Memulai

25 10 0
                                    

Setelah kejadian tadi siang membuat perasaan Netta menjadi baik sebaiknya, bahwa dirinya bertemu dengan Ganda, teman masa kecilnya di masa lampau.

Membayangkan saja Netta tersenyum sumringah di balik punggung Erga yang sedang membawa sepeda motor.

"Nett?"

"Hm?" Jawab Netta yang menyenderkan kepalanya di punggung Erga.

Sebenarnya Erga tidak ingin membahas ini sampai perasaan Netta biasa-biasa saja, namun Erga tau bagi gadis yang di belakangnya itu perasaan yang baru saja ia alami tidak akan pernah hilang begitu saja.

"Yang tadi di deket UKS itu, cowok yang lo maksud selama ini?"

Netta mengangguk sekaligus memeluk erat Erga, Erga menghela nafas dan tersenyum miris.

Selama 2 tahun Erga berteman dengan Netta di sekolah, Erga tahu kebiasaan Netta terutama tentang kehidupannya dan lelaki yang baru saja muncul kembali di kehidupan Netta.

2 tahun bukan waktu yang singkat bukan untuk mengenal seseorang, apalagi bisa di bilang setiap kegiatan apapun mereka selalu berdua.

Walaupun Erga termasuk golongan most wanted sedangkan Netta bukan, tapi tetap saja Netta sedikit dikenal karena teman terdekat Erga selama 2 tahun terakhir.

Sebenarnya Netta tidak suka menjadi pusat perhatian atau semacamnya, bahkan bukan dirinya juga yang mencari perhatian atau mendekat kan diri kepada Erga, namun Erga lah yang selalu ingin dekat dengannya, maka dari itu Netta tidak mempermasalahkan itu untuk berteman baik kan ?

"Gue liat muka lo tadi, perasaan kecewa yang lo rasaiin selama ini berasa hilang sekejap ya saat ketemu dia?"

Mendengar tuturan Erga, membuat hatinya mencelos, bahkan ingatannya berasa di tarik saat 7 tahun yang lalu.

Sial! bagaimana bisa dirinya melupakan moment dimana Ganda meninggalkan dirinya tanpa penjelasan di taman bermain kompleks perumahannya, tempat yang sering mereka kunjungi untuk bermain bola basket, walaupun di masa itu dia dan Ganda tidak begitu mengerti cara bermain yang benar seperti sekarang.

"Gue sebenernya gak mau sih bilang begini, tapi ya gi-"

"Lo bener Ga," potong Netta, Netta tau maksud Ganda, dia berbicara seperti ini pun pasti dengan penuh hati-hati agar dirinya tidak tersinggung atau semacamnya.

Tetapi yang jelas, apa yang Erga bilang tadi benar.

"Gue sangking kelewat seneng dan kangen sampek lupa sama sikap dia yang ngebuat gue kecewa akut sampek percaya sama cinta pun males banget!'

Itu benar, Ganda adalah lelaki yang mengambil hatinya atau bisa dibilang Ganda adalah cinta pertama gadis itu, bahkan Ganda adalah teman pertamanya saat mereka masih kelas 1 sekolah dasar.

Walaupun di masa itu dirinya dan Ganda masih kecil, namun Netta tidak mau munafik bahwa dirinya memang mencintai lelaki itu.

Dan lelaki itu pula yang membuat Netta merasakan sakit hati untuk pertama kalinya.

Mengingat itu pun Netta kembali jengkel dan menyesali perbuatannya yang memeluk Ganda langsung tanpa basa basi, bahkan dengan kebodohannya itu dia lupa atas kesalahan Lelaki itu.

"Nett gue ga bermaksud ngerusak kebahagiaan lo, gue cuma.... Cuma gak mau lo di kecewakan lagi aja."

"I know Ga, gue ngerti"

"Jadi?" Tanya Erga

"Apa?" Jawab Netta pelan

"Mampir ke Cafe Choco mau?" Ajaknya membuat Netta kembali tersenyum dan mengangguk semangat.

CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang