Ten, sekali lagi pria itu kini semakin menjadi. Bukan menjadi hal liar namun kepolularitasaanya yang tak lagi diragukan. Apalagi kini dimanapun ia pergi ada Taeyong yang selalu ada disisinya.
Semakin padat jadwalnya, ia jarang bertemu Johnny, bahkan hampir tak pernah. Untuk menyentuh benda pipih saja ia tak sempat. Ia kini lepas, pikirannya hanya ada di pekerjaan. Ia sudah membeli apartemen sendiri, namun belum pernah ia tinggali mengingat apartemen yang Jaehyun titipkan kepada Ten.
Sehari - harinya Ten hanya dipenuhi dengan kesibukan. Untuk belanja saja harus memakai masker dan tengok sana - sini agar tak ada kamera menyorotnya.
"Huftt... Ya ampun remuk sekali badan ini, " Ten mendesah pelan sambil mengeluh. Tak lama kemudian ia mendapat panggilan dari seseorang. Mumpung sempat, ia mengangkatnya.
'Selamat pagi, changi!' ternyata itu adalah Taeyong.
'Selamat pagi juga!'
'Nampaknya namja cantikku kecapekan, '
'Ani - ani,'
'Kau tak usah berbohong kepadaku, aku bisa merasakannya'
'Memang kau bisa ?'
'Tentu, karena kau bersemayam di hatiku' muka Ten bersemu merah mendengar rayuan Taeyong.
'Kau bisa saja, '
'Tennie - yah'
'Ne, Taeyongie? '
'Kebetulan kita mendapat undangan di New York, kau akan menjadi endorse merk Puma disana,'
'Hah?' Ten kaget mendapati jika ia akan terbang ke New York.
'Tak usah kaget begitu, kita berangkat nanti sore, '
'Secepat itu?'
'Hm,' jika dibayangkan Taeyong hanya memangguk dan melipat, bibirnya ke dalam.
'Apakah itu sangat penting? Ehm, maksudku aku juga ingin menghabiskan waktu bersama Hyung,'
'Kau sering menghabiskan waktu bersamaku, Ten. Dan tentu saja ini sangat penting, kau tahu CEO Puma itu sangat terhormat dan juga kaya. Mengingat produknya banyak digunakan oleh artis papan atas, seperti BTS,' jelas Taeyong agar Ten mau.
'Ah, ne oppa! Aku akan bersiap' ucap Ten imut.
'Jangan ber - aegyo seperti itu, nanti akan ku 'makan' kau,'
'Hehe, mianhae hyung,'
'Dasar namja Thailand!'
'Dasar namja Korea'
'Kau meniru kataku,' Taeyong protes walaupun hanya lewat handphone.
'Terserah dong, aku juga punya mulut'
'Awas saja, nanti kalau ketemu Hyung terkam Ten!'
'Jangan - jangan, ya sudah Ten mengemasi barang dulu,'
'Jangan lupa yang lengkap ya,'
'Ah, ne hyung,'
'Dadah, salam cinta Taeyong,'
'Dadah, salam cinta juga dari Ten,' Ten menyengir senang, ia rasa kini ia benar - benar mencintai Taeyong.
Is it Real Love?
-
-
14.30 KST
Ten mulai memasukkan beberapa baju ke dalam kopernya. Tak lupa peralatan pribadi seperti alat mandi dan 'kecantikan'. Tak lupa ia juga mengecek barang - barang sembari memasukkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTS LIFE💥 •TAETEN•
RandomTen, memiliki kemampuan lain yang sangat luar biasa. Ia dapat melihat cahaya kehidupan semua orang, kecuali dirinya. Namun hal itu malah membuat Ten menjadi benci terhadap dirinya karena dapat mengetahui kapan orang itu akan mati. Apalagi jika ia...