Mengapa bisa?

12 4 0
                                    

"Ga nanti balik ke pak Joko yuk." Ajak Netta kepada Erga.

Mereka berdua berjalan di koridor sekolah. Seperti biasa semenjak Erga dan Netta dekat mereka selalu menjadi sorotan siswa-siswi sekolah bahkan sekolah lain yang mengenal Erga dan Erin.

Apalagi saat satu tahun yang lalu, dimana dirinya saat melakukan MOS hari terakhir, ia didekati dengan dua anak kembar yang mempunyai rambut yang unik.

Sebenarnya pertama mereka berteman sih masih normal-normal saja.

Namun setelah ia mengepost  foto dirinya dengan Erga dan Erin. Membuat social media heboh di tambah ada yang berkomentar aneh-aneh seperti halnya panjat sosial lah,numpang tenar lah dll.

Dan dari situ lah Netta tahu status Erga dan Erin adalah anak populer dan cucu dari pemilik ini.

Walaupun sebenarnya ia tidak numpang tenar, namun memang mereka yang ingin dekat dan berteman dengan Netta.

Mendengar ajakan Netta, Erga mengiyakan, memang sebeneranya sudah jadi kebiasaan  mereka nongkrong di cafe Chocho jika sepulang sekolah.

Setelah sampai dikantin mereka berdua duduk ditempat biasanya mereka dan Erin duduk.

"Karena kemaren adalah kemenangan gue, gue mau traktir lo nih Nett." Ucap Erga bangga, membuat gadis itu menoyor pelan kepala Erga.

"Gak usah kepedean, eneg gue liatnya juga. Tapi yaudah gak papa, pesenin gue somay pedes, jus alpukat satu, roti bakar rasa coklat satu, sosis bakar saos mayones satu tapi sosisnya yang besar, sama puding coklat satu. Oh iya Ga, satu lagi es krim matcha satu."

Erga yang tadi berdiri tiba-tiba duduk lagi sambil menatap datar kearah Netta.

"Lah kok lo duduk sih? Katanya mau traktir gue?" Ucapny bingung.

"Lo emang sengaja meres gue, atau laper?"

"Dua-duanya sih, soalnya tadi pagi gue belum sarapan, males gue bareng sama Raja."

Erga mengerutkan keningnya, Raja? Apa dia tidak salah dengar?

"Raja? Raja siapa Nett?"

Netta diam, ia lupa bahwa Erga tidak tahu tentang keluarganya, ya mau tidak mau dirinya harus memperkenalkan lelaki tengik itu dan untuk menceritakan kisah keluarganya yang sekarang, tidak perlu bukan?

"Adek gue, baru balik dari London. Kemarin baru masuk sekolah disini kelas X IPS1."

"Lah Lo punya adek? Kok gak cerita gue?"

"Ya lu kaga nanya, yaudah mau traktir gue atau nggak nih?"

Erga yang tiba-tiba teringat dengan niatnya pun diam lalu memutar bola matanya.
Ya kalo yang di beli sebanyak itu, tidak seharusnya Erga menawarkan bahkan mentraktir gadis itu kan?

Erga sebeneranya tidak pelit, tapi kalo masalah makanan dengan Netta, uang perbulannya akan segera ludes sebelum tanggal tua.

Erga melangkah menjauh dari Netta, sedangkan Netta berseru senang bahwa Erga lagi-lagi mentraktir nya.

Oh iya Erin, sejak tadi pagi gadis itu sibuk dengan teman-teman pemandu soraknya yang sibuk membahas oenerimaan anggota baru tahun ini.

Dan di kelas pun gadis itu mengumumkan bahwa di kelas sebelah lebih tepatnya XI IPA 2 akan ada murid baru yang Netta tidak tahu siapa namanya.

Namun dari kejauhan terlihat Erin tergopoh-gopoh berlari kearah Netta, dan membuat Netta menaikan sebelah alis matanya.

Sesampainya Erin dimeja, gadis itu mengatur nafas dan duduk tepat dihadapan Netta.

CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang