Chapter 50.5

351 41 15
                                    

Hello Readers!!!
This is Christmas gift from me, Ho Ho Ho.
Merry Christmas yaaa ^w^)/

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

*Park Dojoon

Setelah mengumumkan tentang penelitianku pada mereka, aku memutuskan untuk kembali melakukan perjalanan. Tapi kali ini bersama Nayeon yang sekarang berstatus sebagai pacarku.

"Dojoon aah.. kali ini kita akan kemana?" tanya Nayeon yang duduk di sampingku.

"Apa kau juga meragukanku?" tanyaku dengan tatapan sinis.

"Miaan.. aku tidak bermaksud.." Nayeon menundukan kepalanya.

Aku tersenyum dan langsung menggerakkan tanganku ke arah puncak kepala Nayeon. "Kita akan pergi ke Everland.. aku harus menemui Gongmin dan membantu Chika dan Irene noona.." kataku. Kami terdiam beberapa saat.

"Aku tidak menyangka kau akan membuat rencana seperti itu.. aku akui rencana yang kau lakukan cukup baik, tapi.. apa harus membawa kedua adikmu ke dalam bahaya seperti itu?" kata-kata Nayeon membuatku terdiam. Aku sadar yang kulakukan benar-benar membahayakan Chika dan Cella, tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku butuh kekuatan Chika untuk memenangkan perang ini.

"Aku tidak punya pilihan lain.. kita tidak bisa melawan seluruh Wilders itu sekaligus.. aku tau kalau mereka sudah memantau pergerakan Gongmin dan teman-temannya, jadi aku membawa Cella agar bisa membuat Chika pergi kesana.." kataku.

"Bagaimana jika mereka tidak bisa sela-" "YAAA!!!" Gerutuku kesal memotong perkataan Nayeon. "Apa kau mau membunuhku dengan rasa bersalah? Waahhh, bahkan pacar yang seharusnya ada di pihakku mulai menentangku yah.." sambungku kesal.

"Aiguu, Miaan.. kalau begitu ayo cepat.. kita harus sampai disana sebelum Chika dan yang lain.." Nayeon mengusap kepalaku.

Setelah sampai di Everland aku langsung menemui Gongmin dan mengatakan tentang penyerangan yang akan terjadi disitu.

"Haaahhh, kau benar-benar pria yang gila Dojoon ahh.." Gongmin mengusap kepalanya.

"Hehehe, sebelum itu tolong masukan ini pada makanan Cella.. dan jangan beritahu dia kalau aku ada disini.." kataku memberikan alat pelacak berbentuk kapsul kecil pada Gongmin.

"Baiklah.. Namjoo akan mengantar makanan untuk Cella sebentar lagi.." kata Gongmin.

Mendengar nama Namjoo membuat Nayeon tersentak, dia menatapku dari ujung matanya. Melihat itu aku tersenyum lalu dengan cepat mencium keningnya. "Sekarang kau pacarku.. dan aku bukan pria yang akan membuat pacarnya sedih dengan melakukan hal-hal seperti itu Nayeon aahh.. jadi hentikan pikiran itu.." kataku membuat Nayeon tersenyum dan mencium pipiku.

"Wahh, jadi pertarungan memperebutkan Dojoon dimenangkan oleh Nayeon yahh.. selamat kalau begitu.." Gongmin meledek, membuat wajah Nayeon memerah.

"Baiklah kami akan segera bersiap-siap.. apa kau punya senjata yang kuminta?" kataku.

Gongmin melangkah ke arah sebuah lemari dan mengambil sebuah tas besar lalu memberikannya padaku. "Gongmin aahh.. aku masih ingin meminta banyak bantuan darimu, jadi kumohon bertahan hingga semua ini selesai.." kataku tersenyum lalu melangkah meninggalkan Gongmin.

Aku dan Nayeon menaiki salah satu ruang komidi putar dan bersiap-siap. Aku mengeluarkan senjata yang kuminta pada Gongmin dari dalam tas. "Waahhh, apa ini Dojoon aahh.." mata Nayeon berbinar-binar melihat magnum sniper yang sedang ku rakit.

"Kau mau coba?" tanyaku. Nayeon menganggukan kepalanya pertanda setuju. Aku memeluk Nayeon dari belakang dan membantunya membidik membuat wajah kami tepat bersebelahan.

Z Apocalypse EvolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang