9%

1.5K 272 32
                                    

bae jinyoung itu sejak menginjak sekolah dasar tingkat empat, ibunya sudah membiasakannya agar bangun pagi. tanpa disuruh.

awalnya jinyoung kecil menolak, ia seringkali bertingkah nakal. seperti tidak mau bangun kalau ibunya tak membangunkannya atau tidur lagi setelah sang ibu meneriakinya dari luar kamar.

ibunya itu pengertian, ia memaklumi. karena jinyoung masih kecil dan masih perlu dibimbing.

baginya, jika ia malah melakukannya dengan cara kasar, justru anaknya akan semakin melunjak.

dengan sabar wanita itu memberi jinyoung beberapa nasihat, dan jinyoung kecil yang polos dan sangat menyayangi ibunya itu hanya mengerjabkan mata kemudian mengangguk.

sebenarnya ucapan sang ibu tak sepenuhnya sampai ke otaknya, ia agak mengerti.

perlahan-lahan tapi pasti, kebiasaan buruk jinyoung berubah seiring berjalannya waktu. ia jadi terbiasa bangun pagi tanpa perlu dibangunkan.

tapi terkadang jinyoung juga suka dibangunkan dengan suara berisik jam beker yang ditaruh di atas nakas.

pernah sekali saat ia tidur larut malam karena mengerjakan tugas—padahal besok libur, sebelum tidur ia memasang jamnya terlebih dahulu.

karena ibunya memang tak suka jika jinyoung bangun terlalu siang—jika libur sekalipun aturan itu tetap berlaku.

disaat sedang tertidur lelap dan memimpikan idolanya, suara jam beker yang luar biasa berisik nya itu memecahkan segalanya.

dengan perasaan kesal yang sudah menumpuk, jinyoung melempar jam itu ke pintu hingga rusak.

sejak saat itu jinyoung anti sekarang yang namanya jam beker.

tapi ada hal baik yang berefek sampai sekarang.

bae jinyoung sekarang sudah siap dengan seragam sekolah barunya, sekarang tengah berdiri di depan cermin. memandang dirinya di dalam balutan seragam itu.

ada sepercik rasa bangga saat mengenakan seragam ini, juga rasa senang yang luar biasa.

jinyoung memasang alarm pada ponselnya, tenang ponsel itu berakhir selamat sebab saat berdering bae jinyoung dengan nyawa yang masih setengah terkumpul pelan-pelan mematikannya.

ia bangun pagi-pagi sekali sebetulnya, semalam saja ia tidur lebih awal agar bisa bangun pagi-pagi.

daniel juga menyarankan padanya hal yang sama, dan jinyoung dengan senang hati mengikuti sarannya.

jinyoung menghela nafas setelah menatap sekilas jendela kamarnya yang menampilkan keadaan kota saat masih pagi, matahari belum sepenuhnya beranjak.

udaranya juga terasa dingin, entah yang keberapa kali jinyoung menggosokan kedua telapak tangan.

entah yang keberapa kali ia memutar-mutar tubuhnya di depan kaca.

jinyoung hanya memastikan kalau seragamnya sudah terkancing dan di masukan dengan rapi.

juga membenarkan kerutan yang suka mendadak muncul, jinyoung kesal sekali sampai mengumpat malah. kalau bisa jangan sampai ada kerutan di seragamnya.

sebenarnya sekarang ia tinggal sarapan lalu berangkat saja, karena bae jinyoung hanya tinggal memakai sepatu dan menggendong tasnya.

ia sudah lengkap dengan dasi dan kaos kaki.

kalau bisa jinyoung juga ingin langsung berangkat saja, tapi ia langsung meringis, ini masih pagi sekali...

lagi pula, om kesayangan jinyoung juga masih terlelap, mungkin saat jinyoung selesai memasak sarapan si beruang kutub baru bangun.

setelah puas berkaca, jinyoung segera keluar dari kamarnya untuk memasakan sarapan. tak lupa sekalian membawa tasnya.

Trap in Your Apartment +nieldeep✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang