Death Day

510 60 7
                                    

"CNN Korea melapor bahwa hampir 1000 orang di Seoul meninggal secara tiba - tiba dan tak ada penyebabnya. Polisi kewelahan untuk mencari penyebab kematian masal tersebut. Para ilmuwan mengatakan, apakah ini akhir dunia?"

Taeyong terlonjak kaget mendengar berita dari TV - nya itu. Ia tak harus berpikir untuk mengetahui penyebabnya kematian masal yang juga membunuh kekasihnya itu, tak apakan masih disebut kekasih walaupun sudah tak ada. Toh, mereka juga tak mengakhiri hubungan ini. Nyatanya Ten kadang masih terngiang dipikiran Taeyong, kadang juga nampak nyata.

"Pemerintah Seoul juga angkat bicara,"

"Ini pasti gara - gara makhluk sialan itu," ucap Taeyong geram.

Ia benar - benar bingung apa yang harus dilakukan, seperti tak ada. Bisa saja makhluk itu menghabisi semua umat manusia di bumi, setelah manusia di Korea ini habis. Otaknya sedang tak ingin diajak kompromi, oh ayolah!

"Haruskah aku meminta bantuan Jaehyun? Ah, tidak aku tak ingin menghubunginya. Dia pasti akan membunuhku," Taeyong meletakan kembali benda pipih itu setelah sempat meraihnya.

Tapi bagaimana jika keadaan berbalik?

Kring..........

Tak disangka Jaehyun menelpon Taeyong terlebih dahulu, entah apa yang menyambarnya hingga mau menghubungi kakaknya itu.

"Halo...."

"Kau sudah lihat berita di TV, Taeyong?" walaupun dia tidak memanggil Taeyong dengan tambahan hyung, tapi ia begitu senang.

"Iya, aku sudah melihatnya. Makhluk itu semakin mengganas,"

"Aku ingin tanya sejak kapan kau bersamanya?"

"Akupun juga tidak tahu, seingatku saat aku duduk di kelas 3 SMA. Dia sudah menyuruhku untuk menghisap cahayamu, tapi aku berusaha menghalanginya hingga orang tua kita yang menjadi korban," baru pertama kali ini Taeyong menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, air matanya mulai menetes.

"Jadi......hyung ingin melindungiku??" sejak beberapa tahun lalu baru pertama ini Jaehyun memanggilnya hyung.

"Ya begitulah, Jae maafkan aku. Aku telah membuat kita kehilangan orang yang sangat berarti,"

"Hiksss....hyung, aku juga minta maaf karena sudah mengecapmu sebagai kriminal. Dan melaporkanmu ke polisi," disamping itu Jaehyun juga sedang menangis.

"Jangan menangis Jae, lagipula aku juga tidak ditahankan karena tak ada bukti,"

"Hyung.....sejujurnya aku juga mencintai Ten, tapi hikss....dia mencintaimu,"

"Hikss...maafkan hyung, tapi rasa ini tumbuh begitu cepat. Tapi kumohon tentang ini aku ingin bersikap egois. Aku juga sangat mencintai Ten,"

"Sudah tak apa, lagipula dia hanya menganggapku sebagai sahabatnya saja hiks...."

"Maafkan hyung, sekarang aku tak ingin orang - orang tak bersalah itu dilahap habis oleh makhluk itu,"

"Hei, itu tujuanku menelponmu. Kita kerjasama untuk menghentikan makhluk itu, bagaimana kalau kita bertemu di tempat biasanya?"

"Tempat biasanya?"

"Tempat dimana dimana kau sering mengajakku makan bersama, kau tak lupakan hyung?"

"Ohh, tentu saja tidak. Baiklah aku akan segera menuju kesana,"

"Oke, aku juga,"

Taeyong langsung mengantongi hanphonenya itu ke saku, setelah Jaehyun memutus panggilannya. Ia langsung bergegas keluar garasi dan langsung menaiki mobil sport - nya. Dengan santai ia menuju ke tempat yang Jaehyun maksud.

LIGHTS LIFE💥 •TAETEN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang