– Lumière –
If you Don’t like ChangKyu or YunJae or Boys Love or even My Story,
just make your Own story
If you can’t do it, just shut up your mouth.
.Sebuah pub atau cafe atau club atau mungkin sejenisnya. Jaejoong memastikan bahwa ia tidak datang ke alamat yang salah. Yunho yang sudah disampingnya dengan tangan melingkar pada pinggangnya juga melakukan hal yang sama –meyakinkan dengan pasti alamat pada kartu dan sebuah papan nama. Sedikit menyesal membuat Jaejoong datang ketempat seperti ini dimalam hari, seharusnya ia bisa menahan diri sampai besok siang.
"Alamatnya sama, bagaimana bisa orang itu memberimu alamat tempat seperti ini? Kalau dia macam-macam denganmu aku akan langsung menghajarnya. Kau tidak boleh menahanku, Jae."
"Aku tahu. Ayo masuk."
Bising pada ruangan mengganggu telinga Jaejoong lekas setelah mereka masuk dan dentumannya membuat bagian dada sebelah kiri Jaejoong terasa nyeri. Yunho sudah khawatir, ia ingin segera menarik pria cantiknya keluar namun gagal karena Jaejoong terlalu keras kepala dan malah semakin mengambil langkah masuk. Tidak ada lagi yang bisa menahan Jaejoong dari keinginannya hingga Yunho memilih mendampingi tanpa banyak bicara. Menaiki sebuah tangga dan berjalan pada lorong dengan lampu temaram. Seorang penjaga yang memberitahu bahwa orang yang mereka cari ada di lantai dua, di pojokan lorong dengan ruangan berpintu kayu warna merah tua.
Musik terdengar semakin senyap ketika mereka sampai pada ruangan yang di maksud. Dentumannya sudah tidak lagi membuat dada Jaejoong sakit. Yunho dengan pelan meremas bahunya dan memberikan sebuah rangkulan, setelahnya ia mulai mengetuk pintu.
Ucapan 'masuk' terdengar selepasnya, mengisyaratkan Yunho untuk membuka pintu lebih lebar hanya untuk menemukan seorang pria seumuran Jaejoong tengah duduk pada sebuah kursi.
Awalnya wajah pria yang sedang duduk itu tampak bingung namun begitu matanya menangkap siluet Jaejoong, ia tersenyum. "Aku tahu kau akan datang, masuk dan duduklah." ucapnya sembari bangkit dari duduk.
Yunho dan Jaejoong menjatuhkan dirinya pada sebuah sofa, begitupun sang lawan bicara yang mengambil duduk berhadapan dengan mereka.
"Jadi ini suamimu, Jae?"
"Ya, namanya Jung Yunho." Jaejoong menjawab, atensinya berubah pada Yunho untuk sejenak, "Yun, ini Shi Yuan yang aku maksud siang tadi." kedua pria yang yang disebutkan Jaejoong saling berkenalan, menjabat tangan satu sama lain meski Yunho tampak memasang wajah tidak suka.
"Jadi kau kesini untuk melihatnya kan?"
"Tentu saja."
"Akan kuambilkan, ah... Kalian mau minum apa?"
Jaejoong ingin menjawab, bersikap sopan sebagaimana yang seharusnya. Namun Yunho disebelahnya sudah menyela lebih dulu, "Kami tidak lama, bawakan saja yang ingin kau tunjukkan".
Sebuah delikan diberikan Jaejoong, menyikut pelan pada lengan sang suami dan melihat Shi Yuan dengan pandangan tidak enak. Yunho sendiri sudah mendengus kesal. Ia tidak suka cara pandang pria itu pada Jaejoongnya, jelas sekali ada rasa tertarik yang sangat membuat Yunho cemburu.
"Jus saja." jawab Jaejoong kemudian. Shi Yuan mengangguk dan berpaling.
Tidak berselang lama, pria Chinese itu datang dengan satu buah map berukuran sedang dan juga pelayan wanita yang membawa dua jus jeruk. Diserahkannya map itu pada Jaejoong yang diterima pria cantik disana dengan ragu. Jaejoong hanya takut, usahanya yang satu ini akan berakhir sia-sia.
![](https://img.wattpad.com/cover/132132169-288-k502848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lumière [✔]
FanfictionKyuhyun mengerti, tidak ada hidup sepenuhnya putih. Dan kelam miliknya membawa ia bertemu dengan Jung Changmin -seorang pengusaha muda pembenci kecanggungan yang memiliki topeng dalam senyumnya. ChangKyu/YunJae // Romance/Family // Rated // DLDR ...