Sementara itu baekhyun masih setia menunggu chanyeol.
"Hyung, kenapa kau belum pulang?"
Toben pun datang dan duduk si pangkuan baekhyun.
"Toben aku lapar, temani aku mencari makan ne"
Malam itu pun baekhyun keluar lubang karena sudah tak tahan dengan rasa laparnya.
Akhirnya dia menemukan pohon apel, namun buahnya sudah habis di petik, yqng tersisa hqnya beberapa buah yang hpit busuk di tanah, baekhyun pun terpaksa memungut buah-buah itu.
"Toben, hanya ada ini, tidak apa2 ne, kita pulang saja."
Setelah selesai baekhyun pun pulang, namun di perjalanan pulang baekhyun hampir menginjak ranjau sebelum toben menggantikan kaki baekhyun untuk menginjak ranjau itu. Baekhyun pun terpental cukuk jauh dan toben tewas ditempat.
"TOBEN!"
Baekhyun berteriak saat melihat tubuh toben yang sudah hancur akibat ranju tadi.
"Tidak, toben!"
Baekhyun menangis sejadi-jadinya namun toben tak akan hidup lagi. Di benaknya muncul pikiran jika semua dalam dirinya memang ditakdirkan pergi dan mati.
"Apa memang seperti ini kah?. Apa semua memang akan pergi dan mati, apa aku memang harus sendiri?"
Gumam baekhyun, dia oun menanam potongan tubuh toben sambil menangis sesengukan.
Setelah itu dia langsung pulqng dan berharap chanyeol sudah di rumah.
Namun saat tiba chanyeol belum juga pulang. Hati baekhyun semakin sedih karena diaberpikir chanyeol juga pergi meninggalkannya.
"Hueee hyung kau dimana? A-ku kese-p-ppian, hiksss cepatlah kembali hyung"
Baekhyun terus saja menangis selama chanyeol masih di penjara.
Akhirnya dua minggu berlalu, chanyeol sudah di bebaskan dari penjara, dia pun berlari pulang sambil membawa beras curiannya.
"Baek"
Chayeol memanggil baekhyun namun tak ada jawaban, hingga chanyeol melihat bekhyun yang tergeletak di tempat tidur dengan tubuh kurus dan tqk berdaya.
"Baek kau kenapa?"
Chanyeol memeriksa baekhyun dan akhirnya terungkap jika baekhyun terserang diare parah akibat makan buah yang sudah membusuk. Dia juga kelaparan karena sudah dua hari tak makan apapun.
"Baek apa yang kau makan?"
"Buah hyung!"
"Buah apa? Kenapa kau bisa diare?"
"Buahnya sudah habis!"
"Lalu apa yang ada di mulutmu itu?"
"Ini permen hyung!"
"Keluarkan!"
Chanyeol meminta baekhyun mengeluarka isi mulutnya dan betapa terkejutnya chanyeok saat mengetahui jika baekhyun mengemut batu.
Tanpa pikir panjang chanyeol langsung membawa baekhyun ke klinik darurat terdekat.
"Dok toling adikku dok"
"Dia kenapa?"
"Ini salahku dok aku meninggalkannya selama dua minggu dan aku tak tau apa yag dia maka, dia diare dok"
"Biar aku periksa"
Dokter memeriksa bekhyun dan sekai lagi baekhyun tak mendapat pengobatan yang baik, karena klinik iti memang sudah kehabisan obat-obatan.
"Dia hanya kekurangan nutrisi"
"Jadi apa yang harus ku lakukan dok?"
"Kau harus memberinya makanan yang baik, dia masih di masa pertumbuhan jadi dia sangat membutuhka itu"
"Baik setelah pulang aku akan memasak untuknya, tapi apa dia tak mendapat obat? Diarenya sangat parah dan dia mengalami halusinasi"
"Aku sudah tak punya obat-obatan lagi, maafkan aku, aku mencoba membantu disini, tapi nyatanya aku tak mampu berbuat apapun, perang berjalan begitu lama dan stok obat yang ku punya sudah lama habis"
Chanyeol sedih mendengar pengakuan dokter tersebut.
"Gwenchana, aku pulang dulu"
Chanyeol kembali menggendong tubuh kurus baekhyun dan membawanya pulang.
"Khamsahamnida dokter"
Chanyeol berjalan pulang dan di tengah jalan baekhyun mengigau terus.
"Eoma, appa, toben, chanyeol hyung"
"Ne aku disini baek"
"Hyung kau tak meninggalkanku?"
"Aku tak mungkin meninggalkanmu baek"
"Hiksss aku pikir hyung sudah pergi"
"Tidak baek, jangan menangis!"
"Toben! Dia sudah mati"
Chanyeol terkejut mendengar ucapan baekhyun
"Apa?"
"Dia menyelamatkaku dari ranjau, hyung ka hati-hati jalannya, nanti kau menginjak ranjau"
"Toben! Tapi ka tak apa-apa kan bae?"
"Tidak hyung, tapi harusnya aku ikut toben"
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah kehilangan semuanya, harusnya aku mati saja, oh tidak aku rasa sebentar lagi itu akan terwujud"
"BAEKHYUN APA MAKSUDMU? DIAM!"
Chanyeol marah da membentak bekhyun
"Hyung!"
"Baek apa yang terjadi padamu? Apa kau akan mati? Ya silahkan saja!. Tapi apa kau pernah memikirkan tentangku?"
"Hyung maksudku bukan..."
"Sudahlah baek kau memang tak pernah memikirkanku, ka tak tau ka jika aku tak bisa hidup tanpamu bahja kau tak akan pernah tau jika aku mencintaimu"
Baekhyun terkejut mendengar ucapan chanyeol
"Hyung bilang apa?"
Chanyeol menjadi malu dan salah tingkah pada baekhyun setelah dia menyatakan perasaannya pada baekhyun.
"Ti-tidak ada"
"Hyung mencintaiku?"
"Halusinasimu tingkat Dewa sekali ya, pertama batu kau kira permen sekarang aku, aiiisshh sudahlah"
"Kenapa marah? Aku cuma bertanya"
"Diamlah"
Mereka pun akhirnya sampai di lubang perlindungan. Chanyeol membaringkan baekhyun di tempat tidur dan chanyeol pun memasak bubur untuk baekhyun.
"Baek ayo makanlah"
"Hyung aku tak ingin makan"
"Jangan melawanku baek"
Chanyeol pun menyuapi baekhyun.
"Mianhae hyung aku selalu merepotkanmu"
"Tidak sama sekali, jangan katakan itu lagi"
"Kalau begitu, gomawo hyung, karena hyung slalu ada untukku"
"Sama-sama, aku senang melakukannya untukmu"
"Tapi aku pikir hyung sudah pergi meninggalkanku"
"Kenapa kau berpikir sejauh itu"
"Hyung rak pulang selama 2 minggu, aku pikur hyung tak akan kembali"
"Apapun yang terjadi aku akan kembali padamu baek, cepat atu lambat itu pasti, ini janjiku padamu"
"Hyung tak perlu berjanji seperti itu, tapi apa yang terjadi pada hyung, hingga hyung lama pergi"
"Aku mencari makan"
"Hyung berbohong lagi, katakan hyung"
"Baiklah, aku memang mencari makan tapi..."
"Tapi apa hyung?"
"Aku mencuri"
"Mencuri? Lalu apa yang terjadi?"
"Polisi menangkapku dan memasukan ku ke penjara"
Baekhyun terdiam mendengar ucapan chanyeol
"Tapi tak apa2 baek, sekarang aku sudah bebas"
"Hyung"
"Ne?"
"Kenapa kau lakukan itu"
"Mwo?"
"Kenapa kau berkorban begitu banyak untuk ku?"
"Siapa bilang? Aku lakukan itu bukan untuk mu, tapi untuk diriku sendiri, kau jangan ge er"
"Kalau begitu kenapa hyung memasak dan memberi mangkuk pertama ini untuk ku?"
"I-itu kan karena kau sakit"
"Jangan lakukan lagi hyung, mengorbankan dirimu untuk ku, karena aku takut tak bisa membalas kebaikan mu"
"Sudah ku bilang kan ini bukan untuk dirimu, tapi untuk ku, kau ini masih sakit sekarang tidurlah da jangan banyak bicara"
Chanyeol menyelimuti baekhyun d memeriksq panas tubuhnya.
"Panasmu sepertinya sudah turun, aku akan pergi mengambil air, kau tidurlah"
"Ne hyung, hati-hati"
Chanyeol pun pergi mencari air namu saat akan kembali dia melihat orang-orang berlarian menuju lapangan. Chanyeol pun bertanya pada salah seorang disana
"Permisi, ada apa disana? Kenapa semua berlari ke lapangan?"
"Disana ada pembagian makanan dari orang asing, sudah aku tak mau terlambat"
"Makanan?"
Chanyeol pun ikut berlari ke lapangan namun sayang saat sampai pembagian makanan itu sudah selesai chanyeol pun bersedih meski masih ada beras di lubang dia ingin memberikan bekhyun makanan lain juga.
Hingga akhirnya chanyeol melihat salah satu helikopter dari bantuan makanan yang sepi dia pun masuk da mencari makanan diasana.
"Ah dimana makanannya, apa sudah habis?"
Chanyeol terus mencari hingga dia menemukan roti yang masih tersisa.
"Akhirnya, tunggu aku baek!"
"Hai!"
Saat membalik badannya seorang anak melambaikan tangannya pada chanyeol dan tiba-tiba memukul tengkuk chanyeol hingga cahnyeol pingsan.
*BRUKKK*
Chanyeol terjatuh dan pingsan, anak itu oun mengambil roti chanyeol dan karena panik akibat chanyeol pingsan anak itu pun melerakan tubuh chanyeol di pojokan helikopter dan menutupi tubuh chanyeol dengan kardus-kardus sisa wadah makanan.
.
Baekhyun masih menunggu chanyeol di lubang perlindungan. Hatinya sedikit cemas karena chanyeol tak kunjung kembali.
"Kenapa hyung belum pulang, apa dia baik-baik saja"
.
Sementara itu helikopter itu sudah akan berangkat kembali ke negara asalnya yaitu indonesia, ya bantuan makanan itu datang dari indonesia, tapi canyeol belum juga sadar, relawan pun tak menyadari asa chanyeol dalam helikopter dan tetap terbang.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Tears [ CHANBAEK ] ✔Complete
FanfictionKisah chanyeol dan baekhyun yang berjuamg hidup dalam perang korea utara dan korea selatan