5%

1.8K 283 35
                                    

Beruntung hari ini Kang Daniel mendapatkan banyak waktu luang. Yang tentu akan ia manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Biasanya jadwal pria itu—nyaris setiap hari padat, entah itu rapat atau mengunjungi salah satu proyeknya.

Singkatnya Kang Daniel itu orang sibuk, sampai ia sendiri tidak mengurusi masalah asmaranya sendiri.

Untuk masalah itu, ia hanya sekedar bermain-main. Melepaskan penat.

Lagi pula Daniel juga belum berminat membangun hubungan serius dengan seseorang.

Sekarang ia hanya ingin mengembangkan karirnya sendiri.

Seperti sekarang contohnya,

Pria itu mengajak Bae Jinyoung makan siang dan mengelilingi pusat perbelanjaan untuk mencari pakaian-pakaian untuk Jinyoung.

Daniel sangat bersyukur tak ada panggilan untuknya, yang artinya ia bisa menemani bocah itu berkeliling.

Mana mungkin Daniel meninggalkan bocah yang baru pertama kali menginjakan kakinya di Seoul?

Jika berita ini sampai ke telinga Hwang Minhyun yang terhormat, bisa-bisa ia kena bogeman spesial dari Minhyun.

Pria itu bisa saja tak segan kembali ke Korea hanya untuk memberi pelajaran pada Daniel.

Karena di balik muka ademnya, tenaga Hwang Minhyun di saat tertentu tak main-main.

Daniel yang badannya segede bagong aja takut kalo Hwang Minhyun marah.

Setelah meninggalkan restoran tempat mereka makan, Daniel mengajak Jinyoung ke salah satu butik yang ada di sana.

Daniel melepaskan genggaman tangannya dari Jinyoung. "Lo pilih-pilih aja sendiri, kalo udah selesai tinggal bilang gue. Gue tunggu di sini,"

Pria itu mendudukan diri di salah satu kursi yang tersedia, akhirnya membiarkan Jinyoung bebas memilih apa yang ia mau.

"Kalo udah selesai langsung ke sini, jangan kemana-mana lagi. Ngerti?"

"Iya om!"

Emang nggak sepenuhnya ia membiarkan Jinyoung bebas berkeliaran, mata tajam pria itu mengawasi setiap pergerakan yang Jinyoung lakukan.

Daniel menatap punggung kecil bocah itu dari belakang, ia sedikit terkekeh memperhatikan sikapnya yang berubah drastis.

Langkah-langkah bocah itu tampak riang dan penuh semangat.

Oh, Daniel mengetahui semangat apa ini—




Semangat menghabisi isi kartunya.






Ia tertawa remeh, bocah itu mudah sekali di tebak. Apalagi senyum-senyum yang terkesan sok misterius itu.

Lagi pula, ia pemegang kartu hitam.

Semuanya jadi santai, hanya tinggal menggesekan saja.

Sambil menunggu Bae Jinyoung berurusan dengan acara belanjanya.

Dia tau, Jinyoung belanja pasti membutuhkan waktu yang lama.

Sepertinya sekarang ia harus banyak-banyak bersabar.

Daniel membuka ponselnya dan menyalakan cellular data, seketika notifikasi-notifikasi pun bermunculan.

Maklum cogan, yang nge-chat jadi banyak.

Dia hanya menanggapi chat-chat tersebut seadanya, aslinya tidak berminat untuk membalas.

Buat pencitraan doang sebetulnya.

Trap in Your Apartment +nieldeep✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang