His Colour Make Me Fall In Love

833 124 15
                                    

"JAEHHHHYUNNNN!!! "



-




Ten megap - megap saat mendapati mimpi buruk itu,  sungguh buruk. Ia membuka matanya, napasnya masih terengah - engah. Dia masih memikirkan mimpinya tadi. Mengapa tiba - tiba Jaehyun berada di dalam mimpinya dan berkata untuk menjauhi Taeyong. Ten masih bingung, Taeyong siapa yang Jaehyun maksud. Apakah Taeyong Yongbok managernya? Ten berpikir keras lagi, mengapa saat mereka berkenalan Taeyong tidak menyebut nama marganya. Sejenak Ten terdiam dan berpikir lagi.

'Mungkin aku bisa menelpon Jaehyun, tapi ah....mungkin dia sedang sibuk,'

Semula Ten yang ingin menelpon Jaehyun, meletakan kembali handphonenya.

"Ten," Ten terkejut mendapati sesosok pria kurus berdiri di depan pintu.

"Taeyong," Ten tahu jika sosok itu Taeyong, makanya ia segera merespon.

Taeyong melangkah dan duduk disamping Ten yang masih terlihat mengantuk.

"Apakah kau baik - baik saja,Ten?" tanya Taeyong mengkhawatirkan keadaan Ten.

"Ah,ehm iya. Aku baik - baik saja kok," jawaban Ten agak meragukan Taeyong.

"Aku tidak yakin kau baik - baik saja," kedua tangan Taeyong menangkup di pipi Ten. Ten memandang Taeyong.

Betapa terkesimanya dia saat melihat cahaya Taeyong berwarna pink keungu - unguan. Cahaya sangat terang sekali, mengalahkan milik Jaehyun. Ten mematung menikmati keindahan cahaya Taeyong.

"Tennie!" Taeyong menggugah lamunan Ten.

"Ah, mian," Ten tersipu malu saat ia tertangkap sedang memandangi Taeyong.

"Kenapa kau begitu serius memandangku seserius itu? Ada yang aneh dari wajahku?" Taeyong meraba - raba wajahnya.

"Ani,"

"Lantas?" Taeyong berhenti meraba wajahnya.

"Kau begitu mempesona,"  Ten tidak tahu apa yang sedang mendiami tubuhnya itu sampai berani mengatakan hal tersebut.

"Hahahah, kau lucu," mungkin Taeyong hanya menganggapnya candaan belaka.

"Tidak, kau memang mempesona. Aku menyukaimu, Taeyong hyung,"

Shit!
Nampaknya Ten mengatakan hal tersebut dibawah kesadarannya. Sepertinya ada iblis yang sedang mendiami tubuhnya itu.

"Jeongmalnayo?" kini Taeyong juga menganggapnya serius.

"Ha? Ani - ani, tadi aku masih mengantuk saja. Mianhae, hyung" Ten merasa malu sekali kepada Taeyong.

Taeyong POV

'Kukira ia mengatakan yang sebenarnya. Huft, dasar php! Tapi mungkin memang dia tidak menyukaiku atau belum? ' batinku.

"Ten, aku ingin bertanya kepadamu tentang suatu hal," aku memulai obran lagi.

"Apa?"

"Jujur saja, apakah kau menyukaiku?"

"Tidak," hatiku serasa hancur.

"Lalu apa yang kau puja dariku?" tanyaku lagi.

Taeyong POV end

"Bolehkah aku menceritakan tentang sesuatu, hyung?" Ten membuat Taeyong penasaran.

"Tentu saja,"

"Sebenarnya aku memiliki kemampuan lain, yaitu melihat cahaya kehidupan orang," Taeyong mengangguk bingung.

LIGHTS LIFE💥 •TAETEN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang