That Person

433 85 15
                                    

Ten meringkuk disebuah ruangan, tangan dan kakinya diikat menggunakan secarik kain namun cukup untuk menahannya agar tidak melepaskan diri. Ruangan ini sangat gelap, ia berpikir pasti sekarang berada di sebuah ruangan kumuh nan kotor. Namun bodohnya sang penculik tidak menyumpal mulut Ten. Ia bisa berteriak minta tolong.

"Tolong!!!!! Siapa saja tolong aku!!!" teriak Ten sekuat tenaga.

Ceklek!

Seseorang membuka pintu dan menghidupkan lampu hingga matanya dapat melihat keadaan sekitar. Ia salah menduganya, ia terbaring disebuah sofa dan ini bukan ruangan yang buruk. Bahkan dapat disebut mewah! Tapi itu tidak ia pedulikan. Kini ia hanya memedulikan bagaimana nasibnya selanjutnya. Pasalnya pria yang diyakini sebagai penculiknya itu tengah menghampirinya, mungkin ini akhir hidup Ten.

"Kau lapar cantik?" tanyanya sok manis. Walaupun Ten tak bisa melihat wajahnya karena menggunakan masker, tapi ia menebak pasti mukanya jelek terlihat dari kelakuannya.

"Lepaskan aku!" teriak Ten sambil terengah - engah.

"Apa lepas? Kkkkk, bisa - bisa aku dihabisi bosku nanti," ia mendekati wajah Ten dan menyentuh dagunya.

"Jangan sentuh aku!!!" teriak Ten lagi yang benar - benar kencang.

"Hhhh, ternyata kau manis sekali. Aku jadi suka kepadamu, tak salah jika bosku menyukaimu," godanya pada Ten.

"Jauhi aku!! Aku sudah memiliki kekasih!!!"

"Sshhhhhh, Ten kau sangat manis," wajah pria itu tepat berada didepan wajah Ten, sangat dekat. Ten takut jika ia akan berbuat yang iya - iya.

"Aku jadi ingin merasakan bibir pink cherry mu ini, sepertinya manis sekali," ia membuka maskernya, dan memanyunkan bibirnya.

Walaupun sudah wajahnya sudah terlihat seratus persen, Ten tetap tak mengenalinya.

"Yak!! Jangan apa - apakan aku!!!!" jerit Ten dan tetap saja tidak digubris oleh pria itu.

Pria itu terus mendekatkan bibirnya, jaraknya kini mungkin tersisa 1 cm.

"Yuta - kun, apa yang kau lakukan??!!!!" pergok seorang dengan perawakan tinggi namun kurus.

"Winwin - ssi, tidak - tidak," jawab pria bernama Yuta itu gelagapan karena dipergoki oleh ya....kekasihnya sendiri.

Winwin mendekat ke arah mereka dengan langkah yang terdengar garang.

Plak!

Satu tamparan kencang mendarat di pipi Yuta. Ia meringis sambil memeganginya.

"Kau mau minta mati ha?! Jika bos melihatmu sedang berduaan dengan tawanan?"

"Ani - ani,"

Sedetik pria kurus itu menatap tajam Ten yang masih terbaring lemah.

"Hah, kau memang manis. Pantas saja kekasihku sampai terlena padamu," ia menarik tangan Yuta keluar dan mematikan lampu lagi, hingga Ten kembali seperti keadaan awalnya.

"Seseorang tolong, jebal!" Ten mulai menyerah.

Ia menangis, akankah Taeyong - nya itu akan mencarinya. Ia menitikkan air mata, ya, Taeyong pasti akan menemukannya.

Ten yang sedang menangis ini tak sadar akhirnya terlelap. Ia sungguh lelah, seharian tak bisa bergerak.



-

Ia terbangun lagi, namun kini ia tak sendiri. Ada seorang lain yang duduk di sampingnya. Ten memandangnya, seperti kenal seperti tidak.

"Kau lapar, Ten?" tanya pria itu berbalik sambil memegang senampan penuh makanan.

Ten terkejut hebat saat melihat sosok yang ada didepannya.

"........."















      <pesan dari Mphi Bities :v>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<pesan dari Mphi Bities :v>




TBC!

Hari ini aku double update, tapi pendek😂. Masih penasaran sama siapa penculik sebenernya? Tapi mungkin ada yang bener lho tebakannya😂. Ya udah see ya!

Jangan lupa vomentnya, kalo tidak awas CAHAYA KEHIDUPANMU meredup.........

LIGHTS LIFE💥 •TAETEN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang