Part 1

399 12 5
                                    

Seorang lelaki berjalan di koridor sekolah sambil bersiul, berjalan dengan santainya menyelusuri lorong sekolah dengan tangan yang di masukkan kedalam saku celana dan bisa di bilang tebar pesona hahaha. Siapa dia? AlanAlanoDirgantara

"Woiiiiii" teriak seorang lelaki dari belakang Alan

Alan berbalik dan menatap aneh kearah segerombolan orang yang memanggilnya.

"Kampret! Gue kira sapa" kata Alan yang memasang wajah kesal nya.

"Yaelahh, lebay amat lo" balas sahabat Alan. Digo

"Ho'oh. Coba kalo cewek yang manggil. Gak pernah kaget lo" celetuk Bastian.

"Bener tuhh, apalagi kalo Vannesa yang manggil. Cepett banget tuhh nyahutnya" tambah Digo

Digo dan Bastian. Sahabat Alan dari TK-sampai sekarang. Mereka sudah bisa memahami satu sama lain. Digo dan Bastian mempunyai sifat yang sama bawel dan mempunyai mulut seperti perempuan. You know la yaaa kalo udah kayak perempuan hehe.

"Bacot ah!" Ucap Alan lalu berbalik meninggalkan kedua sahabat nya.

"Diih baper" kata Digo dan mendapat anggukan setuju dari Bastian

"Udahla, kita ikutin aja dia" ucap Bastian

****

"TIARAAAAAAAAAA" Teriak seorang perempuan yang menggelegar di dalam kelas XII.IPA 3

"Astagaaaa, gendang telinga gue pecah woiii" kata Tiara sambil berlari di dalam kelas

"Ihhh Tiara, berenti gakk lo?!" Ucap Perempuan yang tadi yang masih berusaha mengejar Tiaraa

"Hahahahah, iyaiya nyerah gue ness" balas Tiara yang sudah ngos-ngos an.

"Balikin sini handphone gue" ucap Vannesa

"Nihh" Tiara menyodorkan handphone Vannesa pada empunya.

"AAAAAAAHHHHHHHHH!" Teriak Vannesa yang menganggetkan teman sekelasnya.

"Kenapa lo?" Tanya Tiara yang mendekat pada Vannesa.

Vannesa memandang Tiara tajam seakan-akan ingin menerkam Tiara. Tiara yang mengerti tatapan Vannesa langsung nyengir dan berlari keluar kelas karena takut kena amukan macan betina yang lagi pms.

"TIARA SIALAN LO!" Teriak Vannesa yang mengejar Tiara yang sudah keluar dari kelas

"JANGAN LARI LO, TIARA"

"WOI TIARA, SINI LO!"

Bugh

"Hadawwww, pantat gueeeeee" teriak Vannesa yang sudah terduduk di lantai karena menabrak dada bidang seorang lelaki

"Demi Doraemon yang pipi nya gak ngecil-ngecil, siapa lo yang berani nabrak gue" ucap Vannesa yang masih mengelus pantatnya yang sakit

"Ehhhh kutu kupret" ucap seorang lelaki

Tunggu-tunggu, kayak nya gue kenal nihh suara batin Vannesa

Vannesa mendongak kan kepalanya dan terkejut melihat Alan yang sudah berkacak pinggang di hadapan nya

"Ehhhhh, Alan" kata Vannesa yang menggoyangkan lengan nya karena malu.

"Ngapain lo lari-larian di koridor?" Tanya Alan

"Eng- anuuu"

"Anu siapa?" Jahil Alan dan Vannesa melotot

"Mesum lo, anjir!" Umpat Vannesa sambil melotot dan membuat Alan tertawa

"Bercanda doang" ucap Alan yang mengacak rambut Vannesa.

Vannesa mencebikkan bibirnya dan membuat Alan tambah tertawa. Vannesa teringat jika dia berlarian di koridor karena mengejar Tiara. Seketika Vannesa celingak celinguk mencari Tiara tapi batang hidung Tiara sudah menghilang dari pandangan Vannesa. Alan yang melihat Vannesa celingak-celinguk merengutkan dahinya bingung.

Ketika Aku Terlambat Menyadari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang