan kaki ke Seoul. Tapi kalo liburan ke Pulau Jeju sih sering, tiap liburan sekolah malah Jinyoung ke situ. Sampe doi bosen.

Dan jelas kalo dia bener-bener buta sama seluk-beluk kota Seoul. Dia cuma ngikutin hati dan kakinya kira-kira kemana tujuannya sekarang.

Kira-kira dia nanti tinggal di mana ya? Terus sekarang dia nanti tidur di mana? Jinyoung maunya sih singgah di hotel bentar sampe beberapa hari sampe dia nemuin kerja dan nabung sedikit-sedikit buat nyewa tempat tinggal.

Tapi ya kayaknya gak mungkin. Uang Jinyoung juga ga sebanyak itu. Uangnya udah keburu habis kali buat bayar hotel doang.

Tadi pas udah nyampe aja Jinyoung langsung naik taksi dan turun di tempat antah berantah. Keknya sih di pusat kotanya, soalnya rame banget. Dan Jinyoung cuma beli air, dia masih kenyang katanya.

Nah sekarang dia bingung tujuannya mau ke mana. Ceritanya mau nyari penginapan, cuma ya gitu. Jinyoung udah pemalu dan gak tau jalan lagi.

Astaga bingung Jinyoung tuh:(

Doi celingak-celinguk ngeliatin sekelilingnya, masih banyak orang sih. Rata-rata pada punya gandengan semua, sedangkan Jinyoung di sini sendiri udah kek anak ilang. Eh, emang anak ilang deng:(

Aslinya kakinya pegel, tapi kalo gak sekarang nyari kapan lagi? Dari tadi Jinyoung belom istirahat juga sih, masih jalan-jalan gak jelas. Soalnya doi takjub sama keadaan kota Seoul, keren banget kata dia. Susah buat di lewatin.

Jinyoung juga gak punya kenalan atau saudara yang tinggal Seoul, jadi kalo begini-begini kan ribet juga.

Dia ngelewatin kafe yang isinya rata-rata anak remaja kek dia juga. Dan kayaknya ini kafe buka 24 jam dah, soalnya ya udah jam segini masih rame aja. Oh iya, besok kan juga hari minggu. Pantesan aja belom tidur.

Dia berdiri di depan kafe itu, sambil mikir-mikir mau masuk apa gak. Kalo dia masuk takutnya dia khilaf jajan macem-macem, tapi kakinya udah keburu pegal. Dan Jinyoung ternyata kalah sama egonya yang lebih milih buat istirahat duduk-duduk di kafe itu.

Trap in Your Apartment +nieldeep✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang