Part 11

2.8K 284 46
                                    

Happy Reading
Sorry for typo(s)

Semenjak kejadian Sehun yang mencium Luhan di perpustakaan, hubungan mereka sempat canggung beberapa hari, Luhan menolak untuk bertemu Sehun dengan berbagai alasan. Ia tidak tau harus bersikap seperti apa pada namja tampan itu.

"Aku sedang sakit hari ini, bisakah kau menyuruh orang lain menggatikanku??"

Itu adalah satu dari sekian banyak alasan yang Luhan buat untuk tidak bertemu Sehun. Sampai saat ia bertanya pada salah satu pelayan di sana, siapa yang mengurusi keperluan Sehun selama ia sakit.

"Irene agashi yang menggantikan tugas anda kepala pelayan Xiao Lu"

Jawaban dari pelayan itu membuat Luhan panas dingin seketika. Ia lupa bahwa Sehun sudah membawa Wanita ular masuk ke istananya. Maka dari itu, Luhan yang sudah mendeklarasikan bahwa dirinya adalah 'pawang' dari wanita ular itu langsung bersiap untuk menghalangi apapun yang akan membuat Irene melakukan sesuatu yang berbahaya bagi Sehun. Karena ia sangat tahu bahwa Sehun masih merasa sangat berhutang budi pada wanita itu. Jadi Luhan memutuskan untuk menyudahi acara 'mari menghindari Sehun' dan segera beranjak menuju ruangan sang putra mahkota.

Belum jauh ia keluar dari kamarnya, Luhan berpapasan dengan Irene yang sedang menuju dapur dan membawa nampan yang Luhan sangat yakin itu adalah khusus Sehun. Luhan berusaha mengabaikan wanita itu dan tetap menatap Lurus ke depan seolah ia tidak melihat kehadiran irene.

"Aku kira kau akan terus sakit, Itu akan lebih baik"

Namun telinga Luhan menjadi panas mendengar ucapan Irene yang tajam. Ia menghentikan langkahnya kemudian berusaha tersenyum ke arah Irene

"Aku tidak berbicara dengan orang asing Agashi. Permisi."-Ucap Luhan dengan senyum yang dipaksakan kemudian terus berjalan mengabaikan Irene yang menggeram kesal.di belakang.

Sesampainya di depan pintu kamar Sehun, Luhan terdiam sejenak kemudian berusaha mengatur detak jantungnya yang mulai menggila karena akan bertemu Sehun sebentar lagi. Bayangan saat di perpustakaan kembali menghantui Luhan. Bagaimana bibir Sehun yang menempel sempurna di bibirnya sambil melumatnya pelan, bagaimana perasaannya yang tiba-tiba membuncah akibat ciuman itu.

Luhan menggelengkan kepalanya saat dirinya malah mengingat rasa ciuman Sehun

"Hay Sehun apakabar???- ah tidak! itu terlalu biasa"-Luhan menggelengkan kepalanya ribut. Ia sedang mencari kalimat yang pas untuk dikatakan saat bertemu Sehun nanti. Ia yakin pasti banyak pengawal dan pelayan yang menatapnya aneh saat ini.

"Yo!!, Sehun- arghh itu malah terkesan tidak sopan"-Luhan kembali mendesah frustasi karena lagi-lagi tidak menemukan kata-kata yang pas

'cklek'

Luhan mendongakkan kepalanya saat mendengar suara pintu yang terbuka di depannya. Menampilkan sosok Sehun dengan jubah kerajaan berwarna hitam dengan bordiran naga berwarna emas di pundak dan bagian dadanya. Sehun menatap sosok Luhan di hadapannya yang sedang terdiam sambil melihat Sehun syok. Dan Sehun benar-benar gemas melihat mulut yang sudah pernah ia cicipi itu sedang terbuka karena terlalu syok dan Mata rusanya yang membulat seakan ia baru saja melihat hantu.

Jujur Sehun rindu dengan pelayannya ini, beberapa hari ia tidak mengunjungi Sehun karena alasan sakit dan sebagainya. Tapi Sehun yakin, 'yeoja' cantik ini pasti sengaja menghindari dirinya karena ia dengan lancang menciumnya saat di perpustakaan.

"Xiao Lu, kau sudah sembuh?"-Sehun berlagak seolah ia juga terkejut melihat Luhan

Luhan mengerjap kemudian memperbaiki ekspresinya. Ia kemudian berdehem sebentar dan menundukkan tubuhnya memberi salam pada Sehun

Heart's Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang