Jauh

103 12 0
                                    

Play mulmednya yaaa mwehehe

Jangan lupa juga baca cerita aku yang baru yaa.. Vote comment nya juga di tunggu

https://my.w.tt/b75OTVHwCO

Link cerita baru, kalo penasaran cek profil aku aja yaa..

Happy reading❤❤❤

• I love you. Good bye •

☁☁☁☁

Bandung, 31 Desember 2015. 23:57 P.M

Mentari tersenyum melihat langit, menunggu kembang api menghiasi malam yang cukup terang karena ada beberapa bintang meneranginya.

"3 Menit lagi tahun berganti. Wish lo apa?" Fajar menoleh menatap Mentari.

"Eh kok lo bisa bawa gue kesini sih? Ini kan rooftops kantor. Nggak sembarangan orang boleh kesini." Fajar mendengus sebal. Mentari salah fokus.

"Gue yang minta sama om gue. Dia ngizinin kok, lagi pula om Reno tau gue kesepian di rumah."

Mentari mengangguk paham. Memang sejak pukul 9 malam tadi Fajar kekeuh mengajak Mentari pergi dengan embel-embel 'ke tempat yang indah.' Mentari sempat menolak dengan tegas, membuat Fajar akhirnya menyerah membujuk Mentari. Namun, Mentari ingat, Fajar pasti kesepian dirumah karena Ibunya dirawat di rumah sakit, dan juga Papanya yang sibuk bekerja.

Akhirnya Mentari meng 'iya' kan ajakan Fajar, membuat Fajar senang. Walaupun Fajar sempat mendengus sebal karena Mentari yang meminta di traktir makanan. Tapi, Fajar meng' iya' kan saja. Daripada dia kesepian di rumah.

Seenggaknya Fajar menyambut tahun baru dengan salah satu orang yang Fajar sayang.

"Lo nggak nengok Ibu?"

"Ibu maksa gue buat jalan-jalan. Katanya sih nggak asik tahun baru diem di rumah sakit doang."

Mentari mengangguk paham. "Semoga Ibu lo cepet pulang Jar."

Fajar mengangguk, meng'amin'ni dalam hati.

"Lo tuh ih gue daritadi nanya." Fajar memberengut. Matanya melirik jam yang melingkar sempurna di tangannya. "1 menit lagi, tahun berganti, wish lo apa?"

"Gue pengen tahun yang baru ini lebih baik dari sebelumnya. Semoga gue nggak kesepian lagi, walaupun mustahil, tapi gue bener-bener berharap." Mentari menghela nafas dalam-dalam. "Kalo wish lo apa?"

"Gue cuma punya 2 harapan."

Mentari menatap Fajar yang juga sedang menatapnya.

"Pertama, gue pengen Ibu nggak masuk rumah sakit lagi" dalam hati Mentari mengamini permohonan Fajar, kemudian matanya kembali Fokus pada wish Fajar berikutnya.

"Kedua, gue pengen kita nggak akan ngejauh, apapun alasannya."

Satu detik....

Dua detik......

Lima detik....

Suara kembang api pun saling bersahutan, langit yang semula tenang kini mulai ramai oleh percikan api yang tergambar diatas langit.

Mentari tersenyum senang. Saat ini Mentari benar-benar sangat dekat dengan langit. Dalam hati Mentari bersyukur bisa mengenal Fajar, karena se-menyebalkan apapun Fajar padanya, Fajar selalu membuat Mentari bahagia dengan hal-hal sederhana yang di berikannya.

MENTARI, FAJAR & SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang