Puma

572 85 13
                                    

~I'm staying up~
~I don't wanna come down from your love~

Suara alarm handphone Ten yang sudah dari pukul setengah enam berdering itu tak dihiraukan oleh sang pemilik. Hingga salah satu dari mereka membuka matanya, dan melirik ke arah jam dinding.

"Ya ampun, kita harus cepat atau nanti terlambat!" Taeyong menjerit membuat orang yang tidur disampingnya terbangun.

"Huaaahh...hyung,aku masih mengatuk. Kita tidur lagi saja," Ten melingkarkan tangan ke tubuh Taeyong yang terduduk di atas ranjang.

"Sejak kapan Tennie ku menjadi pemalas seperti ini?" Taeyong melepas tangan Ten dan langsung beranjak menyambar handuk.

"Hyung......" Ten mendesah saat orang yang disampingnya itu tiba - tiba saja pergi.

"Ayo cepat mandi! Ini sudah jam 6 pagi, acara akan mulai satu jam lagi!" dengan tegas Taeyong menyeret selimut Ten setelah itu menggendongnya.

Ten yang terkejut langsung melingkarkan tanggannya ke pundak Taeyong.

"Aku takut,"

"Tidak usah takut kalau ada aku disini," Taeyong mengecup kening Ten.

Bahkan, Ten sendiri tidak tahu mau dibawa kemana dirinya oleh Taeyong.

"Kau mau membawaku kemana?" tanya Ten polos.

"Kamar mandi," jawab Taeyong sambil menyeringai.

"Mau apa?" tentu saja pikiran Ten sudah kemana - mana, mengingat kemarin ia melihat Taeyongnya yang begitu sexy.

"Tentu saja, agar kau mau mandi. Nanti setelah kau mandi baru aku yang akan mandi," jujur saja Ten kecewa karena ia mengira Taeyong akan mengajaknya mandi bersama.

"Tidak mau ah!" Ten menggembungkan pipinya, seperti sebuah kode.

"Nampaknya Tennie kita ingin mandi bersama," heol! Sejak kapan Taeyong bisa membaca pikiran orang.

"Ihh, hyung," Ten hanya mmbusa menjawab dengan jawaban yang tentunya sangat tidak jelas.

"Kau mau kan?" Taeyong menyengir.

"Hehe," Ten tersenyum kecil menandakan ia mau.

-

Taeyong langsung membuka bajunya, tentu saja badan putih sexy - nya terlihat. Ten sangat terpesona melihat hal tersebut. Tak kalah dengan Taeyong, ia juga memperlihatkan tubuh cantiknya dan berhasil membuat Taeyong berdecak kagum.

"Ck, kau memang cantik Ten. Aku ingin 'memilikimu'," Taeyong mencuri ciuman kecil Ten.

"Kau juga sangat indah, tampan sekali," balas Ten sambil menangkup kedua pipi Taeyong menggunakan tangan mungilnya.

Mereka menghadap ke arah cermin, kini terpantul bayangan diri mereka masing - masing.

"Kau lihat, sayang. Kita sangat cocok," ucap Taeyong sambil memeluk Ten dari belakang, Ten tersenyum.

"Tentu saja, lihat cahayamu kini berwarna pink lush," jawab Ten terus memandangi bayangan mereka di cermin.

"Haha, bagaimana aku bisa melihat? Aku tidak dapat melihatnya. Lalu warna cahayamu apa?"

"Aku tidak bisa melihat cahyaku sendiri, hehehe" Ten terkekeh kecil.

"Jika kau bisa melihat pasti warnanya bagus, seperti pelangi," Taeyong mencubit hidung mancung Ten.

"Ihhh, hyung. Jangan cubit - cubit, sakit tahu!" seru Ten.

"Hehehe, biar hidungmu tambah mancung seperti pinokio," canda Taeyong.

LIGHTS LIFE💥 •TAETEN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang