Chapter 39

425 56 3
                                    

*Kim Minhwa

Begitu Mark oppa menyuruh untuk aku, Jimin oppa dan member sf9 masuk, kami masuk ke dalam gedung mall, alias markas kami. Yoongi oppa pun ikut masuk bersama kami.

Aku dan Jimin oppa berjalan menuju salah satu toko yang terdapat sofa-sofa yang terletak di lantai 2. Selama perjalanan dari lobby ke toko itu, aku merasakan kepalaku sangat sakit, tapi aku tidak bilang apapun pada Jimin oppa, karena kupikir ini hanya sakit kepala dan pusing efek terlalu banyak menangis

"Minhwa-ya" panggil Jimin oppa setelah mendudukkanku di sebuah sofa, dan dia berlutut di hadapanku, aku menatapnya

"dengarkan aku. tidak akan terjadi sesuatu yang buruk pada Dojun. Dia akan kembali. Percaya padaku" kata Jimin oppa sambil tersenyum, aku pun tersenyum manis dan mengangguk pelan, kemudian Jimin oppa bangkit dan aku memegang tangannya, kepalaku sudah benar-benar sakit. Rasanya seperti di tujuk-tujuk, salah bukan di tujuk, ini rasanya sudah seperti dihujam

"oppa" lirihku, dengan cepat Jimin oppa langsung kembali berjongkok di hadapanku

"kau kenapa?"

"sakit"

"apa yang sakit? Beritahu aku"

"kepala. Kepalaku sakit sekali" kataku yang tanpa sadar mengeluarkan air mata dan membuat pipiku basah, Jimin langsung memelukku

"istirahatlah. Mungkin karena kau sudah terlalu banyak menangis" kata Jimin oppa

"apa aku harus mencari obat sakit kepala untukmu?" tanya Jimin oppa melepas pelukannya, aku ingin menggelengkan kepala, tapi kepalaku rasanya tidak bisa digelengkan karena sakit itu sungguh mencengram kepalaku

"tetaplah di sini, oppa" lirihku, Jimin oppa langsung duduk di sampingku dan memelukku. Sesaat setelah ia memelukku, rasa sakit itu menghilang. Menghilang seakan tidak pernah ada

"oppa" panggilku

"ya?"

"sakit kepalanya tiba-tiba menghilang", Jimin oppa melepaskan pelukannya dan menatapku terkejut dan bingung

"serius?"

"iya "

"bagaimana bisa?"

"aku tak tau" tanyaku menggelengkan kepala dan mengangkat bahu, lalu Jimin oppa menangkup kedua pipiku

"beneran sakit kepalamu sudah menghilang?" tanya Jimin oppa dengan wajah khawatir

"beneran Jimtet-ku sayang" kataku sambil berusaha meyakinkannya, Jimin oppa tersenyum dan langsung memelukku

"ya! sudah selesai pacarannya?" teriak seseorang mengagetkanku dan Jimin oppa, kami langsung menatap seorang namja yang memiliki wajah yang lumayan mirip dengan Jimin oppa

"mengganggu saja kau! Ada apa?" tanya Jimin oppa menatap Dawon oppa

"ayo cari lilin, vas dan bunga. Chika sedang membuat makan untuk Dojun" kata Dawon oppa

"cari saja sendiri" kata Jimin oppa, lalu aku bangkit dan Jimin menatapku

"kaja" kataku menatap Jimin oppa, tiba-tiba Dawon oppa menggenggam pergelangan tanganku, aku menoleh tiba-tiba ia menarik tanganku menjauh dari Jimin oppa, dan aku mau tak mau harus mengikuti tempo dari langkah Dawon oppa

"ya!!" teriak Jimin oppa.

Kami berkumpul dan berdiri di sebuah meja yang terdapat pedang, pistol dan foto Dojun seonbae dan juga lilin, vas dan bunga

"hyung.. kau mengingkari janjimu.. kau bilang kau.. kita akan kembali ke Indonesia bersama.. tapi.. tapi kenapa kau malah meninggalkan kami?! Kenapa??" kata Chika yang sudah menangis sambil menatap foto Dojun seonbae

Z Apocalypse EvolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang