Bertemu

29 12 1
                                    


"Elu ya, untung gue bawa kaos ganti sama celana lo yang lo tinggalin dirumah gue,"

Erga mengomel, kebiasaan rutin lelaki dihadapan Netta jika sudah basah kuyup karena hujan.

Netta duduk di pinggir kasur UKS kedua kakinya ia gerakan ke depan dan belakang, sambil sesekali tertawa kecil mendengar omelan sahabat lelakinya.

"Lu PMS ga?"

Erga memberhentikan aktifitasnya. Lantas mendengus kesal dan berjalan mendekati Netta.

"Pake bajunya, gue tunggu didepan, habis ini gue beliin es krim matcha."

Netta berdiri dengan semangat mendengar kata es cream matcha yang menjadi favorit nya sejak kecil.

"Siap komandan! " ucap Netta sambil berlagak hormat kearah Erga, sedangkan Erga tertawa kecil melihat kelakuan gadis itu.

*****

"Gan, serius lu gebet cewek tadi?" Biyan yang keponya tingkat dewa itu terus menerus menanyakan kejadian yang baru saja terjadi.

Oh ayolah, apa salahnya Ganda memandang gadis yang bermain hujan sendirian di tengah lapangan, yang bisa menarik perhatian dirinya?

"Gue ga gebet, cuma seneng aja mandangnya, ngerasa de javu dan rindu sama seseorang"

"Lu punya mantan? Setau gue lu ga pernah deket sama cew-"

"Geblek lu nyet! " potong Arby, sambil menoyor kepala Biyan, sehingga membuat lelaki itu mendengus kesal.

Mereka betiga kembali berjalan "Gan gan tuh cewek tadi tuh! Lagi sendirian, buru samperin!"

Pandangan Ganda jatuh kearah cewek yang tadi mencuri perhatiannya.
Langkahnya mendekat kearah cewek itu yang sedang asik mengscroll ponselnya dan sesekali tertawa kecil melihatnya.

Setelah di hadapannya, cewek itu mendongak, kedua mata mereka saling menatap membuat Netta yang melihat kedua bola mata lelaki itu menarik nafas dalam-dalam.

Berbeda dengan respon lelaki di hadapannya, Ganda tersenyum kecil.
Tangannya menyentuh puncak kepala Netta dan sedikit membenarkan rambut basahnya yang sedikit menghalangi muka cantiknya yang sudah lama tidak dia lihat.

"Lo udah gede, tapi kelakuan masih sama."

Deretan kata yang mampu membuat jantung Netta berdegup cepat, dan kedua matanya terasa ditusuk-tusuk sehingga membuat berkaca-kaca.

"Ganda?"

Hanya itu, dan tanpa babibu tubuh Netta tidak bisa ia kontrol dan tanpa meminta izin pun Netta memeluk Ganda dengan erat.

Sedangkn Ganda, hanya tertawa kecil dan membalas pelukan Netta yang sudah menangis sesenggukan di pelukannya.

7 tahun, tidak bertukar kabar bahkan bertemu pun tidak.
Seperti yang tidak mereka duga, mereka berdua dipertemukan takdir yang sudah di rangkai dengan sang semesta.

Perasaan campur aduk benar-benar menghantui mereka berdua, dan hanya pelukan dalam keheningan yang mewakili perasaan mereka berdua.

Berbeda dengan respon tiga orang yang melihat aksi Ganda dan Netta dari sudut tempat yang berbeda.

Lelaki berambut kemerahan yang di balik tembok sambil membawa es krim matcha ditangannya itu tersenyum miris, tanpa penjelasan dari siapapun Erga sudah paham siapa lelaki yang dipeluk erat oleh Netta.

Erga tidak merasa tersaingi selama Netta bercerita masa lalu dan masa kecilnya dengan lelaki itu, tapi saat melihat secara langsung bagaimana Netta menatap dan memeluk lelaki itu.

Erga merasa terusik, dan jelas merasa tersaingi, tapi ayolah....
Erga hanya orang baru dikehidupan Netta, tapi apakah wajar bila dirinya memiliki perasaan seperti ini ?

Sedangkan dua lelaki yang juga melihat itu, hanya berdiam diri dan saling menatap bingung bahwa siapa gadis yang ternyata sedari tadi Ganda tatap diam-diam?












DON'T FORGET LIKE AND COMENT

Mohon maaf partnya dikit bgt, lagi memikirkan konsep agar komunitas OW berjalan kembali💓💓💓💓

CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang