25%

617 93 20
                                    

"Bae!"

Teriakan Hyunjin membuat Jinyoung mengangkat kepalanya, dan melihat sahabatnya itu sedang berlari kecil kearah mejanya. Jinyoung hanya mengangkat sebelah alisnya seiring dengan Hyunjin yang menduduki bangku di depan meja Jinyoung.

"Apa? Aku belum selesai ngerjain, ini aja nyalin punya Renjun. Kalo kamu mau nyalin tugas mending nyalin yang lain aja deh, atau nggak foto aja."

"Heleh," Hyunjin mendengus. "Siapa juga yang mau nyalin. Aku cuma mau ngajakin kamu nonton weekend nanti. Gimana? Mau nggak?"

"Nonton apaan?" Tanya Jinyoung. Ia mesti buru-buru menyelesaikan tugasnya, karena nanti selesai istirahat ini tugas itu akan dikumpulkan.

Semalam Jinyoung tak sempat menyelesaikannya dan hanya menyelesaikan beberapa nomor saja—tidak juga sih, sebenarnya juga karena ia tak terlalu mengerti.

Jadinya saat bel istirahat berbunyi, Jinyoung buru-buru menarik buku tulis yang ia taruh di kolong meja dan membuka buku tulis milik Renjun.

Iya, ia sudah membooking buku tulis milik temannya yang meraih peringkat tinggi di kelas itu. Tadinya mau ngerjain pagi-pagi cuma Jinyoung sendiri telat.

"Nonton Marvel! Mau nggak, Bae? Ayok dong please, kamu kalo kita ajak kumpul-kumpul nggak pernah mau ikut."

Wajah Hyunjin memelas, sedangkan Jinyoung terkekeh dan menepuk pucuk kepala temannya. "Aku nggak tau dibolehin atau nggak. Nanti aku kasih tau, gimana?"

Hyunjin meraih tangan Jinyoung dan mengenggamnya erat. "Please, Bae! Kali ini please ikut kita hangout! Kamu tuh nggak pernah ikut, boleh lah Bae sekali-kali."

Jinyoung menyungging senyuman jahil, ini kayaknya Hyunjin (dan Daehwi, tentunya) ngebet banget mau Jinyoung ikut mereka.

Jinyoung tuh nggak tau—bukan nggak tau sih, ragu kalau mau minta izin sama Daniel. Secara Daniel itu protektif banget sama Jinyoung, jadi Jinyoung buru-buru nolak dan ngasih beribu alasan.

Padahal mah dalam hati, Jinyoung juga ingin ikut menghabiskan waktu libur bersama teman-temannya.

Tapi apalah dia yang malah ikut menghabiskan waktu bersama om-om bernama Kang Daniel. Ya, tapi Daniel juga yang menanggung segala keperluan Jinyoung.

"Nanti aku coba tanyain ya, berdoa aja kali ini boleh."

"Oh my god, Bae! Aku sayang kamu pokoknya!" Hyunjin memeluk Jinyoung, kelewat senang akhirnya temannya itu akhirnya—bisa jadi—ikutan juga setelah sekian lama.

Jinyoung membalas pelukan Hyunjin dan mengelus punggungnya. "Iya, iya. Aduh Hyunjin, lepas dong kamu meluknya erat banget ini." Keluh Jinyoung. Lama-lama pelukan Hyunjin terasa sesak yang ada.

"Ups, sorry Bae." Hyunjin dengan kilat melepas pelukannya dan menggaruk belakang tengkuknya canggung sedangkan Jinyoung tertawa kecil melihat reaksi lucu temannya.

Yang nanyain Daehwi, lelaki itu kemungkinan besar masih berada di kantin. Entahlah sedang apa, palingan masih makan. Sedangkan Hyunjin menuju kelas duluan karena ingin menyampaikan hal tersebut ke Jinyoung.

Padahal sepuluh menit lagi bel akan berbunyi, Jinyoung sudah selesai mengerjakan tugasnya omong-omong. Dan buku Renjun sudah ia kembalikan. Jinyoung pun menghela nafas lega dan mengambil kotak bekalnya. 

Hyunjin masih setia berada di depannya sambil memperhatikan kegiatan yang Jinyoung lakukan. Dalam beberapa kerjapan mata, Jinyoung bertanya, "Kamu nggak makan, Jin?" 

"Tadi kan aku barusan dari kantin, buru-buru ke sini karena mau ngajakin kamu. Gimana sih, Bae?" 

"Yaudah, kan aku juga nggak tau Jin kamu dari kantin." Balas Jinyoung tak ingin kalah. 

Trap in Your Apartment +nieldeep✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang