"Gan! Gan! Parah anjir!" Heboh si cowok berambut cepak, yang biasa dipanggil Biyan itu menepuk keras Pundak Ganda yang sedang membaca komik keluaran Terbaru dari kesukaannya itu Boruto."Ck! Apasih" Respon lelaki bermata coklat terang itu. Sedangkan cowok bule asli di sebelahnya hanya terkekeh geli melihat kelakuan sahabat karibnya yang sudah heboh kuadrat seperti orang kesetanan. Bisa ditebak, hanya Biyan seorang yang seperti itu jika masalah cewek atau yang berbau hal-hal gaul semacamnya.
"Lah anjir, dengerin gue dulu! By lo bakalan dengerin gue kan? Ah lo mah pasti dengerin gue, kan lo pendengar yang baik" Pandangan Biyan jatuh kepada Arby yang duduk disebelah Ganda.
"Yan, hanya kau seorang yang selalu aku dengar"
Ganda menurunkan komik dihadapannya, dan memfokuskan pandangannya dari kedua teman recehnya.
"Sekali aja kalian berdua waras di hadapan gue bisa?"
Seperti biasa, respon berlebihan dari Biyan dan Arby yaitu ketawa hebohnya yang bisa membuat siswa sisiwi didalam kelas memusatkan perhatiannya ke mereka bertiga dan si ketua kelas akan berteriak
"Woy kampret! Ketawa kondisikan!"
Risna, cewek tomboy yang menjabat jadi ketua kelas.Kelas yang tadi agak sedikit ramai itu, hening seketika mendengar teriakan Risna, kecuali Biyan yang sedang menahan tawanya sambil membungkam mulutnya dengan kedua tangannya sendiri.
Sedangkan Ganda? Hanya terkekeh kecil, karena kedua temannya kembali mendapatkan sentakan dari cewek jadi-jadian itu.
Ketika Risna sudah tidak menatap kearahnya lagi, Biyan menoleh kearah Ganda yang sudah kembali fokus dengan komiknya."Nih seriusan, kali ini gue serius!"
"Yan, tolong kalo ngomong belajar dulu, jangan "Nih seriusan, serius" gak ngetik ga ngomong typo mulu hidup elo!" sindir Arby tanpa memandang Biyan.
"Bodo! Gue cuma mau berbagi informasi aja sih, kalo sekarang SMA Panca Jaya bakalan ngadaiin event besar-besaran mamen!!!" heboh Biyan kembali sambil menepuk pundak Ganda dan disusul mengacak rambut Arby.
"Woy! Rambut gue!" Teriak Arby, sedangkan Biyan tidak peduli dengan teriakan Arby, namun mengambil komik yang berada di genggaman Ganda.
Ganda menoleh kearah Biyan dengan ekspresi datar "Asli ya Yan, lu kek cewek kurang belaian kalo pengen di perhatiin." kesal Ganda sambil mengambil kembali komiknya.
"Terus, kalo ada event gue harus gimana? Ikut? Ogah!" sambung Ganda
"Ck! Gan, kapan lagi kita maen di SMA Panca Jaya, yang isinya mayoritas anak hitz? Kuy lah, gue pengen kita bertiga bakalan tebar pesona di sekolah lain"
Baiklah, hanya Biyan yang mempunyai tingkat percaya diri yang tinggi, walaupun sesuatu fakta yang tidak mau di akui oleh Arby dan Ganda, yaitu Biyan si bule bermata biru, ya walaupun Arby juga bule sih.
Dari mereka bertiga hanya Biyan yang menonjol, dari segi fisik bahkan otaknya yang encer dalam pelajaran, namun sikap ngocolnya itu yang selalu membuat orang disekitarnya kesal, seperti sekarang ini.
"Jadi, kapan kita bertiga harus kesana? "Biyan dan Arby menatap kearah Ganda tidak percaya, karena pada dasarnya seorang Ganda selalu susah jika diajak keacara event-event sekolah lain. Bahkan acara sekolah sendiri pun dia pernah tidak hadir.
"Ck! Malah bengong, gue serius nih anjir!""Najis! Selalu baper." cibir Arby
Sedangkan Biyan, yang tadi heboh tidak jelas, tiba tiba saja tidak bersuara, namun pandangannya masih menatap Ganda.Selang beberapa detik Biyan menepuk keras pundak Ganda. Baiklah ini sudah ketiga kalinya Biyan memukul keras pundak milik Ganda.
"Ni bocah gesrek beneran!"
"Ga peduli, kan lu kebal ini. Anak silat tenaganya oke!" balas Biyan sambil meninju otot-otot Ganda yang tidak terlalu besar.
Ganda menepis tangan Biyan dari badannya "Gue nanya sekali lagi, jadi kapan-"
"Oke oke, hari sabtu minggu ini, dari jam 8 pagi." potong Biyan.
Ganda tersedak air liurnya saat mendengar ucapan Biyan yang membuat perkataannya terpotong. Kaget? Jelas! Karena jam 8 pagi adalah jadwalnya ia harus mengikuti estrakulikuler silat yang sudah Ganda tekuni sejak SD.
"Lo gila! " Ucap Ganda dan Arby bersamaan.
"Nggak gue waras kok"
Arby menoyor kepala Biyan, sehingga lelaki berambut cepak itu berdecak kesal kepadanya.
"Mikir onta, gue sama Ganda jam segitu eskul"
"Ya kan sehari kalian gak masuk ga masalah kali"
"Lah lu lupa Yan? Si Ganda hari selasa bakalan tanding bego sama SMA.... " ucapan Arby terpotong dengan tepukan yang satu kali Biyan. Oke, biarkan Biyan yang seperti itu, yang terpenting jangan Ganda yang seperti mereka, terutama Biyan.
Karena jika Ganda bersikap sama seperti kedua temannya, ya walaupun lebih parah Biyan. Ketenarannya disekolah yang di cap sebagai si sabuk hitam bakalan rusak sekejap.
Tidak, Ganda bukan orang yang selalu menjaga imagenya, namun dia selalu bisa memposisikan sikapnya di setiap lingkungan, karena pada dasarnya prinsip seorang Ganda adalah kesopanan yang diuntukan untuk orang sekitar.
"SMA Panca Jaya? Gue tau! Makanya gue sengaja ngajak kalian berdua ikutan event yang mereka buat, lagian Gan lu ga bakalan kalah ini kalau gak latihan sekali"
"Si tolol, gini nih, mentang-mentang kapten basket. Sohibnya mau tanding aja di belokin" cibir Arby "Ga Gan, lu latihan aja, gak usah dengerin si kutu onta "
"Si anjing, lah elu kutu kerbau" balas Biyan tak mau kalah, sedangkan Arby memutar bola matanya jengah. Karena dirinya sedang tidak mood untuk membalas perdebatan lagi.
Ganda diam, yang diucapkan Biyan benar adanya, lantas ia menutup komiknya sambil menyisirkan rambut kecoklatannya dengan tangan.
"Gue ikut."
Dua kata, namun bisa membuat Biyan bersorak senang, kecuali Arby yang sudah misuh-misuh karena Ganda tidak akan eskul di hari sabtu.
Admin lanjut besok guys?!!!!
Silahkan yang berminat menjadi RP hubungi kontak yang dihalaman pertama :))))

KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE
Teen FictionSebut saja Netta Andragiri gadis rapuh dan terpuruk karena masa lalunya yang tidak mengenakan. Terutama ditinggal tanpa sebab oleh cinta pertamanya selama 7 tahun. Namun saat kehidupan Netta terbilang sedikit baik-baik saja sekarang, karena kehadira...