29%

458 79 18
                                    

Tangan Jinyoung menggandeng lengan Daniel. 

Keduanya baru sampai di sebuah gedung tempat diselenggarakannya pertunangan Hwang Minhyun. 

Ya, kalian semua tak salah baca kok. Minhyun hari ini sungguh-sungguh bertunangan, Daniel saja kaget begitu Minhyun datang ke apartemen-nya, berkata bahwa ia akan bertunangan. Begitu pula Jinyoung. 

Sebenarnya saat Minhyun datang, Jinyoung ingin sekali menghabiskan waktu lebih banyak dengan pria bermarga Hwang itu, namun sayang sekali, karena dekatnya Minhyun dengan acara pertunangannya sendiri ini membuatnya tak bisa berkunjung lama-lama karena banyak hal yang harus di urus. 

Tapi Minhyun membesarkan hati Jinyoung, setelah menepuk kepala si Bae ia berkata; "nanti setelah acara selesai, kamu boleh deh main. Gimana? Mau kan?" Tawaran Minhyn barusan tentu saja mengundang pekikan riang Jinyoung. 

Si yang paling muda itu mengangguk dan memeluk tubuh Minhyun erat. Jujur saja, Jinyoung rindu sekali dengan pemilik mata rubah yang menemukannya pertama kali ini. Minhyun menghilang lama sekali, tanpa kabar. Bahkan Daniel sekalipun, ia tak tau kabar Minhyun sebelum pria Hwang itu datang ke apartemennya secara mendadak. 

Setelahnya Minhyun bergegas pulang, berkata bahwa ia harus mengurus sesuatu. 

Dengan tak rela, Jinyoung melepas pelukannya. Ia dan Daniel mengantar Minhyun sampai pintu depan dan melambaikan tangan. 

Jinyoung menghela nafas sedih kemudian berjalan mendahului Daniel lalu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. "Aku masih kangen Minhyun hyung." Katanya sambil memeluk bantal sofa, memandang Daniel melas. 

"Ya terus gimana?" Daniel mendudukkan dirinya di pinggir sofa. "Minhyun hyung nya juga nggak bisa lama-lama tadi, kamu mau nahan dia gitu aja?" 

"Ya seenggaknya Niel hyung lah yang nahan dia, masa aku," Sungut Jinyoung. "Pokoknya aku masih kangen Minhyun hyung!" 

"Kamu kejar aja deh Minhyun hyung nya sana," saran Daniel asal. "Palingan dia udah pergi, sekalian susul kalo bisa. Ikutin mobilnya Minhyun hyung sampe mana." 

Lalu tubuh Daniel langsung terkena lemparan bantal sofa, pelakunya jelas-jelas Bae Jinyoung yang tengah cemberut. "Ah hyung nyebelin! Saran Niel hyung memang nggak pernah berguna! Kalo mau hyung yang nganterin aku ngikutin mobil Minhyun hyung!" 

"Mana mau hyung," Daniel mendengus, ia segera bangkit, hendak berjalan menuju kamarnya. Tapi sebelum itu ia menoleh pada Jinyoung. "Sabar aja, pesta pertunangannya kan minggu depan. Lagian nanti kita bisa menginap di hotelnya kok. Kamu bisa puas kangen-kangenan sama Minhyun hyung nanti." 

Jinyoung bersorak girang setelahnya. Lalu refleks berhambur ke pelukan Daniel. Sedangkan yang di peluk mengacak rambut Jinyoung gemas. 

"Makanya, nanti jangan sakit. Kamu kan tidur larut malam mulu dari kemarin." Daniel menciumi pucuk kepala Jinyoung. 

Sedangkan yang lebih membenamkan wajahnya di dada Daniel. Ia mendongak secara tiba-tiba sehingga hidungnya menubruk dagu Daniel, ia meringis pelan. "Kok hyung tau sih?" 

"Ya tau lah, kan kamu suka nyetel musik malam-malam. Mana kedengeran sampe luar, gimana hyung nggak tau, hm?" 

"Ya abisan aku insomnia tau hyung!" Jinyoung mencari pembelaan. "Lagian itu juga aku lagi menyelesaikan tugas yang belum selesai, makanya aku tidurnya larut." 

"Makanya kalau tugas itu di selesaikan saat weekend, bukan saat satu hari sebelum deadline kamu mau ngerjain. Ribet sendiri kan akhirnya?"

Trap in Your Apartment +nieldeep✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang