– Lumière –
If you Don't like ChangKyu or YunJae or Boys Love or even My Story,
just make your Own story
If you can't do it, just shut up your mouth
.
.Empat hari berselang dengan cepat, kondisi Kyuhyun semakin baik. Pria manis itu sudah bisa berjalan meski harus di topang –dan Changmin dengan senang hati melakukannya. Ini kemajuan yang pesat kata dokter, bahkan jika Kyuhyun sudah merasa lebih baik, ia akan mendapat izin untuk segera pulang.
Yunho dan Jaejoong tidak lagi berjaga di rumah sakit sejak malam itu –saat mereka kembali dari bertemu Victoria dan menemukan Changmin dan Kyuhyun tidur satu ranjang. Jaejoong yang memberi usul, keduanya butuh waktu bersama lebih banyak. Meski masih dengan sedikit ketidakrelaan, Yunho memilih mengalah.
"Apa yang kau lihat, Kyu?" sambil menenteng dua plastik ditangan Changmin berjalan menghampiri Kyuhyun. Bocah manisnya itu sedang duduk pada kursi roda di pinggiran kaca, seperti kebiasaannya sebelum ini –menikmati pemandangan gedung bertingkat.
"Aku bosan, kapan kita boleh pulang?" kursi rodanya berputar, bergerak menghadap Changmin yang kini memilih bersimpuh dan melipat kedua tangannya diatas paha Kyuhyun.
"Kalau kau sudah sembuh. Sekarang kita makan ya? Aku bawa pesananmu."
Kyuhyun mengangguk, "Bahkan aroma ramen dan sate baso ikan itu membuatku kelaparan."
Si lawan bicara mengulas senyum hampir tertawa, tubuhnya bergerak berdiri mengambil meja berukuran kecil untuk Kyuhyun. Diletakkannya benda itu pada lengan kursi roda sedangkan Changmin sendiri menarik sebuah kursi. Posisi duduk mereka berhadapan.
Changmin mulai menata mangkuk yang juga sempat diambilnya tadi diatas meja, Kyuhyun sendiri sudah bersiap dengan sendok, sumpit dan air liur yang siap menetes. Aroma makanan ini terlalu menggoda.
"Masih panas, makan pelan-pelan ramenmu."
Kyuhyun tidak mendengarkan, sumpitnya menggulung mie dan menyeruputnya dengan cepat. Panas dan pedas, ditambah potongan daun bawang dan daging juga telur. "Ssluurrppsssss." bahkan suaranya juga menggoda Changmin.
"Ini enak, kau tidak membeli di tempat kemarin ya?"
"Di tempat reyot itu? Tidak. Aku beli di tempat lain." tangan Changmin mengambil dua tusuk sate baso ikan, satu untuk Kyuhyun sedang satu untuknya. Ia mengigitnya cepat begitu juga Kyuhyun.
Hah, tidak perlu makanan restaurant bintang lima untuk menikmati hidangan lezat, batin Kyuhyun. Ia kembali memakan ramen dan baso ikannya dengan tenang. Meski sesekali Changmin akan mengganggu dan bahkan mencuri telur dari dalam ramennya.
.
.Rutinitasnya tampak sama, Jaejoong sedang menghengkang kaki pada sofa menonton acara musik mingguan, hanya saja kali ini kesukaannya ada disana. Yunho akan kembali saat jam makan siang –setidaknya itu yang dikatakannya tadi. Dan ketika Jaejoong berniat mengambil potongan wafer diatas meja, saat itu lah tiba-tiba ponselnya berbunyi, nomor tidak dikenal.
"Halo, Jung Jae Joong disini." suaranya membelah keheningan untuk menyapa, nadanya santai sama sekali.
Suara diseberang line berbicara, "Mengenali suaraku?" ia bertanya.
"Shi Yuan?"
"Good job." si lawan bicara terkekeh, "Jadi apa kabarmu? Baik-baik saja?"
Jaejoong mengangguk dengan deheman, ah lupa Shi Yuan tidak akan melihatnya. "Aku baik-baik saja, dari mana kau dapat nomor ponselku? Kukira tadi itu kau penjual online yang bajunya aku beli. Kau tau ini sudah hampir seminggu dan bajuku belum tiba."
Lagi, Shi Yuan tertawa, kali ini lebih lama dibanding sebelumnya dan Jaejoong sedikit menggeram. Apa-apaan pria ini, ia sedang kesal dan seenaknya dia tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lumière [✔]
FanfictionKyuhyun mengerti, tidak ada hidup sepenuhnya putih. Dan kelam miliknya membawa ia bertemu dengan Jung Changmin -seorang pengusaha muda pembenci kecanggungan yang memiliki topeng dalam senyumnya. ChangKyu/YunJae // Romance/Family // Rated // DLDR ...