Chapter 45

414 52 5
                                    

 *Mark GOT7 pov

"Aku ingin kalian bersiap-siap..", aku mengangkat kepalaku lalu menatap mereka satu per satu. "Kita akan membersihkan tempat itu mulai besok pagi.."

Kita harus segera membersihkan tempat itu sebelum para halfzombie itu mengetahui keberadaan kami disini.

Walaupun aku menerima untuk menjadi pemimpin menggantikan Dojoon. Sebenarnya ini membuatku takut. Aku takut membuat kesalahan dan kehilangan teman-teman kami.

Malam ini aku tidak bisa tidur dan akhirnya pergi mencari udara di luar, lebih tepatnya di atas atap. Aku berbaring di lantai dan menatap bintang-bintang yang bersinar.

Saat aku melihat bintang, aku iri pada mereka. Karena, mereka selalu bersinar tanpa perlu mengkhawatirkan apapun.

"Eoh? Mark oppa?", aku menoleh ke arah suara dan mendapati Chika sedang berdiri di depan pintu sambil menatapku. Lalu ia berjalan dan duduk di sampingku.

"Kau tak bisa tidur?", tanyaku pada Chika.

"Ya, aku tak bisa tidur karna memikirkan sesuatu.. Kenapa oppa tidur-tiduran disini?"

Aku menatap Chika sambil tersenyum. "Chika-ya, boleh aku pinjam pangkuanmu?"

"Ehh?" Chika terlihat kebingunan sedangkan aku hanya tersenyum lalu menaruh kepalaku diatas pangkuannya.

"Aku tak bisa tidur karna memikirkan sesuatu, jadi aku pinjam pangkuanmu." ucapku sambil menutup mataku.

Untuk beberapa saat kami diam dan hanya suara angin serta erangan-erangan zombie yang terdengar.

"Oppa.. apa kau sudah tidur?"

"Ada apa?"

"Akankah.. kita semua selamat dari wabah ini?"

Aku membuka mataku dan menatap Chika yang ternyata sedang menatapku. Tatapannya terlihat begitu sedih.

"Tentu saja, aku akan memastikan kita semua akan selamat dari wabah ini." ucapku sambil mengelus pipi Chika lalu ia tersenyum.

"Baiklah, sekarang waktunya kembali ke dalam.", aku berdiri lalu menarik tangan Chika untuk membantunya berdiri.

***

Keesokan paginya, kami pun berangkat untuk membersihkan Yonsei Sarang Hospital.

Selama perjalanan, aku tidak banyak bicara karena harus fokus dengan jalanan, jika tidak mobil kami bisa manabrak sesuatu.

Saat sudah hampir sampai di Yonsei Sarang Hospital, yang harusnya banyak dengan para zombie ini malah terlihat sepi. Hanya ada beberapa zombie biasa saja di tempat parkir dan kami sudah membersihkannya. Setelah itu kami pun masuk ke dalam dan membagi 2 tim untuk mengecek rumah sakit tersebut.

Timku adalah adalah Eunwoo, Bambam, Youngbin dan Dowoon.

"Kita harus tetap berlima, jangan sampai terpisah." ucapku sebelum kami melangkah lebih jauh ke dalam rumah sakit ini.

Setelah kami berlima siap, kami pun mulai melangkah masuk. Di lantai 1 kami bertemu beberapa zombie biasa dan Head hunter yang terjebak di lorong rumah sakit karena ia terlalu besar untuk ukuran lorong rumah sakit.

Lalu kami pun mulai memasuki area gelap dari rumah sakit ini dan tiba-tiba terdengar suara tertawa anak kecil.

"Hey.. hati-hati. Itu pasti controller." bisikku yang dijawab dengan anggukan mereka berempat.

Kami pun mulai membentuk formasi aku dan Eunwoo menghadap ke depan dan Bambam, Youngbin, Dowoon menghadap belakang. Kami saling memunggungi agar kami dapat mengetahui dari mana controller itu akan muncul.

Z Apocalypse EvolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang