Zero-One

10.4K 388 4
                                    

Seorang laki-laki yang memakai hoddie berwarna hitam menghela napas pelan.Ia baru saja membunuh seorang laki-laki paruh baya disebuah club yang sering menjadi tempat incarannya untuk kesenangan.

Ia berdiri,lalu menyimpan sebuah pisau lipat ke dalam jaket hoddie-nya itu.Memandang hasil karya yang baru saja dibuatnya tadi dengan datar.

"Lumayan" komentarnya pada dirinya sendiri.

Lalu ia membalikan badannya berniat untuk pulang atau mungkin mencari mangsa lain.Langkahnya terhenti saat ponsel yang berada disakunya berdering.Ia mengangkatnya kemudian menjauhnya ponsel tersebut karena teriakan cempreng yang berasal dari sana.

"Yaa!! Oh Sehun! Eodiga?(dimana?)" tanya orang yang berada disebrang tersebut.

Sehun,yap dia yang baru saja membunuh tadi.

Sehun berdecak kesal.Kesal karena kesenangannya hanya berlangsung sesaat hari ini.Lalu kembali menempelkan benda elektronik itu ditelinganya kembali.

"Wae?(Apa?)" tanya Sehun singkat dan datar.

Seseorang yang berada disebrang ponsel tersebut berdecak sebal.

"Kau tahu? Perempuan menyebalkan itu kembali kesini lagi untuk mencarimu.Kalau saja dia bukan pacarmu akan ku bunuh saja dia" ujar orang yang berada diponsel tersebut dengan kesal.

"Dia bukan pacarku" ujar Sehun dan mengambil napasnya,"Kalau kau mau membunuhnya silahkan saja.Aku tidak keberatan" ucapnya lagi yang membuat orang yang berada diponsel mendecak sebal.

"Oh ayolah Sehun,sekali saja bersikap peduli padanya.Dia mencintaimu dan kau tahu itu" ujar orang tersebut.

"Dia tidak pernah mencintaiku,Baek.
Dia hanya mencintai harta dan uangku,asal kau tahu" ujar Sehun datar.

Baekhyun,orang yang menelepon Sehun kembali mendecak sebal.Sudah berapa kali ia menjelaskan hal itu dan juga sudah berapa kali Sehun menjawabnya dengan gadis itu hanya cinta pada uangnya? Mungkin sudah seratus kali atau bahkan lebih.

"Come on,dude.Dia lumayan cantik dan kau tahu tu---"

Ucapan Baekhyun terhenti disaat Sehun memutuskan panggilannya secara sepihak.Sehun membenci saat ada orang yang memaksanya.Sangat sangat benci.Dan kalau saja Baekhyun bukan teman masa kecilnya mungkin Baekhyun sudah berada didalam tanah sekarang.

Sehun kembali menghela napas pelan lalu kembali berjalan dengan pelan sembari merapatnya jaket hitamnya ke tubuhnya.Ini sudah sangat malam dan udara dingin masuk ke dalam tubuhnya.Tapi seakan sudah terbiasa,Sehun berjalan dengan pelan.

***

Pagi harinya yang seperti biasa,semua orang akan kembali beraktivitas.Begitu juga dengan gadis ini yang masih tertidur dengan nyenyak didalam kasurnya.

"Yaa! Nara! Jung Nara!" teriak seseorang memanggil gadis yang sedang tertidur itu.

Nara hanya mengeluh sebentar lalu kembali mencari posisi nyaman untuk tidur.

"Yaa!! Bangunlah! Katanya hari ini kau ada jadwal kuliah pagi" ujar orang itu kembali.

Kemudian dengan sangat amat terpaksa Nara bangkit dari tidurnya dan duduk dalam diam.Hingga akhirnya ia membuka matanya perlahan sembari tangannya direntangkannya ke atas.

Nara menguap,lalu mengalihkan pandangannya ke salah satu orang gadis yang merupakan teman satu kamar kos-nya.

"Jam berapa sekarang?" tanya Nara dengan nada masih mengantuk.

"Jam 8" jawab gadis tersebut dengan jengkel.

Nara membelalakan matanya lalu bangkit dari kasurnya dan melesat pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagi sembari berteriak.

"Kenapa kau tidak memberitahu dari tadi?! Ah! Dasar kau,Park Hyerim!"

Gadis yang bernama Park Hyerim itu tidak terima dengan umpatan dari Nara.

"Hei! Kau yang tidak bangun! Jangan salahkan aku dasar gadis kebo!" ujarnya kesal lalu keluar dari kamar Nara.

***

Nara datang ke kampusnya dengan berlarian.Ia takut telat,ya walaupun ia sering telat.Dan beruntungnya sewaktu telat dosen yang mengajar belum masuk kelas.Entah dia beruntung atau gimana.

Sebelum memasuki kelas,ia mengintip terlebih dahulu dari jendela yang ada dipintu.Dosen yang hari ini mengajar belum datang.Nara menghela napas lega.Sebelum memasuki kelas,ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan dengan tangannya.

Lalu membuka pintu kelas dengan pelan.

"Hayo,telat" ujar seseorang dengan nada menggoda.

Nara menoleh ke arah sumber suara lalu tertawa.

"Sepuluh menit saja kok" ujar Nara.

Orang yang menyapa Nara tadi hanya memutar kedua bola matanya malas sembari berdecak sebal.

"Ayolah,kau pikir kampus ini milik ayahmu?" ujar orang tersebut dengan sedikit nada bercanda.

Nara kembali tertawa,lalu mengangkat bahunya pelan.

"Mungkin saja" jawab Nara.

Nara kembali berjalan ke arah bangkunya diikuti dengan orang yang menyapa-nya tadi.

"Hari ini ada pr,Hyen?" tanya Nara.

Hyena,sahabat Nara menoleh ke arahnya.Lalu mengadahkan kepalanya ke atas,seperti memikirkan sesuatu.

"Umm,tidak" jawab Hyena.

Nara hanya mengangguk.

"Bangunkan aku saat dosen sudah datang" ujar Nara sembari menelungkupkan wajahnya ke meja.

Hyena mengangguk,"Baiklah".

-----

Tbc.
Konflik belum muncul,hehe.
Stay tune!
Baybay👋.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang