"Buruan dit! Udah kesiangan nih!" teriak Salwa sambil berlari menuju teras rumah.
"Iya bentar lagi, sabar dikit kenapa."
"Sabar gimana ini kita udah terlambat!"
"iya..Iya ini udah siap, yuk buruan berangkat."
Dengan tergesa-gesa Salwa mengendarai motornya menuju ke sekolah. Pagi ini mereka bangun kesiangan alhasil mereka tidak mandi hanya mencuci muka dan menggosok gigi.
Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai di depan sekolah. Sungguh sialnya hari ini pintu gerbang sudah di tutup rapat dan di depan ada guru piket yang sedang menertibkan murid-murid yang terlambat seperti mereka. Karena sudah ketangkap basah akhirnya mereka pun dihukum berdiri di bawah tiang bendera sambil hormat dan mengangkat salah satu kaki dan itu berlangsung selama 2 jam pelajaran.
"Aaaaaaa.... Sial!" gerutu Dita.
"Lo si kelamaan dandannya." cetus Salwa menyalahkan Dita.
"Lah kok salah gue?! Salah lo juga bangunnya kesiangan."
"Ya lo tuh!"
"lo!!!" teriak Dita tak mau kalah.
"Intinya lo yang salah!"
"kalian berisik banget si!! Hukumannya mau Ibu tambah apa?!" sahut Ibu Riris menghentikan perdebatan mereka.
"Eehh ada Ibu, jangan deh Bu ini aja udah cape banget, Ibu ngga kira-kira ngasih hukumannya masa suruh berdiri selama 2 jam pelajaran si, lagian ini panas banget, nanti kalau saya pingsan gimana dong Bu, Ibu mau tanggungjawab?" celetus Dita.
"Itss malah ngebantah ya! Salah kamu sendiri kenapa datangnya terlambat?!"
"Yaelah Ibu kan tau sendiri Jakarta itu terkenal macet."
"Udah ngga usah ngeles, atau mau beneran ditambah hukumannya?!"
"Jangan dong Bu."
"Ya udah kalian diam aja dan ngga usah banyak ngebantah!"
"Iya Bu." jawab mereka serentak dengan nada malas.
Teng... Teng... Teng....
Bel berbunyi menandakan pergantian pelajaran. Dan akhirnya hukuman yang di berikan kepada mereka berakhir juga dan sekarang mereka hendak kembali ke kelas. Tetapi sebelum sampai ke kelas. mereka duduk terlebih dahulu di depan ruang perpustakaan untuk mengistirahatkan seluruh badan yang sudah pada encok.
"Nih minum, kalian pasti haus." ucap laki-laki itu yang sedang berdiri disamping Dita sambil menyodorkan dua botol minuman.
"Eh Ramadhan." ucap Dita kaget sambil menengok ke arah Ramadhan. Dan disusul dengan Salwa yang juga ikut menengok ke arah Ramadhan. tanpa basa-basi Dita pun langsung mengambil dua botol minuman itu dan memberikan satu botol kepada Salwa. Kemudian ia meminum air itu dengan satu tegukan karena sangat haus tanpa memperhatikan Salwa yang sedang melamun.
"Maaf Ram, tapi gue ngga haus." ucap Salwa sambil menyodorkan minuman itu kepada Ramadhan.
"Apa?!" celetus Dita yang hampir tersedak karena kaget mendengar pernyataan Salwa. Ia pun tak paham dengan Sikap Salwa padahal jelas-jelas tadi mereka berdua sangat kehausan.
"Sal bukannya lo tadi juga haus ya?" tanya Dita memastikan.
"Udah ngga dit." ucap Salwa sambil memberikan minuman itu pada Ramadhan.
"Gue balik ke kelas dulu ya, ada yang harus gue urus." ucapnya lagi sambil melangkah pergi dan tak memberikan kesempatan pada Dita untuk bertanya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa[R E V I S I]
Teen FictionSebuah Rasa yang tiba-tiba hadir di hatiku, tapi apakah salah bila rasa ini hadir? entahlah benar atau salah bukan aku yang menentukan tapi orang lain lah yang akan menilai. Tapi sesungguhnya aku sudah berusaha menjadi yang terbaik. "Hanya karena pe...