Chapter 7: Belalang- Hoper Grim

8 0 0
                                    

Setelah Hook dan Jones menjadi korban, kemudian beberapa malam selanjutnya korban terus berjatuhan.

Hoper Grim si belalang yang suka bernyanyi. Hoper datang dari Jakarta. Dia suka bernyanyi, dan lagu paporitnya adalah Belalang Tua ciptaan Iwan Fals. Hoper belalang yang periang, pada pagi hari dia bernyanyi riang, Hoper juga memiliki lagu sendiri.

Belalang tua,

Belalang muda,

Mengunyah daun,

Mengunyah ranting,

Mengunyah tunas,

Mengunyah bunga-bunga,

Melompat-lompat dan terbang keudara,

Diantara rerumputan bergoyang-goyang,

Para belalang juga asik bergoyang,

Berlompatan di bebatuan tua.

Malam ini dan malam nanti,

Sore ini dan sore nanti,

Para belalang senang melompat dan bernyanyi,

Lalu bangun pagi-pagi sekali,

Mengunyah daun,

Mengunyah ranting,

Mengunyah tunas,

Mengunyah bunga-bunga,

Hai gadis cantik pengembala yang ada disana,

Suruh kambingmu menyisakan rumput untuk kami,

Jangan habiskan rumput dan jangan banyak-banyak buang kotoran,

Cepat kadangkan kambingmu bila mereka sudah kenyang.

Yahoooi!

Itu lah dia Hoper yang sangat suka bernyanyi. Pada sebuah malam Hoper bermimpi makan remang roti manis dan mulutnya penuh dengan mentega, Hoper mengunyah dan mengunyah, dia juga makan taburan coklat di atas kue donat, Hoper juga minum air sirup manis dan bersendawa nyaring sekali, namun tiba-tiba dia terbangun karena suara burung hantu yang berisik.

"Oh masih malam," kata Hoper.

Hoper terbang kesebuah rumah yang beraroma roti dan kue manis, itu adalah rumah Melinda. Hoper terbang mendekati rumah itu dan mencoba untuk masuk. Seekor kupu-kupu malam bernama La'lunar berusaha mencegah Hoper masuk kedalam.

"Jangan masuk kesana Hoper! rumah Melinda kini berhantu, hantu itu baru saja memakan Hook dan Jones."

Namun pedengaran Hoper sebenarnya kurang bagus, Hoper mengira La'luna berkata, "masuklah Hoper, banyak roti dan selai nanas di dalam rumah Melinda, baru saja Hook dan Jones makan roti manis dan selai nanas di dalam. Ayo, kita bergabung dengan mereka," Hoper yang malang.

Hoper masuk melalui celah kayu di dekat pintu depan rumah Melinda. Hoper masuk dan terbang kearah dapur.

Hoper mulai berpikir, "dimana donat-donat cokelat itu diletakan, juga selai-selai manis."

Namun saat Hoper terbang rendah melewati meja makan, Sea menangkap Hoper dengan mulutnya dan mulai mengunyah.

"Rasanya seperti biskuit asin," kata Sea sambil melompat masuk kebawah meja makan di dapur.

Malam selanjutnya, korban masih berjatuhan. Jordan Jumperfrog si katak rawa. Jordan ahli melompat, bahkan hanya sekali lompatan Jordan mampu sampai ke kepuncak pinus. Menurut kabar ibu Jordan adalah katak pohon dan ayah Jordan adalah katak rawa, jadi Jordan adalah katak pohon rawa, namun Jordan berkata, "aku adalah katak super hyberid."

Jordan juga berencana akan menantang kanguru di Australia dalam perlombaan adu loncat indah.

Disebuah malam paling naas bagi Jordan si katak pohon rawa, Jordan melompat sangat tinggi sampai ke atap rumah Melinda.

"Lihat ini pak Peresiden, bapak bisa menjadikan diriku atlit loncat," kata Jordan dengan sombong.

"Peresiden hanya mengurus politik Jordan, dia tidak akan peduli dengan katak kecil sepertimu," kata Gell Gecko si tokek hitam yang suka pesimis.

"Memang siapa Peresiden kita sekarang?"

"Entah lah, aku juga kurang tahu, mungkin seekor komodo bernama Joe," kata Gell sok tahu, " iya seingatku Peresiden kita komodo Joe."

"Aku kira masih manusia, aneh! sistem demokrasi memang rumit," kata Jordan sambil melompat, sementara Gell masih menempel di dinding dan menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding, namun setiap kata cicak diganti Gell dengan kata Tokek.

Jordan tidak sengaja masuk kerumah Melinda, saat melopat dia mendarat di celah atap rumah ibu Siska, dan lewat pelapon rumah dia mengintip keadaan.

"Katanya rumah ini berhantu," kata Jordan.

Saat ini muncul gosip dari para binatang, mereka mebicarakan hantu hitam yang tinggal di rumah Melunda. Hantu hitam itu memangsa Hook, Jones dan Hoper, namun semua itu membuat Jordan penasaran.

"Mana hantunya? Aku ngin melihat."

Menurut kabar dari para laba-laba hantu hitam yang bersarang dirumah ibu Siska itu setinggi enam meter, lehernya panjang seperti pohon kelapa, kepalanya ada enam, bertanduk seperti kambing dan bersungut seperti kecoa, dia memiliki banyak tentakel, tubuhnya ditumbuhi bulu hitam, matanya besar seperti piring, gigi taringnya seperti pisau dapur. Namun menurut Candidus si ular wering, itu terlalu berlebihan dan mengada-ada.

"para laba-laba yang terlalu banyak mata, salah satu mata mereka mungkin rabun," kata Candidus.

Jordan juga mulai berpikir, "mana ada hantu sejelek itu," kata Jordan tidak percaya. "Dosa besar bila mempercayai gosip para kaba-laba, omong kosong besar!"

Lalu Jordan yang ingin membuktikan desas-desus hantu hitam itu turun kebawah, dia bersiap terjun tepat di ruang dapur. Jordan melompat dan menjatuhkan dirinya seperti bola basket, namun sungguh kasihan si Jordan yang malang, Sea menyambut kejatuhan diri Jordan sambil membuka mulutnya lebar-lebar seperti keranjang bola basket, Jordan jatuh dan masuk kedalam mulut Sea, Sea pun dengan senang dan mengunyahnya dengan bersemangat.

"Rasa katak malam ini seperti... Hmmm, Kulit ikan tongkol."

Dasar Sea si kucing nakal.

The Sea BellWhere stories live. Discover now