Perpisahan

306 16 1
                                    

Malam pun tiba, baekhyun tak bisa menahan dirinya lagi, dia pergi mencari chanyeol seorang diri. Dia terkejut saat melihat botol yang biasa di pakai chanyeol mencari air tergeletak begitu saja di pinggir sungai.

"Apa yang terjadi pada hyung? Apa dia di tangkap lagi?. Tidak!"

Baekhyun berlari menuju pemukiman warga da mencari chanyeol, dia menanyai setiap warga yang ada namun tak seorang pun melihat chanyeol, hingga dia bertanya pada orang yang sudah memukul chanyeol dan merebut rotinya.

"Permisi hyung, apa kau lihat anak berusia 17 tahun? Dia tinggi dan tampan mata nya besar hidungnya juga mancung"

"Apa telinganya lebar?"

"Iya betul sekali"

"Dia sudah di bawa helikopter"

"Mwo? Tapu bagaimana bisa?"

"Aku memukulnya sampai pingsan dan ku biarkan dia tergeletak di helikopter itu"

"Mwo? Kenapa kau lakukan itu pada hyung ku eoh?"
Teriak baekhyun sambil memukul orang tadi.

"Aku menginginkan rotinya"

"Kau kejam"
Baekhyun memukul orang itu semakin keras dan orang itu pun merasa sakiyt dan mendorong bekhyun hingga terjatuh.

"Yakkk hentikan, harusnya kau bersyukur hyung mu keluar dari negara hancur ini, kau malah memukuliku, dasar payah"
Orang itu pun pergi meninggalkan bekhyun, baekhyun sangat sedih saat tau chanyeol sudah pergi. Dia pun pulang ke lubang perlindungan sambil menangis.

"Hueee hyung maafkan aku, ini semua salahku, harusnya aku tak menyusahkanmu, kau sangat baik padaku selama ini, aku bahkan belum membalas jasa mu"
Baekhyun terus menangis semalaman di lubang perlindungan yang sepi itu, dia melihat jacket chanyeol dan memeluknya.

"Hyung apa kau akan kembali? Hiksss"
Baekhyun pun teringat dengan ucapan chanyeol dulu, jika dia tak akan meninggalkan Baekhyun, bahkan meski hal itu terjadi chanyeol akan tetap kembali pada baekhyun cepat atau lambat.

"Hyung aku akan menunggumu"
Baekhyun pun mencoba tidur dengan bayang-banyang chanyeol yang terus melintas di pikirannya.

Sementara itu chanyeol sudah terbangun dari pingsannya. Dia berusaha bangkit dari tumpukan kardus yang menutupi tubuhnya.

"Aaaaa... apa itu?"
Teriak YN srorang gadis relawan dari kedutaan Indonesia yang ikut membantu membagikan makanan di kotea selatan.
YN pun mrngambil sebuah kayu yang untuk mengantisipasi jika terjadi hal yang berbahaya

"Aku dimana?"
Ucap chanyeol sambil memegang tengkuk nya yang masih sakit.

"Siapa kau kenapa kau ada di helicopter ku?"

"Helicopter?"
Chanyeol terkejut saat menyadari dirinya berada di dalam helikopter yang mengudara.dia pun berbicara Bahasa korea pada YN yang bahasa koreanya masih belum baik.

"Tidak! Ini tidak benar kenapa aku ada disini? Oh tidak ku mohon putar balik helicopter ini, adik ku dia pasti dalam kesulitan sekarang"

YN memandang aneh pada pemuda di depannya. Karena dia masih kesulitan mengerti apa yang di ucapkan chanyeol.
"Kau mau putar balik?"
Tanya YN dalam bahasa korea.

"Iya aku mohon!"

"Tidak bisa, kita sudah akan sampai di indonesia"
Mendengar ucapan YN chanyeol menjadi putus asa, dia merasa lebih baik mati saja.

"Apa indonesia? Tidak!"
Chanyeol hendak membuka pintu helicopter dan terjun dari sana, namun YN berhasil mencegahnya.

"Hey kau gila ya? Hentikan jangan lalukan itu pabo!"
Namun chanyeol tak mengiraukan YN di terus meronta ingin terjun.

"Ya sudah terjun lah! Jika dengan begitu adik mu akan senang, jika dengan begitu kau pun juga tenang! Apa kau tak berpikir jika adiu disana masih hidup dan menunggmu? Jika kau bertahan suatu saat kau bisa menemui adik mu dan membuatnya berhenti menunggu, namun jika kau mati sekarang, maka adikmu akan selamanya menanti orang yang sudah mati"

Chanyeol terdiam mendengar ucapan YN.
"Kau benar, baekhyun! Jika aku mati sekarang maka dia akan menanti ku selamanya."

"Kau jangan sedih, kau ikut aku dulu, nanti aku akan cari bantuan untuk mengantarmu pulang ke korea"
Chanyeol menatap YN dengan mata yang berkaca-kaca.

"Terima kasih"

"Sama-sama"

YN tersenyum pada chanyeol.
Perjalanan pun di lanjutkan, chanyeol tiba di indonesia (di kota para readers).
Chanyeol pun mendapat perawatan yang baik dari para relawan di indonesia.
Hingga kini dia hampir pulih dan berat badannya kembali normal.

"Kapan aku bisa kembali ke Korea?"
Tanya chanyeol pada YN.

"Apa kau yakin untuk kembali? Tapi disana sangat berbahaya!"

"Aku yakin, ku mohon ini demi adik ku"
Namun pembicaraan mereka terhenti saat mendengat brita di televisi jika amerika mengebom atom korea utara.

"Oh tidak baekhyun!"

Chanyeol sangat terkejut mendengar berita itu, dia berpikir hal burik bisa saja terjadi pada baekhyun jika korea utara juga menjatuhkan bom atom ke korea selatan. Belum lagi rudal yang dimiliki korea utara sudah cukup untuk meluluh lantakan korea selatan.

"YN cepat tolong adik ku, keadaan sudah semakin berbahaya"

"Kau pun tau kan keadaannya berbahaya? Efek radiasi nuklir yang di ciptakan bom atom itu akan membunuh siapa saja"

"Aku tak peduli, bagaimana bisa aku bertahan hidup disini sedanglan adik ku disana mempertaruhkan nyawanya"

"Chanyeol dengar aku! Bom itu di korea utara kan? Dampak terparah bom itu hanya sampai 2 km, jadi Harapan adikmu selamat masih ada, percayalah"

"Tidak! Kali ini aku tak akan mendengarkan mu"

Chanyeol pergi dan berlari menuju jalan raya, dia berlari tak tentu arah, dia seperti kehabisan akal dan putus asa dengan apa yanh sudah dia alami di tambah lagi kini dia kehilangan bekhyun.

"Baekhyun, kau dimana?"
Teriak chanyeol sambil menangis.

"Chanyeol hentikan, kau bisa celaka"
Teriak YN yang mengikuti chanyeol dari tadi.

"Baekhyun!"
Chanyeol berhalusinasi jika sebuah mobil yang menuju ke arahnya adalah baekhyun, chanyeol menuju mobil itu dan akibat laju mobil yang cepat tabrakan pun tak bisa di hindari.

*Brakkkk*
Chanyeol terpental cukup jauh hingga membuatnya tak sadarkan diri.

"CHANYEOL!"
YN berlari ke arah chanyeol dan memangku kepalanya.

"Oh tidak chanyeol, buka matamu chan!"
YN menepuk pipi chanyeol namun tak ada respon dari chanyeol.

"Oh tidak! Kalian semua kenapa hanya diam saja cepat bantu aku"
Para penduduk pun ikut membantu memapah chanyeol dan membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit chanyeol mendapat perawatan yanh intensive karena keadaannya yang kritis.
"Ya tuhan ku mohon selamatkan chanyeol!"




TBC

12-02-2018

Love And Tears [ CHANBAEK ] ✔CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang