Happy reading guys..
.
.
.Autor pov'_'
Krystal bangun dari tidurnya, dengan mata yang masih malas untuk di buka, ia mencoba untuk merengangkan badan nya agar lebih segar juga mengurangi rasa pegalnya.
"Morning soojung" jessica tersenyum saat mengatakan nya. Ia tahu jika adik kesayangan nya sedikit kelelahan tidur di sofa. Padahal jika ia mau ia bisa tidur di rumah mereka.
"Morning unnie." Jawab krystal dengan nada biasa.
Pintu kamar jessica di buka oleh amber.
"Uh penyihir itu sudah bangun" beberapa kata lolos dari mulut amber.
"Stupid.. jangan menguji kesabaran ku" krystal masih malas menghadap amber.
"Amber berhentilah mencari masalah" jessica juga ikut berbicara.
"Arraseo.. mianhe princes-nim" amber menunduk minta maaf. Jessica yang melihat kekasih ya hanya tersenyum lembut.
Ia tahu amber hanya bercanda tapi tidak untuk krystal mungkin.
"Mau ku bantu?" Amber memegangi tangan jessica lembut."Aku masih bisa berdiri amber" amber tesenyum saat jessica menolak nya.
"Kalian akan kemana?" Tanya krystal saat amber mencoba menuntun jessica ke kursi roda nya.
"Jalan jalan."
"Andwae.." ucap krystal tiba tiba.
"Tak perlu khawatir princes-nim. Aku akan menjaga nya. Lagian aku sudah mendapat ijin dari dokter untuk membawanya keluar dari sini" amber membantah.
Krystal tak ingin amber pergi berdua dengan kakak nya. Entahlah hanya saja ia tak menyukainya.
"Bukankah kau dan aku harus sekolah? " krystal berkata demikian. Ia tak punya jawaban lain.
"aku masih punya waktu dua setengah jam lagi untuk bersiap" amber menatap malas.
"Tapi kau anak baru. Bagaimana mungkin datang sesuka mu? Sangat bodoh. Kenapa sekolah mau menerima orang sepertimu"
"Aku tak akan terlambat. " Amber membalas kedua nya menjadi bertengkar lagi
Jessica hanya menatap malas. Pikiran nya kenapa kekasih juga adiknya tak pernah akur.
"Soojung.. dia hanya menemani ku ketaman sebentar" ucap jessica pelan.
"Aigoo unnie kalau hanya untuk menemani mu aku juga bisa. Kenapa harus dengan stupid itu?" Pintu ruangan itu kembali terbuka saat krystal menyelesaikan ucapan nya.
"Oppa.." krystal menatap orang yang ada di depan pintu ini.
Baik jessica dan amber mengarahkan pandangan nya kearah orang yang kini berdiri di ambang pintu.
"Kurasa kau sudah membaik." Namja itu semakin mendekatkan dirnya kearah jessica.
"Seperti yang kau lihat" jawab jessica biasa.
"Mianhe karena tak menunggu mu. Sebagai calon tunangan mu harusnya aku ada di samping mu saat kau sakit. Tapi-"
"Tak perlu meminta maaf tyler. Aku tahu kau mempunyai sedikit masalah dengan perusahaan mu."
"Benar oppa.. lagi pula kau tak perlu mencemaskan unnie. Dia sudah mulai membaik" senyum krystal. Amber masih diam melihat ketiga berbicara.
"Hmmm. Lalu kau hendak kemana?" Tyler bertanya saat melihat jessica yang telah siap di kursi roda nya. Dengan tangan amber yang sedang menempel di peganggan nya. Ia menautkan alisnya sedikit ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The point of the rain
FanfictionBagaimana jika seorang yeoja yang berpenampilan boysh ini hidup di tengah tengah kalangan pewaris perusaan, saham, dan juga hukum di korea dengan begitu banyak rahasia dalam hidupnya. Bahkan hanya dengan bercerita tentang dirinya pada teman temann...