DUA PULUH SEMBILAN
Tak terasa memang, mereka telah menjalani hubungan ini selama 1 tahun lamanya walaupun terkadang diantara mereka terkadang masih ada terlibat pertengkaran akibat ketidak sengajaan mereka masing masing. Tapi ya namanya juga takdir pasti sudah tidak dapat diubah lagi.
Hari ini, hari dimana mereka masuk kembali ke sekolahan setelah hampir satu bulan penuh ini tidak mereka pijaki. Dan berkumpul bersama teman teman mereka. Dini salah satunya, selama liburan, ini dia hanya bersama keluarganya san Fahri yang selalu ada untuk nya. Ya walaupun selama satu minggu awal liburan kemarin dia bersama keluarganya pergi liburan ke thailand.
Pagi ini waktu telah menunjukan pukul 06:30 Dini yang sedari tadi duduk sambil menikmati sarapan pagi nya itu dengan hati yang senang, tapi sekarang pandangannya mengarah ke segala penjuru meja makan itu. Karena sejak tadi dia tidak melihat keberadaan Daniel disitu. Dengan cepat dia langsung bertanya kepada bunda nya itu. "Bun? Liat bang Daniel nggak?"
"Lagi siap siap kali dia nya Din, kamu tunggu aja." Ujar sang bunda.
"O-" belum sempat dia melanjutkan kata katanya itu, diarah yang berlawanan dengan meja makan itu terdapat sosok lelaki yang berbadan jangkung itu mengeluarkan suara, "kenapa? Kangen sama abang sendiri? Padahal selama liburankan ketemu sama gue muluh."
Ya dia adalah Daniel.
"Nggak kok, gue nggak kangen sama loh!" Ujar Dini sambil mengalihkan perhatiannya ke lain arah. "Gue cuma nanya loh itu dimana, ntar kalo gue nggak nanya sama bunda terus loh nya belum bangun? Gue nya berangkat sama siapa geblek"
"Sama Fahri ada juga. Nggak usaha kayak sok malu malu loh, padahal pacaran udah satu tahun tapi masih malu malu!?"
"Ish, apaan si loh"
"Udah ah yuk berangkat gue anter!" Ujar Daniel ke adiknya itu, tapi Dini masih kelihatan santai sambil menikmati sarapannya itu. "Ck cepetan woy, gue juga mau kuliah dek".
"Iya iya, sabar kali bang makan itu harus dengan tenang, nggak boleh buru buru".
"Arghh!! Serah luh, buruan kali ini udah siang dek"
"Ya udah ayo, kasihan abang gue yang ganteng ini tapi belum punya cewek marah marah mulu, ntar nambah susah dapet pacar! Ye nggak bang?" Dini dengan santainya mejahili abang nya itu.
"Serah luh, ck buruan dek!"
"Iya, ya udah kalo gitu Dini pergi dulu ya bun. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
**********
"Ati ati dek! Jangan buat ribut disekolahan."
"Iya bang, gue juga udah lama sekolah disini jadi nggak perlu diingetin lagi!"
"Udah masuk sana, etss satu lagi?"
Dini yang sudah melangkahkan kakinya itu untuk berbalik pun jadi mengurungkan niatnya dan menatap kembali Daniel. "Apaan lagi?"
"Nanti kalo abang nggak bisa jemput, loh pulang sama Fahri aja oke? Kalo loh nunggu gue ntar ke sorean, denger omongan gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
C.Y.A - The Begins✔
Teen Fiction"Jika saja masalah ini tidak datang, maka kau akan terus bersamaku"