PART TIGA PULUH SATU

8 3 0
                                    

TIGA PULUH SATU

"Dok? Cepet bawa pacar saya ke dalam dok?" Ucap Fahri khawatir.

"Sabar ya? Tunggu?" Ujar Dokter. "Ayo sus, bawa pasien ke dalam ruangan operasi sekarang!!"

Dokter yang sudah membawa Dini pun langsung meninggalkan Fahri dan Daffa yang sedang merenungi apa yang akan terjadi selanjutnya dengan Dini. Waktu pun terus berjalan tetapi dokter belum juga keluar dari ruang operasi, rasa khawatir yang terus menjalar ke dalam diri Fahri membuat nya melupakan untuk memberi kabar kepada orang tua Dini ataupun Daniel.

"Ri? Loh nggak kabarin bang Daniel atau ortu nya Dini?" Tanya Daffa.

"Gue lupa! Oke gue bakal telepon sekarang."

Lalu ia dengan tergesa gesa mengambil ponsel nya didalam sakunya itu.

Tut.... tut....

"Hallo"

"Bang? Dini masuk rumah sakit!"

"Kok bisa?"

"Dia di siksa di gudang belakang sekolah bang!"

"Siapa yang ngelakuin itu ke Dini?"

"Ntar aja gue jelasin di rumah sakit. Sekarang dateng dulu aja ke sini."

"Oke, gue otw sekarang!!"

Dengan nafas yang lega ia lepaskan semua beban yang ada pada dirinya sejak tadi, yang belum memberi kabar tentang Dini ke Daniel. Tapi rasa tak tenang menghampirinya nya lagi, karena memikirkan Dini yang masih berada di dalam ruang operasi sekarang.

Beberapa menit kemudian.......

"Dimana adek gue!!?" Tanya Daniel panik. "Gue tanya sekali lagi DI-MA-NA A-DE-K G-U-E!!!" Ucap Daniel yang sekali lagi penuh dengan penekanan.

"Di ruang operasi bang!!" Ucap Fahri.

"Kok bisa? Kenapa bisa dia kayak gini? Siapa yang udah ngelakuin itu ke adek gue? Loh pasti tau kan Ri?"

"Sumpah bang gue nggak tau sama sekali siapa yang udah ngelakuin semua ini ke Dini? Karena waktu gue tanya sama temen nya, Dini bilang kalo di ada urusan yang penting!!"

"Dia nggak ngucapin kata yang buat loh penasaran? Atau yang lainnya?"

"Dia sempet ngucapin nama seseorang, nama nya itu mar-" tetapi ucapan Fahri berhenti karena dokter keluar dari ruang operasi.

Tanpa mendengarkan hal yang baru saja Fahri katakan tadi? Daniel langsung berlari dan menanyai dokter dengan pertanyaan yang sejak tadi akan ia keluarkan dari bibir nya itu. "Gimana adek saya dok? Dia nggak apa apa kan?"

"Dia tidak apa apa sebenarnya, tapi?......"

"Tapi apa dok?"

"Dia sedang koma sekarang!!"

Koma. Satu kata itu membuat Daniel hilang arah dan langsung terduduk karena lemas nya mendengar pernyataan dokter mengenai adik nya itu.

C.Y.A - The Begins✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang