Z Apocalypse Evolution

Chapter 51

Hello semuanya! ^w^)/
Untuk saat ini Z Apocalypse akan sangat slow update dikarenakan authornya lagi pada sibuk. *maafkan ya* Tapi! Author akan tetap melanjutkan story ini :3 Jadi mohon menunggu dengan sabar yaaaaa ㅠㅠ
Btw, ada salam dari author Park Dojoon, katanya :
"Thanks for Recognize me 😊😊 just a little gift today~ Keep The support please~"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*Twice Nayeon POV

Aku terbangun dan langsung memegang kepalaku. "urrhh.. apa yang terjadi momo ya?" kataku menatap momo yang duduk di samping tempatku berbaring.

"kau diserang wilders laba-laba dan jatuh dari atas gedung.. tapi dojoon oppa menyelamatkanmu.." momo menunjuk ke arah armorku yang berada di atas meja. Bagian pelindung kaki kiri di armor itu terlihat meleleh.

Saat itu aku mendengar suara langkah kaki dari arah luar. "momo yaa.. apapun yang terjadi jangan bilang kalau aku sudah terbangun.." kataku lalu dengan cepat menutup mataku.

"hmm,, masih belum bangun yaah.. kalau begitu momo tolong tinggalkan aku dan nayeon sebentar.." terdengar suara yang sangat aku kenal diikuti oleh suara pintu yang tertutup.

tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang lembut menyentuh dahiku. Aku membuka mataku sedikit dan mendapati dojoon sedang mencium keningku. "ayo cepat bangun.. ada yang ingin kubicarakan denganmu.." kata dojoon.

Saat itu aku tersenyum dan memajukan bibirku. "haaahh.. kalau begitu aku bicarakan dengan momo dan yuju saja.." mendengar itu aku langsung membuka mataku.

"Yaaaa!! Coba saja,..jika kau bicarakan dengan mereka sebelu—" kata-kataku terhenti saat dojoon mencium samping bibirku.

"karna itu cepat bangun... aku ingin minta pendapatmu mengenai sesuatu.." kata dojoon.

Aku membalas senyumannya dan mengubah posisi ke posisi duduk. "haahh, apa boleh buat.. sepertinya pacarku tidak bisa mengambil keputusan jika tidak ada aku yahh.." ledekku.

Dojoon tersenyum lalu memelukku tiba-tiba. "kalau sudah tau tolong jaga dirimu baik-baik.. ini perintah yang harus kau lakukan, karna sekarang kau milikku,.."

Entah kenapa saat itu pipiku terasa sangat panas, aku terdiam tidak tau apa yang harus ku katakan. "dojoon aah.. gomawo.. saranghae.." aku membalas pelukan dojoon.

"EEEHHHEEEEEEMMM!!!!! Sampai kapan kalian mau bermesraan disini.. mereka sudah menunggu kalian di luar tauu.." yuju dan momo muncul dari arah pintu.

"maaf, ayo nayeon aah.." dojoon memegang tanganku dan membantuku berdiri. "haahh,, mengganggu saja.." gumamku dalam hati mengikuti dojoon dan mereka berdua keluar.

"maaf membuat kalian menunggu.. seperti yang kukatakan tadi aku akan menjadikan kota ini sebagai markas baru kita.. dan aku membutuhkan bantuan kalian.." kata dojoon.

Saat itu moonbin mengangkat tangannya. "jadi kenapa kita menggunakan seluruh kota dojoon hyung? Bukannya sangat beresiko?"

"aku tau... ini benar-benar sangat beresiko tapi dengan bertambahnya member di kelompok kita.. aku rasa satu gedung saja tidak cukup.. dan jika kita hanya memakai beberapa gedung, kemungkinan untuk bertahan dari serangan akan sangat kecil..." jelas dojoon. "aku akan mengajak gongmin dan kelompoknya untuk bergabung dengan kita.. jadi sepertinya kelompok kita akan menjadi sangat ramai.." sambung dojoon tersenyum.

"benar juga.. sepertinya kita akan sangat membutuhkan keterampilan mereka.. lagipula gongmin pernah bilang kalau mayoritas member di kelompoknya adalah mekanik dan bukan petarung, jadi jika kita menawarkan perlindungan.. aku yakin mereka tidak akan menolak.." jelasku.