Part 3

3.2K 351 23
                                    

Happy reading
Sorry for typo(s)

Luhan terus berlari menjauh, ia tidak peduli dengan suara yang menyuruhnya untuk berhenti. Namja itu, Kris yang sedari tadi mengikuti kemana kaki Luhan berlari. Sampai Luhan terlihat terduduk di bawah sebuah pohon besar karena hanboknya tersangkut di akar pohon tersebut. Kris fikir Luhan akan segera kembali berdiri dan berlari, Namun Luhan terlihat meringkuk dan menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya. Punggungnya terlihat bergetar, menandakan dirinya sedang menangis. Hanbok indahnya pun telah ternoda oleh beberapa lumpur dan hal kotor lainnya. Rambut hasil tatanan Baekhyun telah rusak sepenuhnya. Sehingga rambut panjang Luhan terurai di punggung dan bahunya.

Kris perlahan mendekati Luhan, ia mengelus punggung namja cantik itu dengan lembut.

"Tidak apa lu. Mungkin ini bukan saatnya"

Luhan tidak menjawab, ia tetap menyembunyikan wajahnya.

"Aku menggagalkan rencana ini Kris"

Mendengar gumaman Luhan, Kris menghentikan elusannya. Ia kemudian menangkup wajah Luhan dan membersihkan air mata yang mengalir di kedua pipinya.

"Kita bisa mengatur rencana baru Lu. Rencana yang lebih baik dan tentunya menyakitkan. Aku tahu kau pasti belum bisa melihat orang terbunuh di hadapanmu. jika kau merasa ragu dan takut, ingatlah hari dimana kerajaan kita dihancurkan, Kau harus ingat itu"

Luhan terdiam mendengar ucapan pengawalnya itu, Ya. Kris benar, tidak seharusnya ia merasa ragu ataupum takut. Luhan tidak akan menjadi penjahat karena membunuh orang. Ia hanya ingin membalaskan dendamnya. Tidak salah 'kan?

"Baiklah, Aku akan memikirkan cara lain. Tapi, kita tidak bisa bersama untuk saat ini Kris. Akan ada beberapa orang yang mencurigaimu. Sebaliknya, orang-orang istana akan mencariku karena dianggap menyelamatkan nyawa raja mereka. Aku akan terus menghubungimu. Kau kumpulkan saja benerapa orang yang tidak menyukai raja. Pasti akan ada orang seperti mereka. Sedangkan aku-"

Luhan menghentikan ucapannya sejenak dan menggenggam kalungnya

"Aku akan bergerak dari dalam Istana dan menghancurkannya dari dalam"

Pancaran kesungguhan terlihat jelas di mata Luhan. Ia tidak akan membiarkan rencananya gagal untuk yang kedua kalinya.

"XIAO LU!!"

Terdengar suara sedang memanggil Luhan dari kejauhan, Luhan segera mengisyaratkan agar Kris pergi dan menjalankan apa yang Luhan perintahkan.

"Jaga dirimu lu. dan jangan memaksakan diri"-Kris mengelus surai Luhan untuk yang terakhir kali kemudian namja tampan itu melesat ke dahan pohon di atasnya, dengan gesit, Kris melompat dari pohon satu ke pohon yang lain, sampai dirinya tak terlihat ditelan gelapnya malam.

Sebelum Sehun mencapainya, Luhan menggoreskan belatinya ke pergelangan tangannya, Ia meringis pelan, perih mulai terasa saat bagian tajam belati itu bersentuhan dengan kulit putihnya. Darah segar mulai keluar dari pergelangan tangan Luhan, dan perlahan pandangan Luhan mulai memudar sampai akhirnya gelap menyelimuti Luhan. Namja cantik itu pingsan.

Sehun menghentikan kudanya Jongin dan Chanyeol pun terpaksa menghentikan kudanya di samping Sehun, Sehun memfokuskan matanya namun kemudian ia memacu kudanya agar lebih cepat. Sehun melihat seseorang di balik pohon di depan mereka. Sehun yakin itu adalah yeoja yang ia cari. sangat jelas terlihat dari Hanbok yang ia pakai.

"Xiao Lu, kau kah itu?"-Ucap Sehun setelah turun dari kudanya dan agak dekat dari tempat Luhan.

Bukan jawaban yang Sehun dapatkan, melainkan tubuh Luhan yang tiba-tiba terlihat melemas kemudian jatuh di atas tanah. Tanpa berfikir panjang, Sehun mengangkat tubuh ramping Luhan. terlihat darah mengucur dari pergelangan tangan Luhan. Dan hal itu sukses membuat Sehun bertambah panik

Heart's Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang