" Terkadang memaafkan adalah hal yang sangat mudah bila seseorang itu memaafkan nya dengan ikhlas. "
.
.
.
.
.
.
.
.Regina membawa pesanan milik Netta dan Erga di meja yang biasa mereka duduki, bahkan Regina dan pak Joko selalu menandai tanda agar pelanggan tidak duduk dibangku itu, karena itu adalah meja dengn view favorit gadis itu.
"Milkshake Greentea Mint dan Milkshake Coklatnya guys!!"
Hanya menunggu 8 menit pesanan yang di pesan Netta sudah datang, bahkan mereka berdua belum menyadari ada beberapa pasang mata yang memandang kearah mereka sejak mereka datang ke tempat ini.
"Tadi ada cowok yang sama pesen menu ini Nett, apalagi yang nganter pesenannya pak Joko sendiri, setau gue ya menu ini tuh ga dipajang dan gak ada yang tau. Karena cuma lo yang boleh mesen ini, pesen pak Joko waktu interview gue sih bahkan Ray sama Dion juga tau." Ucapnya sambil menyodorkan minuman kearah Netta dan Erga.
"Siapa mbak? Gak mbak tanya ke bapak?" Tanya Erga penasaran, namun berbeda dengan respon Netta yang diam sambil meminum Milkshake miliknya.
"Udah sih, tapi pak Joko cuma senyum doang, yaudah gue ga banyak nanya lagi."
Netta berdehem lalu sebisa mungkin memasang wajah biasa aja dihadapan Regina dan Erga.
"Dion sama Ray mana mbak?" Tanya Netta berniat mengalihkan pembicaraan.
"Ya Dion biasa shift malem sampek pagi, kalo Ray sih dia hari ini minta middle jadi nanti datengnya jam 8 malem, mangkanya bapak ikutan jaga."
"Tuh anak kelakuan, tapi ya gimana otw ujian kan? Kasian juga tapi ya butuh kerjaan juga." Jawab Netta yang di beri anggukan oleh Erga dan Regina.
"Orang kalo shift malem bareng gue atau Dion, kalo kaga ada pelanggan nongkrong ya belajar, tapi perlu gue akui dia lebih rajin dari pada gue."
Gelak tawa menghampiri mereia bertiga lantas mengiyakan, karena kelakuan karyawan pak Joko yang satu itu.
Lantas Regina pamit kedalam untuk kembali bekerja karena kebetulan ada pelanggan lagi yang datang.
Pikiran Netta di ganggu dengan ucapan mbak Regina tadi, karena Netta tau bahwa menu itu hanya di peruntukan untuk dirinya dan Ganda.
Ah Ganda, apakah benar lelaki itu berada disini?
"Nett?" Suara berat bahkan sangat dikenali Netta itu terdengar di indera pendengaran nya.
Membuat detak jantungnya berpicu dua kali lipat, bahkn untuk menatapnya lagi pun enggan.
Karena Netta tau, pertahanan nya akan runtuh kembali seperti tadi siang.
Erga yang melihat respon Netta pun paham, namun Erga tidak ingin merusak moment mereka maka dari itu Erga berniat memberi waktu mereka berbicara lagi untuk memperbaiki semuanya.
Sialan! Bagaimana bisa dia senaif ini?
Disaat Erga berdiri, tangan mungil milik Netta memegang lengannya membuat Erga menoleh kearahnya.
"Kamu mau kemana?"
Kamu? Bagaimana bisa Netta menyebut dirinya kamu kalo biasanya Netta selalu memakai kata-kata "Lo-Gue" dengan dirinya.
Dalam hati Erga tertawa, drama apa yang akan ia mainkan saat ini dihadapan lelaki yang Netta cintai sampai detik ini.
Ganda yang mendengar tuturan dan pergerakan Netta hanya bisa tertawa miris. Kamu, adalah kata yang selalu ia pakai untuk dirinya sejak dulu.
"Aku mau ke toilet dulu ya, gak lama kok." Ucap Erga lantas melangkah menjauh dari mereka berdua.
Sial! Batin Netta, kenapa lelaki itu tidak peka dengan sikapnya yang sudah mengkode dengan sebutan menjijikan itu ewh!!

KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE
Teen FictionSebut saja Netta Andragiri gadis rapuh dan terpuruk karena masa lalunya yang tidak mengenakan. Terutama ditinggal tanpa sebab oleh cinta pertamanya selama 7 tahun. Namun saat kehidupan Netta terbilang sedikit baik-baik saja sekarang, karena kehadira...