Chapter 20

1.9K 240 49
                                    

– Lumière –
.
If you Don’t like ChangKyu or YunJae or Boys Love or even My Story,
just make your Own story
If you can’t do it, just shut up your mouth
.
.

Tempat ini terlalu gelap, hanya ada satu lampu dihalaman depan, itu pun mulai meremang dan berkedip. Victoria melihat sekelilingnya, gedung kosong bekas pemotongan besi. Bisa dilihatnya besi-besi beragam bentuk yang tergeletak asal disepanjang jalan dimana langkahnya bergerak. Atap-atap yang berlubang memudahkannya untuk berjalan, mengandalkan sinar bulan yang beruntungnya sedang purnama. Dalam hati ia mendecih, jika bukan karena ingin melihat bukti itu, ia tidak akan serela ini untuk pergi.

Tepatnya ada disudut terpencil Seoul, sebuah desa kecil yang hampir tidak terjamah kecuali para pengepul besi-besi berkarat. Salah satu anak buahnya mengatakan bahwa mereka sudah berhasil membunuh Je Jung –sebuah berita bagus, bukan? Setidaknya itu baginya. Jung sialan Yunho itu pasti sedang meraung menangisi hidup istrinya, batin Victoria.

Slaasshh

Sebuah cahaya muncul dihadapannya, dari sebuah lampu mobil yang terparkir tidak jauh darinya sekitar sepuluh langkah kedepan. Senyum Victoria mengembang.

"Dimana yang lainnya, Kim?"

"Ada, sedang bersembunyi. Aku diminta mengantarkan ini untukmu dan mengambil uang kami." tangannya menepuk atap mobil yang disenderinya. Memasang raut senormal mungkin meski hatinya kini sedang kacau. Ia tidak bisa macam-macam pada wanita ini, beberapa orang pasti menunggu diluar sana. Anak buah Victoria yang siap membunuhnya andai ia gegabah.

Posisinya yang menghadap cahaya dari sorot lampu menyusahkan Victoria melihat apa yang ada didalam mobil, namun sebuah siluet hitam yang diyakininya sebagai mayat Je Jung membuat hatinya membuncah senang. Langkahnya mengikis jarak, membuat suara tersendiri dari heelsnya yang bersentuhan dengan keramik kotor.

"Kerja bagus. Ini milik kalian." sebuah koper terlempar, mendarat persis pada dekapan satu pria disana yang mengambil posisi bergeser beberapa langkah dari mobilnya. Membiarkan si wanita mendekati benda beroda itu dan melihat seseorang didalamnya.

Ceklek –Klik

Sesuatu yang dingin mengenai pelipisnya. Victoria mendengus.

"Kau salah mencari lawan, Kim Dong Woo. Satu suara tembakan saja orang-orangku akan masuk dan membunuhmu. Aku mati, begitupun kau." –apa orang ini berniat main-main dengannya. Jung Yunho, pria itu pasti dalang dibalik ini semua.

"Apa kau kira aku sebodoh itu, Ny. Jun?" si lawan bicara menyahut, mendesiskan retorisnya yang entah kenapa berhasil membuat Victoria merasa gusar.

Victoria menutup pintu mobil yang sempat dibukanya, membalikkan tubuhnya yang terpojok antara mobil dan ujung handgun di depan kening. "Apa yang terjadi? Apa Yunho membayarmu? Aku bisa memberikannya tiga kali lipat."

"Diam, dan masuklah kedalam mobil!" sentaknya.

"Kau tidak bisa melakukan ini padaku Dong Woo!"

"Aku bisa! Dan pelankan suaramu atau kau mau cepat-cepat merasakan timah dari senjataku!"

Tidak ada jalan lain, Victoria menurut. Kembali membuka pintu mobil dibalik tubuh dan mulai duduk didalamnya. Menyerapah Dong Woo dan nasibnya yang diujung tanduk. Jung Yunho, bahkan jika ia mati hari ini, ia bersumpah arwahnya akan menghantui pria itu seumur hidup.

Suara letupan kecil yang berubah menjadi suara mendesis dibalik tubuhnya mengaggetkan Victoria. Yang semula ia kira seorang mayat kini terbelah dan mengeluarkan kepulan asap yang membuatnya sesak. Sial –ia benar-benar akan mati mengenaskan kehabisan oksigen. Sekuat tenaga ia mencoba membuka kaca, membuka pintu, bahkan menendangnya dengan kaki. Namun gagal, semuanya terkunci –ini seperti Dong Woo sialan itu sudah mempersiapkannya dengan baik.

Lumière [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang