Part 24

70 3 0
                                    

"Alan? Clara?"

Vannesa menoleh kearah Rian dengan cepat sambil memasang raut wajah kaget sekaligus bingung. Kaget karena Clara kembali lagi dan bingung kenapa Clara bisa bersama dengan Alan.

"Rian itu Alan sama Clara kan?" tanya Vannesa sambil menepuk lengan Rian.

Rian meneguk saliva nya dengan susah payah. Rian melirik kearah Sindy sambil menaikan alis seperti dia sedang bertanya 'Gimana'. Sindy juga sama seperti Rian, ia juga ikut tegang karena melihat Vannesa yang seperti nya sangat terkejutttt.

"Apaan sihh nes? Gue gak liat siapa-siapa di sebrang sono" Alibi Rian dan Vannesa berdecak.

"Ituuu tuh, cewek sama cowok lagi berdiri di deket motor ituuu, gue yakin banget itu Alan sama Clara" ucap Vannesa antusias.

"Mana sih? Kok Sindy gak liat siapa-siapa?" Sindy ikut-ikut an berdrama seperti Rian.

"Halu aja kali lo" ucap Rian

"Tapi tadi itu-"

"Udahh deh ness, jangan mikir yang enggak-engakk, mending kita pulang sekarang aja, keburu sore" Vannesa mendesah kecewa. Ia sangat yakin kalau yang di lihat nya tadi benar-benar Alan dan Clara.

****

"Lo ngapain kesini sihhh?" Cetus Alan pada perempuan yang berada di hadapan nya.

"Nungguin kamu" jawab Clara membuat Alan memutar bola mata malas.

"Gak perlu! Gue bukan anak kecil yang harus di tungguin"

Alan hendak naik keatas motor dan berniat meninggalkan Clara, tetapi Clara dengan cekatan juga ikut duduk di jok penumpang motor Alan.

"Kenapa lo naik kemotor gue?!" Sentak Alan sambil menoleh Clara tajam.

Clara tidak menjawab dan langsung melingkarkan tangan nya di pinggang Alan sehingga membuat Alan menggeram kesal dan langsung menjauh kan tangan Clara dari pinggang nya.

"Gak sopan banget sih lo!" Ucap Alan dengan suara meninggi

"Gak sopan?" Ulang Clara "Lo gak inget?" Sambung Clara.

Alan menarik nafas dalam "Kenapa? Karena lo pacar gue?! Jadi lo mau se-enak nya sama gue?! Hah!" Alan sudah habis kesabaran.

Clara menggertakan gigi nya dengan kuat. Ia mendengus dan tanpa sengaja mata nya menoleh kearah gerbang sekolah dan senyum miring tercetak di bibir perempuan ular itu.

"Lo yakin gak mau nganterin gue?" Tanya Clara sambil tersenyum.

"Iya! Turun!" Titah Alan dan Clara menuruti ucapan nya.

Sebelum Alan menarik gas motor nya, Clara sudah menahan tangan nya membuat Alan menggeram lagi.

"Apa lagi?!" Cetus Alan.

Clara tidak menjawab, dia menunjuk kearah gerbang sekolah, Alan mengikuti arah tunjuk Clara dan tersentak kaget saat melihat Vannesa Rian dan Sindy sedang berdiri di depan gerbang.

"Kalo lo gak mau nganterin gue, gue bakal kesana dan ketemu sama nes-"

"Naik!" Suruh Alan dengan cepat membuat Clara tersenyum penuh kemenangan.

Tidak butuh waktu lama untuk Clara duduk di atas motor Alan, Clara langsung melingkarkan tangan nya di pinggang Alan. Alan hanya bisa pasrah sekarang, tidak apa-apa la kali ini dia mengalah dengan perempuan ular ini, karena Alan tidak ingin perempuan ular ini menemui Vannesa dan membuat kekacauan.

****

Vannesa masuk kedalam rumah nya dengan tatapan kosong. Ia masih memikirkan tentang apa yang dia lihat tadi saat di depan gerbang sekolah.

Ketika Aku Terlambat Menyadari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang