Chapter 22

1.8K 190 34
                                    

Happy reading guys..
..
.
.
.

Autor pov'_'

"Sayang kenapa hanya dilihat makanan nya?" Tanya ny. Liu yang melihat amber sejak tadi diam di depan meja makan.

Ini makan malam pertama setelah amber kembali ke LA Karena sejak pagi saat ia sampai ia memilih tidur di kamar nya dan baru turun setelah malam hari.

"Aku rasa dia kerasukan sesuatu" ucap tuan liu yang memandangi amber.

"Diamlah. Anak mu baru kembali dan malah mengakatan sesuatu yang tak pantas"

"Aku ingin menerima tawaran daddy" ucap amber setelah diam beberapa saat.

"Benarkan dia memang kerasukan" Ujar tuan liu sebelum meminum air yang telah di tuangkan oleh istrinya.

"Sayang.. kenapa harus membahas nya sekarang. Ayo dimakan. Mommy sendiri yang memasak nya"

Tuan liu tersenyum melihat istrinya yang memang sangat menyanyangi amber. Diantara dua orang yang keras kepala dialah yang menjadi penengah dari kedua nya.

"Mommy selalu menjadi seorang mommy sebelum menjadi istri mu dad" ucap amber yang mulai memakan makanan nya.

"Kau boleh menang sekarang" jawab tuan liu yang ikut memakan makanan nya.

"Jadi siapa dia?" Tanya ny. Liu yang tersenyum lembut pada amber.

"Siapa?"

"Calon menantu ku. Siapa nama nya?"

"Huuhkkk.. huuhkkk... "

"Ayo diminum dulu. " ny. Liu langsung memberkan air untuk amber.

"hmm apa kita harus membicarakan nya disini?" Ujar amber setelah lebih baik.

"Tentu saja. Itu harus"

"Kali ini kau kalah" timpah tuan liu. Amber memang tak bisa membantah. Karena jika mommy nya bertanya ia harus menjawab. Begitu juga dengan tuan liu.

"Diamlah dad.. lagi pula apa daddy tak memberitahukan nya pada mu mom"

"Hmm aku ingin mendengarnya langsung darimu. Itu sebabnya aku menunggu lebih lama"

"Kenapa kau melihat ku seperti itu? Jawab saja pertanyaan mommy mu" ujar tuan liu ketika amber memandang daddy nya.

Tuan liu tahu jika amber ingin dirinya membantu agar soal di korea tak ia bahas disaat seperti ini.

"Kenapa malah diam amber. Ayo katakan seperti apa calon menantu ku"

"Dia pemarah."

"Benarkah? Tapi yang daddy temui dia sangat baik juga ramah"

"Sepertinya daddy lebih tahu dari pada aku"

"Daddy hanya menceritakan apa yang daddy rasakan. Jadi apa salah nya"

"Sudah sudah. Sebaiknya mommy saja yang bertemu dengan dia. Bagaimana? Apa kalian setuju?"

"YES.. NO" Ucap amber juga tuan liu serempak. Kedua nya berpandangan tapi tatapan amber yang lebih tajam.

"Kau harus melihatnya sendiri. Setelah itu aku akan mendukung  semua keputusan mu sayang" dengan senyuman tuan liu merangkul istrinya.

"Aku tak setuju. Untuk apa mommy harus repot repot datang. Aku yang akan membawa nya jika mommy mau"

"Kali ini aku lebih setuju dengan amber" tuan liu melepaskan rangkulan nya dan kembali duduk seperti tak terjadi apapun.

"Apa kau punya rencana lain dad?"

The point of the rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang