Chapter 6: Tikus - Hook Beletreiuszruis

7 0 0
                                    

Malam semakin larut di Desa Pinus. para burung hantu bertenger dan berbunyi di pepohonan, semua binatang mulai tidur, kecuali Sea. Sea nakal mengedap-endap kedapur dan duduk dibawah meja makan, sambil melihat ke arah jendela, nampak di luar sana terlihat banyak bintang-bintang di langit. Bulan begitu bulat dan bercahaya di kegelapan seperti mata Sea.

Hook Beletreiuszruis si tikus gemuk bercita-cita menjadi bajak laut. Banyak kodok berdebat berminggu-minggu memperdebatkan bagaimana cara mengeja nama Beletreiuszruis? Berapa jumlah huru hidup dinama itu? Dimana Hook mendapatkan nama itu? Apa Hook tikus Indonesia?

Hook si tikus gemuk, menggunakan penutup mata dimata kanannya seperti bajak laut, banyak binatang bertanya mengapa mata kanan Hook ditutup? Hook menjawab mata kanannya ditembak tikus Angkatan Laut Sumatra saat dia membajak kapal dagang Singapura, namun sebenarnya tidak ada apa-apa dimata kanannya, kedua mata Hook baik-baik saja, dasar Hook si tikus pembual.

Hook mempunyai obesesi besar, obesesinya adalah meperbesar dirinya hingga seukuran babi, caranya dengan makan yang banyak.

Hook suka gula dan remang roti manis, Hook percaya itu akan membuat dirinya memebesar. Untuk melakukan itu Hook menyelinap masuk kerumah ibu Siska si pembuat kue paling enak di desa pinus. Hook mengendus-endus mencari aroma roti dan gula-gula, namun yang membuatnya tertarik adalah bau kue lemper, aroma kue lemper yang dibungkus dengan daun pisang membuat aroma gurih saat dibakar. Gara-gara aroma itu Hook sampai meneteskan air liur.

"Baunya enak dan gurih," kata Hook. Hook suka kue lemper, apa lagi kue lemper isi abon, "akan aku makan dengan kulit-kulitnya," kata Hook dengan penuh semangat.

Hook berjalan mengendap-endap kedapur, Hook yang malang, dia tidak tahu ada seekor kucing nakal yang terpancing oleh kedatanganya.

Hook terus berjalan mencari-cari dimana kue manis dan enak disimpan, namun ada bau aneh yang tercium olehnya, bau itu adalah bau kucing, namun karena tidak ada satupun penduduk di desa Pinus yang memelihara kucing, Hook mengira itu bau kapas.  Namun bagai alaram kebakaran, insting Hook memerintahkan dia harus segera lari, tapi sudah terlambat, Sea muncul dan menangkap ekor Hook. Sea mengangkat Hook dengan posisi terbalik dan memakanya. Sea benar-benar memakan tikus itu bulat-bulat.

Ekor Hook menjuntai dimulut Sea, ekor itu lemas seperti mie.

Setelah Hook menjadi korban di malam itu, maka beberapa bintang menyusulnya menjadi korban kenakalan Sea.

Korban malam selanjutnya adalah Jones Rex sang kelabang jantan besar yang tidak mau pacaran, Jones memiliki tubuh besar dan mengkilat, beberapa kelabang betina akan pingsan dan histeris saat melihat tubuh Jones Rex yang seksi. Namun hati Jones Rex benar-benar dingin seperti es, dia tidak peduli dengan cinta dan kecantikan wanita, karena hatinya yang dingin Jones mendapat julukan pangeran es berkaki seribu, namun julukan pangeran es berkaki seribu menurut para cacing sangat berlebihan dan sangat mengada-ngada.

"Hitung yang benar, apa kalian yakin jumlahnya seribu?" Kata para cacing.

Walau Jones Rex memiliki hati yang dingin dan tidak peduli dengan kisah cinta, didalam hati Jones yang beku sebenarnya dia masih menyimpan harapan, harapan untuk menemukan seorang kelebang betina berhati lembut untuk mengurus anak-anak mereka kelak, namun malam ini sungguh sangat sial bagi si pangeran es.

Malam itu Jones Rex masuk dan mengendap-endap kerumah ibu Sisika, dia merayap sambil melecut-lecutkan sungutnya seperti cambuk, Jones datang kerumah ibu Siska karena tertarik dengan aroma roti manis di ruang dapur, dan begitulah takdir yang kejam dimalam itu, sang pangeran es berkaki seribu riwayatnya harus berakhir oleh seekor anak kucing nakal.

Sea muncul dan memukul kepala Jones Rex. Jones pingsan, kemudian Sea mamakanya.

"Rasa tikus kemarin malam seperti ayam, dan rasa kelabang gemuk malam ini, mmmm... Seperti kerupuk beras," kata Sea yang kembali duduk di bawah meja dapur, Sea menguap lalu tidur sambil mendengkur.

The Sea BellWhere stories live. Discover now