Chapter 2

2.7K 315 47
                                    

Bulatan karet berwarna hitam mendecit perlahan sebelum berhenti tepat di depan tangga kecil berlapis keramik mahal. Sang pengendara keluar terlebih dahulu, berjalan agak terburu untuk membuka pintu satunya. Laki-laki manis yang sedang tertidur itu adalah alasannya. Changmin tak mengerti pada Kyuhyun, hidupnya nyata sekeras batu tapi ia masih bisa tidur senyaman buaian ibu.

Langkah yang diambilnya sedikit lebih pelan, tidak ingin mengganggu tidur milik Kyuhyun yang lebih memilih menyamankan diri dalam gendongan pengantin ala Changmin. Berjalan tanpa ragu meski ia tahu si penghalang yang sebenarnya berdiri kokoh dibalik pintu yang kini terbuka lebar.

Changmin tak perlu lagi mengucap salam, berteriak bahwa ia sudah pulang seperti yang biasa ia lakukan beberapa tahun yang lalu. Nyatanya waktu berjalan dan semua berubah –berubah dengan sangat drastis. Lagipula, masihkah salam hangat dibutuhkan ketika tatapan tajam tanda tak suka adalah hal yang pertama dilihatnya saat memasuki rumah.

.

.

– Lumière –

Main Pair : ChangKyu ft. YunJae as parent

Warn. Boys Love – Rated T++

If you Don’t like ChangKyu or YunJae or Boys Love or even My Story,
just make your Own story …
If you can’t do it, just shut up your mouth and-
GO AWAY!!!!!

DON’T LIKE DON’T READ

I TOLD YOU

Happy reading guys^^

.

.

Tubuh berlapis kemeja berwarna peach milik Kyuhyun terbaring nyaman diatas ranjang berukuran king milik Changmin. Mengerang pelan sebelum kedipan kecil membuat caramel itu semakin membulat terkejut.

“Aku tertidur!” Kyuhyun sedikit memekik, menarik diri dari rengkuhan Changmin untuk turun dari ranjang dan berdiri sedikit terhuyung. “-Maafkan aku.” Tambahnya.

Kepala Changmin menggeleng pelan, menepuk sebelah ranjangnya yang kini kosong, “Kau butuh istirahat dan aku punya sesuatu untuk di urus, jadi kau bisa tidur.” Ucapnya agak berbisik dan menggoda. Tubuhnya turun dari ranjang, mengambil langkah melewati Kyuhyun yang hanya bisa menunduk, merasa seperti baru saja melakukan kesalahan besar dan ini benar-benar memalukan.

“Argh... sial pinggangku.”

Bibirnya tak berhenti menyerapah, Kyuhyun membuatnya merasakan penyakit orang tua seperti ini. Namun nyatanya meski berat, Kyuhyun tampak begitu rapuh bak daun kering yang mudah hancur sekali remas. Ia melihat laki-laki itu menurut dan kembali menaiki ranjang sedangkan Changmin memilih membersihkan tubuhnya. Setelah ini, ia masih harus menemui seseorang.

.
.

Changmin menatap potret kecil disudut ruangan, tersenyum dalam getir melihat sebuah keluarga dengan senyum bahagia. Foto yang diambil saat kelulusannya beberapa tahun silam.

Keluarga, satu hal yang ada dibenaknya kini, semua omong kosong tentang kebahagiaan dalam hidupnya sudah melebur hancur tak bersisa. Rasa muak dan lelah yang menusuk berkali-kali kedalam hatinya hingga membuatnya tak lagi merasa apa itu sakit.

“Kau mendengarkanku?” Suara tegas itu menarik Changmin dari lamunannya yang singkat. Suara tegas milik sang ayah, satu-satunya orang yang menghancurkannya dengan kata kasih sayang yang membuatnya mual.

Lumière [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang