Happy Reading
Sorry For Typo(s)"Yang mulia, saya Xiao Lu. Apakah anda sudah bangun??"-Luhan berkata dengan suara lantang dari pintu ruangan Sehun.
"Masuklah"-Terdengar suara serak khas bangun tidur menjawab teriakan Luhan
Luhan atau Xiao Lu sedang melakukan tugas rutinnya setiap hari sebagai pelayan Sehun. Membangunkan, mengantarkan makanan, membantu mandi, dan memasangkan jubah pada putra mahkota kerajaan Joseon itu.
Beda dengan hari-hari sebelumnya, biasanya Luhan akan dibuntuti oleh beberapa dayang dan kasim lain di belakangnya, kali ini ia hanya sendirian melayani Sehun. Hari ini para dayang dan kasim diberi waktu untuk berlibur entah dalam rangka apa. Hanya ada beberapa pelayan di istana, yang lain mungkin sedang menikmati waktu bebas mereka setelah terlalu lama berkutat dengan urusan kerajaan.
Luhan bukannya tidak memiliki rencana untuk keluar, Ia sangat senang saat menerima pengumuman yang mengizinkan para pelayan untuk berlibur karena ia hendak menemui Kris dan menanyakan beberapa informasi pada namja itu. Namun semua rencananya gagal saat Sehun tidak mengizinkannya keluar. Namja tampan itu beralasan bahwa Luhan ada langsung di bawah perintahnya. Jadi, ia hanya bisa keluar dengan izin Sehun.
Dengan sangat terpaksa ia harus melayani Sehun sendirian saat ini. Sehun hanya menatap Luhan datar saat pelayannya itu datang dengan wajah cemberut. Ah, Sehun tau, pasti 'yeoja' itu sedang kesal karena tidak diizinkan berlibur.
Luhan meletakkan nampan berisi berbagai makanan itu di depan Sehun dengan sedikit kasar. Tanpa melihat Sehun ia duduk di seberang putra mahkota itu menunggu Sehun menghabiskan makanannya. Tapi setelah beberapa saat, Luhan tidak mendengar suara kunyahan atau tanda-tanda Sehun sedang memakan makananannya.
"Sehun kenapa tidak dimakan??"-Luhan bertanya saat Sehun hanya menatap makanan di depannya tanpa berniat ingin menyentuhnya.
"Apa kau lupa?? aku hanya makan saat juru cicip mencoba makanannya"
Memang seperti itulah peraturan yang berada di istana, mengingat banyak sekali orang yang memusuhinya, dan ingin melenyapkannya dengan cara apapun. Setiap makanan harus ada yang mencicipi terlebih dahulu untuk menghindari racun pada makanan putra mahkota
"Tapi Sehun, para pelayan yang bertugas sedang keluar, ah, aku ingat ada seseorang. aku akan memanggilnya"-Luhan hendak beranjak tapi Sehun menghentikannya
"Kau 'kan bisa, Ayo makanlah"-Ucap Sehun
Luhan hanya menatap Sehun bingung, ia tidak bisa melakukan itu. Itu bukan tugasnya.
"Tidak, aku akan-"
"Aku akan kelaparan kalau kau memanggil orang itu lu. Jalanmu sangat lama. Sekarang ayo cicipi makanan ini"
Luhan dengan sebal kembali duduk di seberang Sehun, ia kemudian mengambil sumpit dan menyuapkan makanan Sehun ke mulutnya. Mata Luhan berbinar saat rasa nikmat mulai terasa di indera pengecapnya. Ini sangat lezat. Luhan sadar kemudian menatap Sehun sambil tersenyum canggung, ia terlalu banyak memakan hidangan itu. tapi Sehun hanya menatapnya datar sambil mengisyaratkan agar Luhan mencicipi makanan yang lain. Luhan hanya mengangguk faham kemudian kembali menyuapkan berbagai macam hidangan di depannya.
Sehun hanya diam menatap pelayan yang sedang 'mencicipi' makanannya itu. Mungkin bukan mencicipi, tapi Luhan benar-benar memakan semuanya hingga tersisa sedikit. Sehun terkekeh geli melihat cara makan Luhan yang menurutnya tidak ada anggun-anggunnya sama sekali itu.
'Tentu saja, dia bukan seorang putri'-Sehun merutuki dirinya yang berfikir aneh.
Luhan tersenyum senang saat ia selesai 'mencicipi' makanan Sehun. Ia kemudian meletakkan sumpitnya dan menatap Sehun sambil terasenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's Revenge [END]
Fiksi PenggemarRandom PRIVAT Follow dulu ya hehehe -Xi Luhan adalah seorang putra mahkota dari kerajaan Qing, Setidaknya sebelum Pertempuran besar yang membuat Kerajaannya hancur dan mengharuskan sang putra mahkota untuk menyamar menjadi wanita, karena seluruh pri...