"Dit, gue suka ke lo."
"Hah apa? Lo bilang apa? Gue ngga salah denger kan?" tanya Dita memastikan bahwa apa yang didengarnya tadi itu benar.
"Iya, lo ngga salah denger."
Mendengar Ramadhan menyakinkan Dita bahwa yang di dengarnya tadi itu benar, dia langsung mematung. Mencoba mencerna apa yang dimaksud oleh Ramadhan.
"Gue suka ke lo Dit, gue harap lo juga suka ke gue." ucapnya lagi.
Deg. Hati Salwa langsung terasa sesak mendengar pernyataan Ramadhan.
Saat ini hati dia terasa pecah berkeping-keping.
Sangat sakittt.
Perlahan air mata membasahi pipinya.
Dia segera berlari menuju toilet, dia tak sanggup lagi jika harus berdiam diri disana melihat dua insan sedang mengutarakan perasaannya. Itu sangat menyakitkan.
Di dalam WC dia terisak, lalu tubuhnya merosot dan terjatuh di lantai.
"Ram, kenapa lo harus suka ke Dita, kenapa????" ucapnya di tengah isak tangisnya.
"Gue yang lebih dulu suka ke lo, tapi kenapa harus Dita kenapa harus Dita Ram, kenapa?!!!" ucapnya lagi.
"Hiks...hikss... Kena.. Hikss.. Kenapa harus Dita?!!!!" kini tangisan Salwa semakin tak terbendung, dia semakin sakit.
***
"Ram, maaf tapi gue ngga bisa ngebalas perasaan lo." Ucap Dita, dia sadar apa yang diucapkannya tadi, jujur sebenarnya Dita juga suka ke Ramadhan bahkan rasa itu lebih besar dari pada rasa Ramadhan ke Dita, tapi dia harus menjaga perasaan seseorang, dia tak ingin menyakiti Salwa, Sahabatnya.
"Kenapa? kenapa ngga bisa?"
"Gue hanya ingin kita berteman ngga lebih."
"Apa lo ngga ada rasa ke gue?"
Mendengar itu Dita terdiam, dia ingin sekali mengungkapkan semuanya. Tapi dia juga masih punya hati, dia tak mungkin mengkhianati sahabatnya.
Sungguh saat ini dia sangat bingung, dia menyukai Ramadhan. Namun, disisi lain ada perasaan seseorang yang harus dia jaga.
"Maaf Ram, gue ngga bisa." lalu dia berlalari meninggalkan Ramadhan dan perlahan-lahan air matanya mengalir.
Gue suka ke lo Ram, tapi gue ngga bisa.
Dia berlari menuju ruang kelas. Namun, tanpa sengaja dia menabrak seseorang.
"Eh maaf, ngga liat." ucapnya.
"Dita?" panggil orang yang telah ditabraknya tadi.
"Lo kenapa?" tanyanya lagi.
"Bagas?" ucap Dita lirih. "Gue ngga papa."
"Lo ada masalah?" tanyanya lagi kini terdengar nada khawatir.
Dita tidak menjawab dia masih menundukkan kepalanya.
Lalu Bagas mendongakan wajah Dita supaya melihat ke arahnya.
Dia tau bahwa Dita sedang menangis, lalu dia menyeka air mata Dita.
"Kalau lo ada masalah cerita ke gue, gue pasti bakal bantu lo." Bagas mencoba menenangkan Dita.
Dita hanya terdiam dia tak berniat membalas ucapan Bagas. Saat ini yang ada dipikiran Dita hanyalah Ramadhan, Ramadhan dan Ramadhan.
Namun, disaat itu juga Ramadhan yang hendak kembali ke kelas tak sengaja melihat Bagas yang sedang memeluk Dita di tengah keramaian. dia memincingkan sudut matanya melihat lebih dalam lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/132285008-288-k537368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa[R E V I S I]
Fiksi RemajaSebuah Rasa yang tiba-tiba hadir di hatiku, tapi apakah salah bila rasa ini hadir? entahlah benar atau salah bukan aku yang menentukan tapi orang lain lah yang akan menilai. Tapi sesungguhnya aku sudah berusaha menjadi yang terbaik. "Hanya karena pe...