Malam yang selalu aku rindukan dimana Engkau mengirim malaikat-malaikat Mu untuk menemani tidurku. Menghapus mimpi-mimpi buruk dan menggantikannya dengan mimpi yang sangat indah hingga rasanya aku tak ingin terbangun dari tidur panjang ku, Karena mimpi ini jauh lebih indah dari kenyataan hidupku.
Berjalan dengan tegak seolah tak terjadi masalah itu suatu hal yang sangat sulit Dita lakukan tapi ia juga tak mungkin berjalan dengan rapuh dan meminta bantuan kepada setiap orang, tak terkecuali sahabatnya sampai detik ini ia masih memendam perasaan ini dalam-dalam.
***
Malam ini Dita sedang berbaring dikamar menikmati udara dingin yang menusuk hingga ke tulang di tambah lagi udara dingin diantara ia dan Salwa karena saat ini mereka hanya saling berdiam diri tak ada satu katapun yang terucap, tak ada canda tawa seperti kemarin. Sungguh sebenarnya ia tak ingin seperti ini, tapi rasa marah dan egonya masih menguasai pikirannya dan sulit untuk ia tepiskan.
Mereka pun asik dengan ponselnya sendiri, walaupun terkadang Dita hanya sekedar menekan tombol menu dan kembali kadang-kadang berpura-pura mengangkat telefon karena itu satu-satunya cara untuk menghilangkan kejenuhan. Oh my God! Kenapa malam ini sungguh terasa sangat panjang?!. Sampai akhirnya ia menyerah dan memilih untuk memejamkan mata dan berharap ketika membuka mata mentari telah menyambut.
***
Baru kali ini Salwa merasa canggung di depan Dita bahkan tak ada satu patah kata pun terlontar di antara mereka. Dita ayolah jangan biarkan kecanggungan ini menguasai kita.
Ingin ia lontarkan sepatah kata namun saat ia hendak membuka mulut tiba-tiba Dita menerima panggilan telefon dan kemudian Salwa mengurung niatnya kembali.
Pukul 20.00 wib, keadaan mereka masih sama seperti sediakala, masih sama-sama bungkam dan Salwa pikir saat ini Dita telah terlelap ke dalam mimpinya.
Tak lama kemudian rasa kantuk itu menggerogotinya sampai akhirnya ia pun ikut tertidur.
***
"Salwa..." panggil seseorang saat Salwa sedang memarkirkan motor.
"Iya kenapa Ram?"
"Mana si Dita.... Kalian ngga bareng? Apa dia masih marah sama lo?"
"Iya gitu deh gue pikir juga kayaknya Dita masih marah sama gue, tadi pagi aja pas gue bangun dia udah ngga ada di kosan."
"Iya udah soal Dita biar nanti gue yang urus, oya sekedar mengingatkan ini hari sabtu jadi jangan lupa nanti latihan musik."
"Iya okey."
***
Teng... Teng... Teng....
Bel masuk pun berbunyi dan semua murid berbondong-bondong memasuki ruang kelas. Kecuali Dita yang sudah berada di kelas sejak pukul 05.30 wib, ia sengaja berangkat pagi buta lagi-lagi karena egonya.Mengantuk...
Suatu hal yang saat ini sedang Dita rasakan karena tadi malam ia baru bisa tertidur pukul 24.00 wib.
Semua murid pun sudah duduk di bangku nya masing-masing termasuk Salwa yang saat ini sudah duduk di samping Dita. Dan tak lama kemudian guru yang mengajar pun datang.
***
"Ternyata lo disini." ucap seorang laki-laki setelah Dita sampai di rooftop kurang lebih 10 menit yang lalu.
"Kenapa?" tanpa menengok ia pun sudah tau bahwa laki-laki itu adalah Ramadhan karena ia paham betul suara itu.
"Masih marah ke Salwa?"
"Bukan urusan lo."
"Kata siapa bukan urusan gue, malahan ini jadi urusan gue banget."
".."
"Lo kenapa si ngga maafin Salwa aja? gue yakin dia ngelakuin ini demi kebaikan lo. mungkin dia ngga ingin ngeliat lo terus-terusan nangisin si Dafi."
