DUA PULUH TUJUH
Weekand kali ini Dini tidak bersama Fahri, karena Fahri harus ikut ke Bandung bersama orang tua nya akibat nenek Fahri sedang sakit. Lain lagi dirumah Dini pagi ini terasa sangat berbeda dari hari weekand sebelumnya karena tanpa ada nya Fahri yang biasanya selalu menemani setiap weekand datang. Dengan rasa malasnya Dini turun kebawah dan menuju ke dapur.
Pukul 07:15
"Bun? Liat bang Daniel nggak?"
"Tadi sih dia keluar, tapi nggak tau kalo sekarang. Mungkin aja udah pulang, coba kamu cek aja dikamarnya siapa tau ada!"
"Iya deh bun!"
Entah datang dari mana ide jahilnya ini. Dini langsung menuju kekamar Daniel dan siap siap akan membangun kan Daniel dengan cara mengejutkannya. Dan Dini membuka pintu kamar Daniel.
1
2
3
Sontak Dini kaget dengan kelakuan abangnya itu. "Nggapain sih dia nggak ada kerjaan banget"
Apa salah dan dosa ku sayang.
Cinta suci ku kau buang buang.
Lihat jurus yang kan ku berikan.
Jaran goyang, jaran goyang."Lanjut!! Tarik mang, nggak mau pulang mau nya di goyang!!"
"Bang Daniel!! Woy loh nggapain?" Teriak Dini ke Daniel tapi tidak aja respon sama sekali dari Daniel, dan tanpa sengaja juga Dini menemukan pulpen yang tergeletak dilantai, Dini pun langsung mengambilnya dan melemparkan ke Daniel sehingga membuat cowok itu merasakan sakit dikepalanya.
"Siapa woy yang udah ngelemlar pulpen ini ke gue?"
"Gue! Ujar Dini. "Kenapa? Mau marah? Atau mau ngajak berantem? Ayo gue nggak takut!!"
"Dini? Sejak kapan loh disini dek?"
"Dari jaman nenek moyang!! Puas?"
"Hehee, jadi kamu liat abang...."
"Apa?? Joget joget nggak karuan? Gue nggak nyangka kalo selama ini loh itu suka sama dangdut ya!!"
"Shuuttt, jangan kasih tau siapa siapa tapi!"
"Mudah itu! Tapi sampe harus nggak pakek baju juga ya kalo mau joget?" Dini menunjuk ke arah Daniel yang tidak memakai baju.
"Maaf deh, gue abis keluar tadi langsung rencana nya tadi mau mandi tapi malah nggak jadi akibat denger lagu tadi. Ya jadi gue langsung joget joget aja!!"
"Serah loh dah bang, udah ah gue mau balik kekamar. Males disini bau iler loh!!" Dini langsung lari dari kamar Daniel.
"Awas ya loh!!"
Dini langsung kekamar nya yang bersebelahan dengan kamar Daniel tadi. Dia hanya bisa menatap langit langit dan tatapan yang kosong. "Apa gue chat Fahri aja ya?"
"Ya udah deh gue chat dia aja!!"
Tetapi sebelum Dini mengirim pesan nya ke Fahri. Ada notif chat yang masuk di obrolannya dan Dini melihat siapa yang mengiriminya pesan itu, dan dialah. Fahri yang mengirim chat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
C.Y.A - The Begins✔
Jugendliteratur"Jika saja masalah ini tidak datang, maka kau akan terus bersamaku"