Happy reading guys..
.
.
.
.Autor pov'_'
Amber berdiri di ambang pintu rumah besar dan mewah.
"Silakan masuk nona"
Matanya awas melihat sekeliling rumah yang sangat kental dengan gaya eropa.
"Oh kau sudah datang." Ucap pria dengan santai nya.
"Untuk apa daddy datang kesini?" Tanya amber langsung.
"Sudah daddy katakan. Daddy punya urusan bisnis disini."
"Come on dad.. aku bukan anak kecil lagi yang bisa di bohongi dengan alasan classic seperti itu"
"Sudah hampir tiga tahun kau tak menghubungi daddy juga mommy mu. Jadi apa salahnya jika daddy ingin tahu tentang anak daddy secara langsung"
"Dengan datang kerumah tuan jung dan menanyakan apa pekerjaan ku?"
"Hahahaha apa kau masih dendam akan hal itu?"
"Tidak. Hanya saja aku tahu betul daddy punya maksud lain"
"Kau selalu menuduh daddy mu sendiri"
"Duduklah. Kau juga bukan tamu yang harus aku persilakan duduk" lanjut tuan liu dengan gaya santai nya.
"Jadi katakan padaku apa pilihan mu beralih kesaudara nya"
"Dad..."
"Aku hanya bertanya. Sebagai daddy mu aku juga berhak tahu apa yang kau sukai bukan?"
"Yang aku inginkan hanya daddy tetap diam dan tak mengurusi kehidupan ku. Oh iya keputusan ku masih sama seperti tiga tahun yang lalu. Dan itu takan berubah meski daddy sekarang ada disini."
"Anak ini.."
"Aku harus pergi." Amber berdiri dari duduk nya.
"Sesekali pulang lah. Mommy sangat merindukan mu." Ucap tuan liu seketika membuat amber terdiam di ambang pintu.
"Katakan pada mommy aku juga sangat merindukan nya" setelah itu amber benar benar pergi.
Jika amber pergi, krystal masih di rumah nya. Pagi ini sangat ia tunggu tunggu karena tak perlu ke sekolah.
Dengan pelan krystal berjalan menuju ruang makan di rumah mereka.
"Soyeon kau mau kemana?" Tanya ny. Jung pada jessica yang berdiri dari duduk nya tepat setelah krystal bergabung di meja makan.
"Aku baru ingat jika ada berkas ku yang harus segera ku antarkan"
"Apa tak bisa nanti saja?"
Jessica pov'-'
Aku menggeleng menjawab pertanyaan dari omma.
"Tunggu sebentar biar omma siapkan makan untuk mu bawa ke kantor" aku tersenyum. Omma selaku perhatian pada kami.
"Aku juga akan membantu"
"Kurasa itu tak perlu. Aku bisa makan di kantor saja. Aku pergi dulu."
Aku memang sengaja menolak bekal dari omma karena soojung juga membantu nya. Dan alasan ke kantor? Kantorku juga libur hari ini. Hanya saja setiap bertemu dengan soojung hati ku sangat sakit.
Aku merasa jutaan tombak menghujam hati juga jantung ku. Sesak mungkin itu gambaran nyata nya. Aku bahkan terlalu malas melihat wajah nya.
Flashback..
"Aku tak mau.."
"Hahaha... amb ini geli hahaha..."
"Yaaak... hahahahahahah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The point of the rain
FanfictionBagaimana jika seorang yeoja yang berpenampilan boysh ini hidup di tengah tengah kalangan pewaris perusaan, saham, dan juga hukum di korea dengan begitu banyak rahasia dalam hidupnya. Bahkan hanya dengan bercerita tentang dirinya pada teman temann...