"Sebenarnya gue juga ngga mau kek gini terus, tapi....." Dita tak berniat melanjutkan kalimatnya dan sepertinya Ramadhan sudah paham apa yang akan Dita katakan.
"Mungkin kalau gue di posisi lo, gue juga bakalan ngelakuin apa yang lo lakuin. Tapi lo ngga boleh dikuasai oleh amarah lo, karena amarah itu ngga bakalan nyelesain masalah."
"Baiklah sepertinya gue udah tau tujuan lo kesini dan gue bakalan ngelakuin itu."
"Emang apaan?" ucapnya sambil tersenyum.
"Lo dateng kesini cuma mau nyuruh gue untuk baikan sama Salwa kan? Oke, gue bakalan lakuin itu." Ucap Dita sembari tersenyum juga.
"Nah gitu dong." kemudian Ramadhan mengelus kepala Dita.
kok gue jadi gerogi gini ya...? Batinnya.
"Udah yuk balik ke kelas udah bel nih." ajak Ramadhan karena istirahat pertama telah berakhir. lalu mereka kembali ke kelasnya masing-masing. Kemudian pelajaran pun berlangsung.
***
Teng.... Teng.... Teng...
Bel pulang pun telah berbunyi dengan nyaring, lalu anak-anak berhamburan keluar kelas. Tetapi tidak dengan Dita dan Salwa, mereka masih berada di dalam kelas karena tadi saat pelajarannya Pak Martin Dita berbisik kepada Salwa untuk tidak pulang terlebih dahulu.
"Sal...." panggilnya ragu.
"Iya kenapa?"
"Gue mau minta maaf soal yang kemarin, sebenarnya gue ngga berniat ngomong kek gitu...."
"Iya ngga papa kok, gue juga minta maaf ya karena gue udah ngambil kotak itu."
"Iya udah kalau gitu mulai sekarang kita baikan ya." papar Dita sembari tersenyum.
"Ekhem...."
"Eh Ramadhan, ngapain ke sini?" ucap Dita sembari menengok ke arah Ramadhan yang saat ini sedang berdiri di ambang pintu.
"Gue mau njemput Salwa."
"Oya kalian kan ada ekskul hari ini ya.."
"Mmm Dit... Lo mau ikut gue ekskul atau gimana?" Tanya Salwa.
"Gue balik dulu aja lah, ngga papa kan?"
"Iya ngga papa, trus lo pulang naik apa?"
"Itu mah gampang kan ada angkot."
"Eh dit mending lo ikut gue aja, kebetulan gue mau ke toko mau beli stick drum soalnya stick yang lama udah patah."
"E-engga usah Ram gue pulang sendiri aja." lalu ia menengok ke arah Salwa karena takut Salwa berpikir yang engga-engga.
"Iya udah ngga papa Dit, mending lo ikut Ramadhan aja." Papar Salwa yang membuat Dita sedikit canggung dan merasa tak enak hati.
"H-hah?"
"Udah ayuk, ngga usah sok jaim." kemudian Ramadhan menarik tangan Dita dan membawanya menuju parkiran. "Sal.. lo ke ruang musik aja dulu." ucapnya sebelum mereka keluar dari ruang kelas.
"Iyaa."
***
"Yuk naik." ucapnya sembari menyalakan motor. lalu Dita pun menaiki motor ninja itu.
Perlahan-lahan mereka meninggalkan sekolahan ini dan melintas di jalan raya.tahan Dit tahan jangan sampe lo salting, eh tapi kenapa gue gini ya? Udah Dit jangan neko-neko!. batin Dita.
Akhirnya mereka sampai di Kosan, lalu Dita pun turun dan tak lupa mengucap kata terimakasih. Lalu dengan cepat Ramadhan melesat pergi.
***
Sekali lagi terimakasih untuk yang udah nyempatin membaca, jangan lupa tinggalin jejak kalian ya😘😘
Desember 2017
![](https://img.wattpad.com/cover/132285008-288-k537368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa[R E V I S I]
Teen FictionSebuah Rasa yang tiba-tiba hadir di hatiku, tapi apakah salah bila rasa ini hadir? entahlah benar atau salah bukan aku yang menentukan tapi orang lain lah yang akan menilai. Tapi sesungguhnya aku sudah berusaha menjadi yang terbaik. "Hanya karena pe...