*Kim Minhwa
Mendengar ledakan-ledakan dari arah tempat Jimin oppa dan Dowoon oppa berada, aku langsung berlari tanpa memikirkan apapun. Aku tidak bisa berpikir apapun selain Jimin oppa.
Dengan segera aku mengeluarkan hp Jimin oppa yang entah sejak kapan ada di kantong celanaku, begitu aku melihat controller-controller itu mendekat ke arah Jimin oppa dan Dowoon oppa.
Controller itu langsung kabur begitu aku menyorotkan flashlight dari hp Jimin oppa.
"Kalian tak apa?" Tanya Yoongi oppa.
"Eoh." Jawab Jimin oppa.
"Jimin-ah awas!" Pekik Inseong oppa, dengan sangat cepat Dowoon oppa menarik Jimin oppa yang sedikit lagi diterkam oleh controller. Jimin oppa hampir terjatuh akibat gerakan cepat Dowoon oppa.
Tapi ternyata controller itu malah mengejar kami karena kami berada di lorong yang remang-remang.
Saat kami berlari, tiba-tiba ada controller yang memecahkan lampu yang sudah remang-remang di depan kami. Dan itu membuat kami menjadi panik dan langsung masuk ke salah satu bangsal pasien.
Saat sampai di bangsal, aku tidak melihat Jimin oppa. Tapi yang kulihat adalah makhluk yang berjalan mendekat ke arah kami.
"Eater!" Teriak Inseong oppa.
"Apa kalian didalam sana?" terdengar suara tak asing dari luar tapi aku terlalu takut untuk mengidentifikasi suara siapa itu. Aku hanya bersembunyi di belakang Yoongi oppa.
Dengan cepat Inseong oppa langsung membuka pintu.
"Yaa, semuanya kita harus segera pergi dari sini! Ada banyak controller dan Eater!!" teriak Inseong oppa yang membuat Bambam oppa dan Dawon oppa juga panik.
Kami pun berlari sampai di depan gedung rumah sakit.
Tak berapa lama, Chika dan yang lainnya datang. Aku yang masih berdiri di sekitar Jimin oppa hanya bisa melihat Yeri yang tiba-tiba menghampiri pacarku dan mengobatinya. Padahal saat aku ingin membatunya tadi, dia malah menolaknya tanpa berkata apapun.
Jadi aku hanya mengikuti mereka karna aku tidak suka pacarku di sentuh yeoja manapun kecuali eommeoni.
Cukup sabar aku melihat Yeri mengobati Jimin oppa dengan sangat lambat.
Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dan menyeretku menjauh dari dua manusia itu. Salah, 1manusia dan 1halfzombie lebih tepatnya.
Aku menatap Dawon oppa yang berdiri di hadapanku, dia sedang memegang tangan kananku yang sedari tadi kukepalkan karena menahan emosi melihat Yeri dan Jimin oppa.
"Aku tidak tau kenapa Jimin menghindar darimu. Tapi dari yang kuperhatikan, meskipun dia agak menghindar, tapi dia tetap memperhatikanmu dari jauh." Katanya sambil memberikan alkohol pada telapak tanganku yang terluka karena kukuku menembus kulit telapak tanganku. Darahku juga sudah bercucuran ternyata tapi aku tidak menyadarinya.
"Tapi kau lihat sendiri, kan oppa? Bocah itu melambatkan gerakannya untuk mengobati kaki Jimin oppa yang cuma terkilir!" Kataku yang tanpa sadar berteriak.
"Dia hanya ingin membantu, Minhwa. Jadi kau jangan melukai dirimu sendiri seperti ini. Lihatlah, bibirmu jadi berdarah juga karena kau gigit."
Aku menatap Dawon oppa lalu memeluknya. Pada akhirnya aku menangis dipelukan namja lain selain Jimin oppa dan Yoongi oppa. Meskipun Dawon oppa adalah biasku, tapi aku dan Dawon oppa tidak sedekat aku dengan Jimin oppa ataupun Yoongi oppa.
"Ya! Apa yang kau lakukan, Lee Dawon?!"
"Bukannya membantu, malah pacaran di sini!"
Mendengar itu, kami langsung melepaskan pelukan kami. Dan Yoongi oppa langsung menarikku, sedangkan Dawon oppa sudah dikepung oleh Inseong oppa dan Youngbin oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z Apocalypse Evolution
Adventure《Slow Update》 [Season 2 of Z Apocalypse] Sudah lebih dari 4 bulan mereka bertahan dari mahkluk pemangsa manusia, yaitu zombie. Setelah bertahan dari serangan para zombie yang terus berevolusi dengan cepat. Kini Park Dojoon, Jo Chika, Kim Minhwa...