Yang lupa critanya baca lagi chap sebelumnya yaa...kkk
Hari demi hari berlalu dengan cepat, kumpulan hari itu kemudian menjadi tahun yang juga berlalu dengan sangat cepat, sudah 5 tahun sejak kejadian penting terjadi di kerajaan besar itu, mulai dari ditumpasnya segala bentuk penghianatan dan kejahatan di sana, Kerajaan itu semakin maju dalam bidang apapun, rakyatnya sejahtera, semuanya berjalan dengan lancar. Iya, semuanya... Kecuali hati sang raja yang kini memimpin kerajaan itu. karena orang terpenting bagi sang raja juga pergi pada hari itu.
"Yang mulia Raja Oh Sehun memasuki ruangan"
Suara itu terdengar dengan lantang dari mulut seorang kasim yang berjaga di depan pintu aula kerajaan, menandakan bahwa junjungan tertinggi mereka telah tiba. Oh Sehun dengan jubah kerajaannya yang berwarna hitam dihiasi rajutan benang berwarna emas yang membentuk gambar naga menambah kesan betapa berkuasa dan agungnya raja itu. Wajahnya yang tampan menyiratkan sifat tegas dan bijaksana. Membuat semua orang akan berfikir dua kali untuk melawannya.
Dengan langkah mantap ia menduduki tahta berwarna merah itu, berdehem sebentar kemudian mulai memimpin pertemuan rutin para pemimpin kerajaan itu.
"Yang mulia, saya melaporkan bahwa panen pada musim ini sukses besar. Jauh lebih baik dari sebelumnya dan juga keuangan yang terkumpul dalam kas kerajaan menjadi semakin besar"
Sehun tersenyum kecil mendengar salah satu laporan dari mentrinya. Dan selanjutnya ruangan besar itu diisi oleh beberapa laporan-laporan mengenai politik dan hal lain yang menyangkut kerajaan itu.
e)(o
"Yang mulia"
Sehun menolehkan kepalanya saat mendengar sebuah suara memanggilnya dari belakang. Ia sedang berada di taman kerajaan mengisi waktu luangnya yang biasanya sangat jarang ia dapatkan. Menatap ikan-ikan yang berenang dengan bebas di bawah pondok di tengah taman kerajaan, berharap hatinya akan tenang sebentar saja, karena jujur selama 5 tahun belakangan ini hatinya tidaklah tenang, ia rindu- Ia rindu pada sosok cantik yang dulu menjadi kekasihnya, ia rindu pada sosok cantik yang ternyata adalah seorang pria sama seperti dirinya. Maka saat hatinya mulai mengingat sosok itu, saat itu pula hatinya mulai menyalahkan dirinya sendiri. Ia menyesal telah mengusir pria itu. Sehun berusaha terus mencari keberadaannya. Namun hasil yang ia dapatkan masih sama, Luhan menghilang. Ia tidak ada dimanapun. Seakan Luhan memang ingin Sehun tidak menemukan keberadaannya.
Sehun berusaha menyibukkan dirinya dengan segala sesuatu seperti urusan-urusan kerajaan . karena Setelah diangkat menjadi raja 4 tahun lalu, Sehun mulai menekuni semua pekerjaan yang dulu dilakukan oleh ayahnya. Sedangkan ayahnya memilih untuk menyendiri dan mendekatkan diri pada sang pencipta bersama ibunya. akan tetapi semua itu tak ada gunanya, karena saat dirinya sedang sendiri, Luhan kembali menguasai fikiran dan hatinya
"Sudah kubilang, jangan panggil aku seperti itu jika tak ada orang lain, Kyungsoo"
Pria bermata bulat itu hanya menghela nafasnya, ia hanya ingin menghormati Sehun seperti orang lain karena saat ini, sahabatnya itu telah menjadi seorang raja, bukan lagi putra mahkota seperti dulu.
"Baiklah, eum Sehun apakah kau sedang meminta Jongin untuk kembali mencari Xiao Lu,- maksudku Luhan"
"Maafkan aku Kyungsoo. Jongin jadi tidak punya waktu untukmu"
"Tidak masalah Sehun. Aku juga berharap agar Luhan segera ditemukan dan mau kembali. Aku tidak suka melihat rajaku seperti mayat hidup setiap hari"
Sehun tidak menjawab. Ia hanya tersenyum kecil sambil menatap sahabatnya itu. Setidaknya ia masih memiliki orang yang nenyayanginya.
e)(o
"Yang mulia, terjadi serangan di perbatasan. Sejumlah desa dibakar oleh sekumpulan orang yang tidak dikenal"

KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's Revenge [END]
FanfictionRandom PRIVAT Follow dulu ya hehehe -Xi Luhan adalah seorang putra mahkota dari kerajaan Qing, Setidaknya sebelum Pertempuran besar yang membuat Kerajaannya hancur dan mengharuskan sang putra mahkota untuk menyamar menjadi wanita, karena seluruh pri...