Para binatang benar-benar kesal, mereka menyumpah-nyumpah. Mereka tidak puas dengan kinerja pelayanan para anjing helder penjaga Desa Pinus, dan yang paling mereka tidak puas adalah anjing alpa penjaga desa pinus Elaming Carberos.
"Mana si Eaming! Mana si Eaming! DIMANA SI EAMING SIALAN ITU!" kata beberapa sapi tidak sopan, mereka tidak mengunakan huruf L nya pada nama Elaming, kasihan si Elaming, masa dipangil Eaming.
Akhir-akhir ini pekerjaan para anjing helder penjaga yang berjumlah 3 ekor benar-benar berat, Klowski Debber contohnya, siang malam laporan masuk ke telinganya, keluhan dan keluhan setiap saat, cacian dan makian,.
"Mana si dobel-B!, Mana si dobel-B! MANA SI DOBEL-B SIALAN ITU!" teriak para biri-biri. Para biri-biri memang super tidak sopan, Debber yang memiliki dua hutup b pada nama pangilannya, Debber malah dipangil dobel-B.
Lalu si anjing helder Flas Thunderbite juga banyak dikeluhkan. "Mana si halilintar!, mana si halilintar!, MANA SI-HA-LI-LIN-TAR SIALAN ITU!" kata para bebek dan angsa sangat super tidak sopan.
Disuatu malam di musim kunang-kunang, ayah bebek bernama Donal Eteller dengan dobel hutup L pada namanya, memergoki para anjing bersembunyi di kolong meja satpam penjaga desa.
"Sialan! Super sialan! di sini para pencundang ini ternyata!" kata Donal dengan marah dan mencocor mereka dengan paruh bebeknya. "Anakku hilang anjing sialan!."
"Bagaimana bisa?" tanya anjing alpa Elaming.
"Entah lah, mulai sore tadi, kurasa," kata Donal.
"Anakmu yang mana?" Tanya anjing alpa.
"Ya! anak ku! Yang berselaput dan bercocor," kata Donal kesal.
"Sabar, sabar, maksut ku namanya, soalnya kau punya 30 anak," kata anjing alpa.
"30 anak! Astaga! Astaga! Ular tadung menyambar anak bebek! Kabenar-benar bebek jantan aktif!" kata Thunderbite terkejut.
"Anakku yang ke-30! Dia hilang. Namanya Donal Draken, tolong Donal kecil di cari," kata ayah bebek. "Jika anakku tidak kalian temukan, besok pagi kantor mu ini akan seperti pasar bebek, semua kerabat dan sahabat bebekku akan berdemo disini, dan kalian para anjing sialan akan berakhir di penangkaran anjing!" kata Donal marah dan ber kwek kwek dengan kasar, dia kemudian langsung pergi, bahkan tanpa mengucapkan selamat malam, induk bebek yang pemarah.
"Selamat malam Donal Dauck si pemarah," kata Debber sambil tertawa. "Seharusnya kita sembunyi di wc."
Maka pergilah 3 ekor anjing ke dalam Desa Pinus, mereka memgendus-endua dan ekor mereka bergoyang.
Kasihan para anjing penjaga, mulai azan subuh dan kembali ke azan subuh lalu kembali lagi ke azan subuh lagi, omelan dan keluhan tidak berhenti datang kepada mereka.
Masalah tidak habisnya di Desa Pinus, mulai dari sapi jantan berkelahi di tengah jalan, para ayam juga sering berkelahi, anak-anak binatang yang tersesat dan hilang, para ayam yang rabun saat senjata dan tiba-tiba menginap di sarang buaya, para babi yang tidak sengaja duduk dipapan berpaku, "pantat ku kempes!" Teriak mereka, lalu ada para tikus yang selalu bermasalah dengan ular, belum lagi si Candidus membuat ulah, monyet pikun yang selalu tersasar ke rumah penduduk, jangkirk yang mengangu waktu tidur, masalah nyayian katak yang terlalu berisik, dan masalah si anak kucing Sea yang dikenal suka berulah.
Itu lah masalahnya dan banyak lagi, dan setiap ada masalah Elaming selalu disalahkan, "mana Eaming? Dimana para anjing? Mereka sialan tidak berkompeten sama sekali!" keluhan para binatang, setiap ada masalah selalu saja para anjing yang disalahkan, walaupun terkadang mereka benar.
Para anjing terus mengendus, dan mereka sampai ke rumah Melinda.
"Selamat malam," kata Bell yang kepalanya muncul dari dalam jendela.
YOU ARE READING
The Sea Bell
FantasíaKakek penyu meminta para kucing segera meninggalkan pulau, karena akan ada badai yang membawa gelombang besar, Pulau Kucing akan tegelam karenanya. Semua kucing pun bergegas meninggalkan pulau, namun para kucing lupa membawa dua anak kucing Sea dan...