Mystery Person

432 72 18
                                    

Taeyong memeluk Ten dari belakang diatas ranjang, tentu saja mereka tengah terlelap. Oh! Mereka juga sudah sampai hotel. Larut sekali mereka pulang, namun yang namanya hotel itu akan buka 24 jam.

Mereka terlelap masih menggunakan baju couple mereka.

"Hhhngghhhhh...." Ten mengubah posisinya, sehingga tak sengaja kakinya berada di atas paha Taeyong.

"Omo!" Taeyong langsung terbangun mendapati ada sesuatu diatas pahanya.

Tak mau ambil resiko, ia langsung menurunkan kaki Ten. Dengan lembut dan perlahan, berusaha agar tidak sampai membangunkannya. Ia tahu, kadang nafsu tidak dapat diajak kompromi, namun karena pengendaliannya yang kuat ia berhasil untuk menahannya. Toh, Ten juga baru yang pertama baginya. Tapi rasannya beda sekali, seperti ingin terus bersama. Rasa cintanya berbeda dari rasa cinta ke keluarga. Keluarga? Oh shit! Taeyong sangat sensitif mengenai hal itu, ia tak ingin membicarakan tentang keluarganya.

Taeyong kembali meringkuk dan memeluk Ten, hingga sepertinya ada gumaman - gumaman tak jelas yang berasal dari mulut pria cantik itu.

"Enghhhh.....Jaehyunnie!"

"Jae......"

"Jung Jaehyun!"

'Deg!'

"Ten bangun! Kau kenapa?" ucap Taeyong sambil menggoyangkan tubuh kecil Ten.

Masih belum bangun dan menggumam.

"Tennie, kau kenapa?" Taeyong terus mengguncangkan tubuh Ten.

Tapi dari mulutnya itu terus keluar nama 'Jung Jaehyun'.

Tak ada pilihan lain, Taeyong melumat ganas bibirnya. Tentu saja Ten langsung terlonjak, kaget dengan perlakuan Taeyong yang secara tiba - tiba dan 'ganas'.

"Kau mau melakukan apa hyung?" tanya Ten curiga dan masih memegangi bibirnya yang panas itu.

"Mianhae, Ten. Tadi kau melindur, dan kau tidak bangun - bangun. Jadi ya terpaksa aku melakukan hal tadi agar kau bangun," jelas Taeyong jujur. Ten menangkap pandangan mata Taeyong yang tulus, dan juga mendapati warna cahaya biru laut. Semua itu menandakan bahwa ia jujur dan tulus.

"Oh, tak apa hyung. Maaf karena sudah menuduhmu yang tidak - tidak," Ten mulai menurunkan tangannya.

"Hm," Taeyong hanya menganggukan kepala.

Mereka kembali tidur, sampai mentari sudah bertengger gagah di angkasa. Dasar mereka kerbau!


-

"Hyung, aku mau membeli beberapa makanan instan di minimarket depan hotel," ucap Ten seraya merapikan pakaiannya, dia sudah mandi dan bermaksud untuk membuatkan makanan untuk sang kekasih dan tentu saja dirinya.

"Baiklah, perlu kuantar?" tawar Taeyong yang tak pandang penampilannya, dia saja belum mandi.

"Tidak usah, aku bisa sendiri. Lagipula kau belum mandi, aku tidak mau pelanggan lain mencium bau belum mandimu - mu,"

"Heheheh, ya sudah. Kau bisa ambil kartu kreditku,"

"Aku juga punya uang banyak tau, pakai uangku saja,"

"Terserah kaulah," Taeyong tak ingin memulai perdebatan diantara mereka, soalnya mereka itu sama - sama keras kepala.

"Ah, ne. Aku pergi dulu!" saat sudah selesai Ten langsung meninggalkan ruangan itu.

"Ye, hati - hati Ten!"




-

Ten memilih - milih makanan yang setidaknya cocok dan pas untuk dimakan. Tak lupa penyiapan yang simple harus masuk kriteria.

LIGHTS LIFE💥 •TAETEN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang